Belenggu Cinta Sang Pangeran Mafia
tap terlihat manis. Bibir tipis itu memang selalu menawarkan senyuman pen
a merupakan seorang penari erotis di satu klub malam milik Henry. Tapi itu sudah lama berlalu
encuri hati Rafaele. Sehingga sampai detik ini, hanya dia satu-
diah pernikahanmu nanti. Atau, kau mau 'main berdua'?" Sarra menyeringai. Lantas menarik dagu Rafaele agar mendeka
u
h Rafaele, "Itu pasti akan menyenan
ri mengangkat tubuh dari nyamannya dekapan sang 'wanita tetap'. Begitu bangkit berdiri, ia berbal
k mengaliri pipi. Jika dilihat seksama, itu memang penampakan sosok wanita yang tengah menangis. Kemudian, ada banyak dedaunan da
gagahnya punggung sang putra mafia. Punggung yang juga sem
, Sarra." Rafaele berucap lagi sembari membalikkan bada
dikit pun Sarra merasa curiga. Malah tanpa malu ia berdiri, dan bergelayut manja di dada sang mafia. Merasakan betapa kokoh dan kuatnya dada bidang nan
. Tangan itu hampir saja menyentuh pusat dari gagahnya tubuh sang mafia. Akan tetapi, Rafaele juga sigap mencekal pergelangan tangan Sa
alisnya. Aneh, sebab tak seperti biasa Rafaele menghentikan apa yang hend
iapkan. Dia ada di dalam laci meja itu." Suara berat Rafaele terdengar menginterup
ri Rafaele. Berbalik badan, supaya bisa meli
ulang Sarra. Tak ingin sampai salah melakukan sesuatu, ia mem
wabnya menarik salah satu sudut bibir. Tersenyum amat singkat. Samp
aja tersenyum, menebak-nebak apa kira-kira yang ada di dalam laci meja. Kalung? Cincin berlian? Atau hal-hal kecil
enoleh pada Rafaele. Membenahi sedikit gaun malamnya, s
uduk kembali di atas sofa. Mengepang kaki di sana, tanpa mengalihkan
ng berharga tinggi di dalam sana, melainkan beberapa lembar foto dirinya. Dan lebih membuat Sarra terbelalak,
ra, saat mengambil lembaran
ek
berdegup kencang tak beraturan. Ia gugup dan gelisah dalam hitungan detik. Perlahan-lahan memutar posisi had
ku pikirkan saat pertama kali
gh
edua lutut terasa lemas tak bertenaga, hingga tanpa sadar Sarra sudah berlutut di tempatnya berdiri. S
it Sarra. Nyaris terbata untuk memohon
hianati aku, Sarra. Bahkan setelah selama ini. Aku sudah menjadikanmu seorang 'wanita tetap'. Dan yang kudapat hanyalah seekor anjing liar. Dia akan menjilat sepatu siapa pun yang memberinya makan." Suara berat Rafaele ba
jika Rafaele sudah berkata demikian, maka sama artinya dengan tidak akan
mpunan dari laki-laki di depannya. Meski ia ragu, itu akan berhasil. Rafaele bukan golongan manusia yang mau memberikan maafnya secara cuma-cuma. Da
n akan diterima oleh siapa pun. Apa lagi bagi seseorang ber
kr
alah Jerome. Kepala bodyguard kepercayaan Rafaele. Laki-laki dengan kemeja putih itu menoleh sekilas pada Sarra. Wajahnya pun tampak bingung mendapati sang 'wanita t
hhh
bunuh, dia mendekat ke tempat Sarra berada. Jerome d
embuatmu terkejut. Aku bukan jenis orang yang pandai berpura-pura tidak tahu, saat aku sudah melihat sendiri jalang yang aku pelihara selama ini diam-diam mengedarkan informasi pribadi tentangku pada orang
n bahaya besar. Yakni, kemurkaan seorang Rafaele. Murka seorang putra mafia, yang tak pernah pandang bulu jika harus memberi huku
ek
i. Segala rayuan dan bujukan manis, sudah p
ma tiga tahun ini." Rafaele berjongkok cukup dekat di hadapan Sarra. Melontarkan lagi rangkaian kata yang semakin membuat Sarra merasa akan pingsan. Anda
pan iba. Sekaligus tak menyangka, jika seseorang yang selama ini cukup
ersebut juga sudah bisa membayangkan akan bag
kukan hal itu." Kembali Sarra terbata. Lidahnya terasa kelu, dihadapkan pada
a
h terulur cepat menggapai wajah Sarra. Menekankan kuat ibu jari dan jari-jari lainnya pada masing-masing pip