icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Stempel Miskin untuk Keluargaku

Bab 4 Suara Merdu dari Surau

Jumlah Kata:947    |    Dirilis Pada: 10/06/2022

aknya harta yang kamu miliki, melainkan

*

i, ku usap sisa airmata yang ada di pipi

u ..

g menjadi pembatas ruang tenga

, Nah?" tanya

warga sini, kalau tadi pagi aku

dulu mbah Sarmi melayani mbok Inah,

i Allah, kamu sendiri tahu, kala

or. Mereka mana berani sama aku,

pa tu, Nah?" jawab

dengar percapakan bed

s tanggung jawab!" u

b? Emang kamu

ubuka tirai, terlihat mbok Inah mengepalkan kedua tangannya dan tanpa kata, langsung menarik tangan mbah Sarmi

katakan sama warga k

n Mbah Sarmi," ujarku sera

dari genggaman mbok Inah, yang masih terkejut

a orang tua," ucap mbah Sarm

p mbok Inah sarkas, sambil m

ok, apa

f dan mengatakan kepada warga k

saya harus me

surau, se

ukenanya, mbah Sarmi telah jalan bersisian denganku. Sedangk

sana menjadi semakin ramai. Kulihat dipojok surau duduk mbak Risma dan mbak Atun, tertun

Mbok Inah menyodorkan sebu

, Mbok?" t

warga kampung dengar dan tahu kala

ak gatal, sebuah ide gi

g masih ada di tangan mbok Inah. Senyumnya mengembang, sedan

mbah Sarmi berbisik pelan

n, Mbah," ja

ayaknya seperti MC, ak

salah atas kejadian yang terjadi di kedai Mbok Inah. Saya hanya menanyakan, mengapa hutang kedua orang tua saya yang berjumlah tujuh puluh lima ribu, ketika saya bayar menjadi du

hatku. Kuletakkan mic disembarang tempat, meraih lengan mbah Sarmi unt

naaahhh

*

rsama ke sekolah. Sudah beberapa kali aku menguap, menghapus jejak air mata yang keluar. Setelah kejadian di surau, ba

engar pengumuman itu, dan dibawa ke puskesmas kampung Padi. Rasa bersalah kemb

i

i

coklat dengan jilbab senada

Makin cantik aja," u

, hari pertama jangan terlambat," uc

mui kepala sekolah. Pak Wahyu, dengan kepala

an guru lainnya," kuanggukkan kepalaku sebagai tanda setuju. Ku I

Kesuma, kan?" ujar seorang guru berjilbab merah. Sontak guru

*

l," tawa Intan pecah saat honda yang dike

ini," ucapku, aku yang duduk diboncengan sediki

lah gak, apa yang k

udah di luar batas. Mungkin hanya kau

an, kami terdiam sampai gapu

*

mani Kak

na, K

k mbok

uman dari mulutnya, me

alah,

ak kepikiran ucapan bap

antarkan sek

lebih tinggi dariku itu mulai menunjukkan kemiripan

fik menunjuk deng

membaca sebuah tulisan dengan ara

ELUARGA ARMAN) D

@

, a

ng dulu

ok dua part la

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka