Terjerat Cinta Sang Dokter Pujaan
rganti dengan bintang yang menghiasi langit malam. Leddy dan Metha masih berjalan menyusuri hutan
menemukan keberadaan wanita itu, padahal
entar lagi matahari akan te
kita belum m
u. Lagian, dia nggak ada di sini, buat apa kita membahayakan nyawa hanya karena orang yang
in besar. Metha melewati rerumputan, menuju tempat tersebut yang memang jarang dijamah karena sangat menyeramkan. Langkahnya d
ajaibnya karena di sana ada pohon beringin ya
kemana?" bisi
ja!" perintah Metha dengan
mulai merinding, matahari semakin lama semakin tak terlihat lagi. Gadis itu melirik jam yang melingkar dipergelangan tangan
Leddy menarik tangan Metha yang ma
Ujarnya sembari melepa
ari sebentar lagi akan terben
ampu tersebut. Dirinya bahkan tak peduli lagi dengan bahaya yang akan menyapa mere
lampu itu berasal dari tempat ini, sebuah gubuk yang terbuat dari kayu dan atap dari daun kelapa yang telah dianyaman.
a pun, ada satu keluarga yang tinggal di sini. Jauh dari
sa tinggal di sini?"
alam gubuk. Seorang perempuan yang berumur sekitar ti
am." Ujarnya pada anak kecil y
dikit ketakutan yang menjalar liar di dalam tubuh Metha. Ia khawatir wanita itu merupakan pembunuh berdarah dingin yang suka memakan daging manusia seperti film mistery favo
elas dari sana. Naluri dokter mereka melonjak keluar, ingin menolong orang yang meng
agi." Langkah Metha dan Leddy terhenti saat m
p." Tangisnya menjadi-jadi, wanita yang dipanggil
i seorang anak dan satu orang cucu. Metha mundur selangkah, tanpa sengaja kakinya menyenggol tumpuka
" tanya wanita
Abaikan saja, kita nggak tahu ap
hnya terhenti saat sang put
tu sama mama, gimana?" larang an
ua itu memegang pucuk kepala anaknya untuk m
meninggalkan gubuk tua itu. Mereka takut jika tuan rum
" Ajak Metha yang m
erhenti saat ada suara yan
anya saling beradu pandang sebelum mem
rmaksud untuk membuat nyawa lo
an karena takut mati, ia hanya menyesali naluri yang m
turuti perkataan lo untuk pulang, mungk
mencari tahu keberadaan wanita itu. Seandainya g
gu binatang buas datang untuk menerkam dan mencabik tu
aksud untuk mengintip, kami tersesat dan kami bingung jalan pulangnya kemana. Ampuni
keningnya, "Maksud kalian apa? Kami bukan pemb
n, mengusap dadanya sebagai tanda b
, nggak baik berlama-
mau langsung pulang s
ngan yang tak pernah disentuh oleh siapapun, termasuk warga desa. Jika kalian pulang sekarang, otomatis kali
a tak mungkin menghabiskan malam di hutan dengan ditemani banyak bina
a Ibrahim, dan ini mamaku." Laura
ini." Suara dari mama laura yang b
a perasaan takut dan waspada, namun mereka lebih memilih berdiam
a dengan meja. Kemudian Laura berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman
ka lebih suka berada di dekat pintu, jika sewaktu-waktu pemilik gubu
nggak mungkin menyakiti kalian." Suara Laura b
ilik gubuk tak merasa sakit hati. Setelah kompromi, m
san dari mama Laura menghent
ua yang membelakanginya. Sepertinya
ma merindukanmu.
seperti orang kesurupan. Tatapannya kosong, Leddy mel
" tanya
y sebentar, kemudian kembali
etahun terakhir." Leddy terdiam,
fotonya?" pinta l
mini padanya, kemudian Leddy menat
enggeleng tak percaya, "Dia,
arku." Sahut Laur
akan menangis. Mata gadis itu berkaca-
umahku." Ujar
aya, termasuk Metha yang kemudian me
elayang karena kecelakaan mobil. Lo ingat, kan? Gue pernah berdebat dengan pimpinan
irinya tengah berada di luar kota. Gadis itu memilih diam,
kaca mobil tertancap tepat di bawah matanya. Aku ju
berkaca-kaca, gumpalan bening
sudah menyelamatkan anak ibu." Bu Fatma menggenggam
a Viona akan bertemu dengan kelu