Terjerat Cinta Sang Dokter Pujaan
tahun menjalin kasih. Tampak raut wajah gembira yang terpancar dari wajah gadis ini, tentu saja dia tersenyum ketika melihat gedung telah didekorasi oleh pemilik.
um ketika mendengar suara lela
?" tanya seorang p
ku lagi
sabaran untuk melihat gedung pernikah
elirik pelaminan yang dihias dengan begitu indahnya. Gadis itu sempat menitikkan a
, ya. Aku akan menje
ku bisa pulang sen
akan menjemputmu." Pemuda itu bersi
ang. Bentar lagi juga datang, ka
kamu hati
a,
ertunda. Gadis itu melangkah perlahan dan membelai lembut pelaminan itu. Pikiran Viona seakan melayang ke hari esok, di mana resepsi pernikahan berlangsung bahagia. Dua pasangan tampak berpegangan erat seakan enggan untuk melepas
ditambahkan?" tanyanya me
Sudah cukup, ini kelihatan bagus se
i permisi dulu, Mba." Para
akasih
*
Pria itu berjalan mondar-mandir di depan jendela ruang kerjanya, karena tak kunju
di mana, saya
kamu kenapa cemas
mu cepat pulang, ya. Nanti
nggak bisa bertemu denganmu, dan kamu j
nit saja." Pi
a adat kita, kamu yang sabar dong
membuang napas kasar
kehilangan dirinya. "baguslah kalau Adi mencemaskan d
egat oleh segerombolan geng motor. Viona gemetar, begitupu
inggalkan aku.
engan mereka." Supir taxi itu meninggal
k salah satu an
iri untuk keluar dari taxi itu. Dia menatap satu per
apa?" ucapadis itu mundur ketakutan, "jangan mendekat." Mata Viona be
ang?" pria itu
sangat familiar ditelinganya it
tup hidungnya, "iya, aku Jason
ng dianggapnya telah meninggal itu, kini tenga
aget melihat ak
imana
mu? Ha ha ha. Bagaimana bisa aku hidup sedangkan dulu kamu dan keluargamu tel
u hidup hanya untuk membalaskan dendam mereka." Ja
nya ingin menolong waktu itu. Tapi semua sudah te
ada didekat jenazah keluargaku. Aku akan me
tepat diwajah Viona, gadis itu mund
rintah Jason pa
nya. Sebab, kalau sampai dirinya tertangkap, akan sulit untuk lepas dari genggaman p
uduk disebuah pos ronda yang lama tak ditempati. Gadis itu menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya pada lutut kaki. Lama sekali ia p
adalah pria yang dicintainya. Namun, semua diluar dugaan, banyak sekali motor mendekat kearahnya, tanpa pikir panj
Jas
*
belajar jadi istri yang baik setelah menikah nanti. Selama ini kebutuhan Viona selalu dikerjakan oleh ibunya, sehingga gadis itu merasa harus bany
n, bu Fatma tampak cemas saat melirik benda yang melingkari pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul delapan pagi, mereka harus tiba di gedung tempat acara akan dilangsungkan.
ktif lagi." Uc
rtement itu meninggalkan ibu dan dan keluarganya yang lain. Bu Fatma
apnya pada Hamish
ian melirik Laura, kakak iparnya. Laura men
na marah melihat pintu a
lagi diajak kompromi. Pria itu dengan terpaksa menuruti perintah ibunya. Tak lama setelah itu pintu terbu
Ma." Pria itu keluar setela
kan lari dari pernikahannya. Beliau pun memeriksa ruangan itu denga
ana
gannya kosong, air matanya pun menetes. Laura menghampi
khawatir lagi." Wanita tengah hamil mud
, "ma." Ucapnya ketika mendapati s
Rey. Mama mo
at Viona feeting baju pengantin, dia nggak ada di sana. Pi
ampiri ibunya dan memeluk wanita itu.
Mama takut terjadi
khawatir, Rey a
k." Ucap Ham
an ikut cari Vio
h dan juga yang lainnya yang akan mencari Viona." Rey me
atir Rey
tapi kamu lag
k tentang adik iparnya. Sudah satu jam lewat lima belas menit, tetapi Rey belum juga menelpon dirinya. Perempuan itu
ang harus kukataka
radaan anaknya. Wanita itu kemudian menekan tombol merah diponselnya, tentu saja ia tak ingin
*
kakinya terus bergerak seakan lelah tak lagi dirasa. Gadis itu terus berlari, menghindari jalanan yang kemungkinan besar akan membawanya pada Jason
ngalami sesuatu yang buruk hingga pakaian dan wajahnya kotor. Terlihat beberapa luka dibagian lengan kanannya dan juga kening gadis itu. Ia terlihat semringah
lon
n juga tinggi. Viona serasa kehabisan napas dibuatnya. Gadis itu berusaha untuk melepaskan dir
memberanikan diri membuka suara setelah anakpenuh amarah,
l
antik itu. Viona merintih kesakitan sembari memeg
ku susah, bisa nggak?" ucap
on mengerti bahwa bukan dia pelaku dibalik kematian keluarganya. Namun, beberapa kali pun dijelaskan, pria itu t
ia!" pe
ri pria itu agar melepaskan dirinya. Tapi usahanya
aku mohon mengertilah." Teriaknya ketika anak b
asar. Ia bahkan tak peduli dengan keadaan Viona yang t
Suara itu menggem
*
rasi dokter Leddy beberapa waktu lalu, sadar dari koma setelah melewati masa kritisnya pas
a didalam tubuhnya." Ucapnya pada suster Eva, "terus pantau ko
k do
iba-tiba seseorang menggenggam tangannya dengan
an pe
annya dipegang oleh pasiennya sendiri. Gadis itu ke
ngis?" tanyanya saat melihat ga
pergi, a
car dari matanya. Gadis itu butuh teman, mungkin dia baru men
perintahnya pada suster
k do
ngan pasiennya ini, entah apa yang dipikirkannya saat melihat ke langit-langit kamar rawatnya itu
ik saja?" tan
dari gadis itu. Leddy semakin kalut dibuatnya, i
a itu membuatmu sa
. Dokter itu terpaku ditempat atas serangan yang baru
, aku mohon!" ia men
eddy menyadari bahwa pasiennya ini mengalami berbtirahat dulu, biar
nggak mau ditinggal
larut, dan seharusnya sudah sejak tadi sore dirinya pulang, hatinya menolak meski pikirannya mengajak untuk
tinggalnya, dan jika Leddy memaksa pulang itu justru akan membahayakan dirinya. Gadis itu berjalan melewati bangsal perawatan anak untuk menu
s itu?" batinnya. Ia masih memikirkan
terlibat masalah dengan seseorang." Leddy berusaha untuk memejamkan matanya, namun susah. Matanya seakan sulit untuk diajak berdamai. Ia beranjak dari ruangannya menuju rooftop rumah s
Bagaimana rasa sakit yang telah ditorehkan oleh ayahnya. Gadis itu menyudahi kunjungannya ke sana saat wanita penggoda itu terlintas dipikirannya. Leddy kembali turun dan
-apa, tapi rasa penasaran Leddy telah muncul. Ada keinginan untuk membantu pasiennya m