Belenggu Cinta Sang Pangeran Mafia
mempermainkan ketakutan Sarra dari pusatnya. Mempersulit kinerja arteri pernapasan Sarra, tatkala satu tangan Rafaele yang lain telah ketat merai
Semua bak dicekal oleh jemari tangan Rafaele yang kini mulai menekan di leher Sarra. Kuat. Dan suli
, maka dia juga yang telah memutuskan nasibnya sendiri." Rafaele berdesis berat di depan wajah Sarra. Pasang mata biru Sarra pun membola takut. Gelisa
anmu bicara sudah habis. Dan sekarang, mari kita jemput
mafia yang telanjur keras dengan amarah. Tak terasa, air bening pun telah meleleh jatuh dari dua mata Sarra. Pada siapa ia
ki yang mendengar. Kini tidak lagi. Suara desahan dan erangan kenikmatan, telah berganti menjadi suara rintihan yang memilukan. Tangisa
suara yang terpasang hampir di setiap sudut lorong. Agar mereka tahu, bahwa seorang pengkhi
di arena adu hasrat antara Rafaele dan Sarra, turut pula berali
rikat rantai yang dikaitkan pada empat sudut tiang tempat tidur. Sementara tubuh gagah
ngi kesalahanku lagi." Tak pasti sudah berapa kali saja rintihan itu keluar dari
pai pada hukuman utama. Ia pun merendahkan lagi punggungnya. Tersenyum dingin, sembari satu tangan membelai lembut sebelah pipi Sarra. Menjatuhkan kecup
alu indah untuk diberikan pada wanita ular sepertimu. Jadi, nikmati saja hadiah te
antai yang membelenggu erat. Semua perjuangan Sarra hanya akan berakhir lagi dengan tangisan dan rintihan putus asa. Bahkan Jerome dan Caleb pun hanya bisa menjadi patung, menyaksikan penyiksaan yang tengah Rafae
embutnya kulit pipi Sarra. Wanita itu berteriak dalam tangis.
hias pipi Sarra. Dan Rafaele tersenyum s
arra pada seseorang, ia sedikit memberi hadiah tambahan. Laki-laki itu mematahkan salah satu kaki Sarra. Jelas,
itah Rafaele, saat Jerome dan Caleb akan
aele, dua bodyguard itu pun mengangguk patuh, dan
*
dua hari setelahnya, adalah hari pemberk
Steel, lalu beberapa perwakilan dari klan lain yang datang di sana. Mengingat lebih banyak musuh ketimbang sekutu, baik dari pihak Alaric dan Rafaele m
u
ima kecupan bibir Rafaele setelah pendeta menyat
ngannya. Benaknya geram, melihat kecupan yang Rafaele berikan pada Bella. Ta
ergumam, terdengar ke telinga A
ik pelan di dekat telinga Damian. Mengingatkan
n melengos. Memalingkan
aatnya untuk Alaric dan Damian melepas Bella. Hari itu j
e sudah menunggu. Jerome bahkan sudah membukakan
at tegar saat berpa
u sekilas pesan dari Alaric untuk Bella. Gadis itu tersenyum datar. Ia beralih menatap Damian yang berdiri di sisi kanan Alaric. Laki-laki
," pamit Bella
bahasa. Meski di dalam hati sangat tida
adis yang cukup profesional. Dia m
n kemudian tersenyum singkat pada Alaric dan Damian bergantian.
*
la lakukan hanya diam. Wajahnya sama sekali tak
a, Bella?" celetuk Rafaele
menoleh dengan mata menyipit sinis pada Rafaele, "Apa aku t
g aku adalah suamimu. Ingin atau tidaknya kau atas diriku, aku berhak untuk mendapatkan a
kau merasa berhak atas diriku?" Bella melipat kedua lenga
ng mungkin sebelumnya tak
mata Bella membulat. Sayangnya, sebelum Bel
..! Dor
mobil yang berisikan Bella d