icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Cinta Sang Dokter Pujaan

Bab 7 Merenungkan Diri Dari Dunia Yang Fana

Jumlah Kata:1982    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

rlahir dari desa. Namun, ia dan ibunya sudah lama pindah ke kota semenjak ayahnya meninggal. Gadis itu memutuskan untuk ikut dengan Metha, dikarenakan dirin

melambaikan tangan

nda-tanda panggilan Leddy akan diangkat oleh pria yang tak lain adalah Mahe, kekasihnya sendiri. Leddy semakin gelisah, tak biasanya Mahe seperti i

elihat buyut Metha yang mulai sakit-sakitan. Selama perjalanan, tak ada yang berani memulai pembicaraan baik Leddy maupun Metha. Keduanya masih terlihat diam. Metha fokus kejalanan, sedangkan L

dah

jelas didepan matanya. Metha melirik sebentar, gadis itu tersenyum. Tujuannya mengajak Leddy u

t lo tersenyum

eolah-olah senyum itu sangat berat bagi seorang Leddy. "gue nggak tahu,

i kanannya terdapat pohon besar, kawasan desa Metha memang melewati hutan, sehingga jarang sekali mobil ya

buah senyuman yang terkesan dipaksa

ggak bermaksud ikut campur urusan lo. Led, terse

ik aja. Lo nggak

nangis setiap harinya di rumah sakit. Lo nggak pernah cerita sama gue. Kenapa?" nada suara Metha meninggi. G

o cerita ke gue. Gue akan ba

epas seat beal. Ia berdiri di samping mobil sembari memejamkan matany

masala

berat. "Gue ketemu bo

dengan sangat derasnya. Metha kaget sekaligus bingung dibuatn

engan mata memerah, "bukan ini yang gue mau. Gue mau ketemu bokap sen

a bokap lo habis lahi

p ke wanita itu. Sakit Tha liatnya. Gue nggak bisa nerima satu kenyataan, sekarang gue harus

pa?" tanya M

tinya sudah tidak kuat lagi menahan sakit yang bahkan belum bisa sembuh. Sangat berat untuk menceritaka

minta data mahasiswa magang k

eddy dengan tergesa meminta semua data mahasisw

erawatan wanita itu bukan salah satu dari mereka. Namun, apa yang gue terima.

kin bingun

nya menatap Metha dengan tatapan serius y

a bokap gue akan selingkuh dengan perempuan itu." Leddy masuk ke dalam mobil

dy tentu sangat terpukul sekali, satu masalah saja belum selesai ditambah lagi masalah baru. Metha menatap Leddy dari kaca mobil

tu kemudian menghapus air matanya dan bergegas masuk ke dalam mobil, m

a melupakan itu semua." Ucapnya yang diikuti anggukan dari

aja jalan menuju desa tersebut harus melewati hutan dan jala

*

patan penuh agar mereka segera tiba di rumah sebelum hujan turun. Namun, gadis itu mendadak menghentikan mobi

-hati dong."

g sangat familiar sekali meski pria itu menggunakan jubah berwarna

gang pundak Metha, berharap gadis itu sa

-apa, kok." Ba

ian singkat yang sangat berkesan dipikiran Metha. Meski matanya masih fokus ke jalan, namun otak Metha bekerja untuk mengingat siap

terbuat dari bambu yang dihias dengan sangat indahnya, sehingga rumah tersebut nampak elegan meski letaknya di

u khawatir sekali tadi." Ujar wanita paru

aaf, Bu. Tadi ada beberapa hal yang harus kami selesaika

ukaan kalian." Ibu Metha tersenyum. Tersirat jelas kebahagiaan diwajah wanita berusia empat pu

a bekerja di rumah Leddy sebagai asisten rumah tangga. Sehingga orang tua Leddy membantu biaya sekolah Metha agar Metha tidak jadi seperti ibunya. Untuk

Jawab mere

*

kota. Hatinya gelisah menanti kabar dari mahe yang tak kunjung membalas pesannya. Sebenarnya Leddy seorang gadis yang cuek dan tak pernah peduli dengan hal sepele. Namun, karena ia sangat mencintai pemuda itu

enikmati angin malam di desa. Karena selama ini ia hanya bisa menikmati aroma rumah sakit yang khas dengan bau obat. Udara semakin dingin, angin bertiup sangat kencang membelai rambut Leddy yang terurai i

nita itu menatap Leddy dengan tatapan tajam, Leddy merinding sendiri. Ia memutuskan untuk meninggalkan halaman dan se

" Batin Leddy, "siapa ya wanita itu?" gadis itu mengintip dar

mpat ia berdiri semula dan menuju ke kamar Metha. Leddy bingung dengan situasi saat ini, perjalanannya ke desa Metha tak begitu mulus. Bukann

*

idupan desa jauh berbeda dengan kehidupan di kota. Di desa, warga sudah terbiasa bangun subuh dan shalat berjamaah di mesjid. Sedangkan di kota malah sebaliknya, terkadang orang yang tinggal di kota lebih cendrung bang

agai tanaman, mulai dari sayur, tanaman herbal, tanaman cabai dan juga tomat ada di sana. Udaranya sangat dingin dan juga sejuk, Leddy merasa tenang ketika berada d

embuka suaranya. Sejak tadi ia ingin bertanya

sembari tetap fokus ke rumput yang men

ingnya yang terlihat sepi. "bu, apa di sini ada wanita tua yang sering keluar tengah malam

ntar. Ibu dan juga anak itu menatap Leddy berga

ang berani meninggalkan rumah." Jawabnya ibunya cepat, "jika Leddy nggak bisa tidur, cukup nonton tv di ruang teng

ataan ibu angkatnya itu. Ia kembali melanjutkan kegiatanny

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka