Belenggu Cinta Sang Pangeran Mafia
n Belleza hari ini. Gadis yang sejak kecil hidup di Thailand bersama pamannya
. Jauh. Dan sangat bertolak-belakang dengan kriteria wanita yang Rafaele suka. Tepatnya,
njadi kuat. Jangan hanya mengandalkan emosi. Tapi ...." Kemudian Rafaele menempatkan ujung jari telunjuk dan
dan penyabar. Tidak mengherankan, jika ia pun lantas merasa t
ut besar Rafaele. Tapi, Bella masih sadar diri. Dia datang sebagai tamu di sana. Man
di balik sepasang iris hitam milik Bella. Tapi, itu saja belum cukup u
i teladan, Belleza. Kau ingin bertahan di dunia kita ini, maka segeralah menyesuaikan diri. Mereka tidak akan melepasmu, hanya karena kau
aele menyinggung perihal dirinya merupaka
hir dari rahim seorang wanita Asia. Wanita malang yang terpaks
Barangkali, Rafaele pun akan mengulang cerita antara kedua orang tuanya dulu. Miris. Bisa Bella
er yang dimiliki oleh Rafaele saja. Ia tela
lan yang nyaris tak memiliki belas kasih. Bukan hanya pada musuh. Tapi juga pada anggota keluarga yang tak patuh pada
rkan. Meski selama ini aku berada jauh di pengasingan, aku tetaplah seorang nona Steel. Sejak pertama kali aku mengenal tentang
i gelas kristal yang masih ia pegangi. Meski hanya sesaat, tapi ia sempat terkes
kesan." Kemudian Rafaele menyahut datar. Kini ia menatapi
dengan darah Italia dari Alaric-ayahnya. Andai saja bibir tipisnya mau sedikit saja tersenyum,
kedua kaki dari atas meja. Menarik punggungnya dari sandaran sofa, lantas termangu dengan satu tangan
a sesingkat itu kalimat yang keluar dari mulut Bella, keti
itu akhirnya sepakat dengan pernikahan. Cukup menghibur. Sebentar lagi Rafaele akan memiliki mainan baru. Dan untuk
l menempelkan lagi bibirnya pada gelas kristal. Me
ngan itu. Berdiri di dekat pintu masuk. Membungkuk sekila
nyum singkat pada laki-laki deng
r sana, banyak sekali mata yang penasaran dengan putri dari keluarga Steel. Kau harus pastikan
telah diterima. Sementara Bella menoleh sekilas ke arah Jerome.
Bella kembali lagi pada w
ng-jawabku. Akan lebih baik jika kau menurut. Atau, aku terpaksa harus me
h berani mengatur dan mendikte. Bagaimana na
ilnya sekarang." Rafaele menekankan t
g calon suami. Seberkuasa itulah seorang Rafaele. Tak ada satu pun mata yang berani menatap wibawa laki-laki berusia 32 tahun tersebut. Semua dari mereka tunduk, patuh pada apa pun yang Rafaele katakan. Terkecua
*
ada jauh dari sana, terdapat pula pantai dengan airnya yang biru jernih. Sementara luas pekar
kup terisolir dari ramainya aktifitas pusat kota Sisilia. Sedikit heran memang, mengapa seorang mafia seperti
tidak bisa ikut mengantarmu pulang, Belleza," ucap Ra
kau tidak ikut mengantarku pulang. Aku belum terbiasa dengan bau asap cerutu dan mes
uasaan seorang pemimpin keluarga. Kelak, kau akan terbiasa, ketika bau ini ju
ngkah pergi meninggalkan laki-laki itu. Menuruni anak tangga outdoor yang akan mengantarnya pada Jerome.
e sudah menunggu dengan mobil Limousine
kan pintu mobil untuk Bella. Me
hanya segera beringsu
*
lla. Aku tidak ingin mengambil risiko." Kalimat itu terlontar dari mulut seorang la
t laki-laki yang tak lain adalah A
yang berada tepat di depannya, ju
kku. Cepat sekali kau akan menyerah