icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Terjerat Cinta Sang Dokter Pujaan

Bab 3 Sadar Dari Koma

Jumlah Kata:2481    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

tahun menjalin kasih. Tampak raut wajah gembira yang terpancar dari wajah gadis ini, tentu saja dia tersenyum ketika melihat gedung telah didekorasi oleh pemilik.

um ketika mendengar suara lela

?" tanya seorang p

ku lagi

sabaran untuk melihat gedung pernikah

elirik pelaminan yang dihias dengan begitu indahnya. Gadis itu sempat menitikkan a

, ya. Aku akan menje

ku bisa pulang sen

akan menjemputmu." Pemuda itu bersi

ang. Bentar lagi juga datang, ka

kamu hati

a,

ertunda. Gadis itu melangkah perlahan dan membelai lembut pelaminan itu. Pikiran Viona seakan melayang ke hari esok, di mana resepsi pernikahan berlangsung bahagia. Dua pasangan tampak berpegangan erat seakan enggan untuk melepas

ditambahkan?" tanyanya me

Sudah cukup, ini kelihatan bagus se

i permisi dulu, Mba." Para

akasih

*

Pria itu berjalan mondar-mandir di depan jendela ruang kerjanya, karena tak kunju

di mana, saya

kamu kenapa cemas

mu cepat pulang, ya. Nanti

nggak bisa bertemu denganmu, dan kamu j

nit saja." Pi

a adat kita, kamu yang sabar dong

membuang napas kasar

kehilangan dirinya. "baguslah kalau Adi mencemaskan d

egat oleh segerombolan geng motor. Viona gemetar, begitupu

inggalkan aku.

engan mereka." Supir taxi itu meninggal

k salah satu an

iri untuk keluar dari taxi itu. Dia menatap satu per

apa?" ucap

adis itu mundur ketakutan, "jangan mendekat." Mata Viona be

ang?" pria itu

sangat familiar ditelinganya it

tup hidungnya, "iya, aku Jason

ng dianggapnya telah meninggal itu, kini tenga

aget melihat ak

imana

mu? Ha ha ha. Bagaimana bisa aku hidup sedangkan dulu kamu dan keluargamu tel

u hidup hanya untuk membalaskan dendam mereka." Ja

nya ingin menolong waktu itu. Tapi semua sudah te

ada didekat jenazah keluargaku. Aku akan me

tepat diwajah Viona, gadis itu mund

rintah Jason pa

nya. Sebab, kalau sampai dirinya tertangkap, akan sulit untuk lepas dari genggaman p

uduk disebuah pos ronda yang lama tak ditempati. Gadis itu menekuk lututnya dan menenggelamkan wajahnya pada lutut kaki. Lama sekali ia p

adalah pria yang dicintainya. Namun, semua diluar dugaan, banyak sekali motor mendekat kearahnya, tanpa pikir panj

Jas

*

belajar jadi istri yang baik setelah menikah nanti. Selama ini kebutuhan Viona selalu dikerjakan oleh ibunya, sehingga gadis itu merasa harus bany

n, bu Fatma tampak cemas saat melirik benda yang melingkari pergelangan tangannya. Waktu menunjukkan pukul delapan pagi, mereka harus tiba di gedung tempat acara akan dilangsungkan.

ktif lagi." Uc

rtement itu meninggalkan ibu dan dan keluarganya yang lain. Bu Fatma

apnya pada Hamish

ian melirik Laura, kakak iparnya. Laura men

na marah melihat pintu a

lagi diajak kompromi. Pria itu dengan terpaksa menuruti perintah ibunya. Tak lama setelah itu pintu terbu

Ma." Pria itu keluar setela

kan lari dari pernikahannya. Beliau pun memeriksa ruangan itu denga

ana

gannya kosong, air matanya pun menetes. Laura menghampi

khawatir lagi." Wanita tengah hamil mud

, "ma." Ucapnya ketika mendapati s

Rey. Mama mo

at Viona feeting baju pengantin, dia nggak ada di sana. Pi

ampiri ibunya dan memeluk wanita itu.

Mama takut terjadi

khawatir, Rey a

k." Ucap Ham

an ikut cari Vio

h dan juga yang lainnya yang akan mencari Viona." Rey me

atir Rey

tapi kamu lag

k tentang adik iparnya. Sudah satu jam lewat lima belas menit, tetapi Rey belum juga menelpon dirinya. Perempuan itu

ang harus kukataka

radaan anaknya. Wanita itu kemudian menekan tombol merah diponselnya, tentu saja ia tak ingin

*

kakinya terus bergerak seakan lelah tak lagi dirasa. Gadis itu terus berlari, menghindari jalanan yang kemungkinan besar akan membawanya pada Jason

ngalami sesuatu yang buruk hingga pakaian dan wajahnya kotor. Terlihat beberapa luka dibagian lengan kanannya dan juga kening gadis itu. Ia terlihat semringah

lon

n juga tinggi. Viona serasa kehabisan napas dibuatnya. Gadis itu berusaha untuk melepaskan dir

memberanikan diri membuka suara setelah anak

penuh amarah,

l

antik itu. Viona merintih kesakitan sembari memeg

ku susah, bisa nggak?" ucap

on mengerti bahwa bukan dia pelaku dibalik kematian keluarganya. Namun, beberapa kali pun dijelaskan, pria itu t

ia!" pe

ri pria itu agar melepaskan dirinya. Tapi usahanya

aku mohon mengertilah." Teriaknya ketika anak b

asar. Ia bahkan tak peduli dengan keadaan Viona yang t

Suara itu menggem

*

rasi dokter Leddy beberapa waktu lalu, sadar dari koma setelah melewati masa kritisnya pas

a didalam tubuhnya." Ucapnya pada suster Eva, "terus pantau ko

k do

iba-tiba seseorang menggenggam tangannya dengan

an pe

annya dipegang oleh pasiennya sendiri. Gadis itu ke

ngis?" tanyanya saat melihat ga

pergi, a

car dari matanya. Gadis itu butuh teman, mungkin dia baru men

perintahnya pada suster

k do

ngan pasiennya ini, entah apa yang dipikirkannya saat melihat ke langit-langit kamar rawatnya itu

ik saja?" tan

dari gadis itu. Leddy semakin kalut dibuatnya, i

a itu membuatmu sa

. Dokter itu terpaku ditempat atas serangan yang baru

, aku mohon!" ia men

eddy menyadari bahwa pasiennya ini mengalami berb

tirahat dulu, biar

nggak mau ditinggal

larut, dan seharusnya sudah sejak tadi sore dirinya pulang, hatinya menolak meski pikirannya mengajak untuk

tinggalnya, dan jika Leddy memaksa pulang itu justru akan membahayakan dirinya. Gadis itu berjalan melewati bangsal perawatan anak untuk menu

s itu?" batinnya. Ia masih memikirkan

terlibat masalah dengan seseorang." Leddy berusaha untuk memejamkan matanya, namun susah. Matanya seakan sulit untuk diajak berdamai. Ia beranjak dari ruangannya menuju rooftop rumah s

Bagaimana rasa sakit yang telah ditorehkan oleh ayahnya. Gadis itu menyudahi kunjungannya ke sana saat wanita penggoda itu terlintas dipikirannya. Leddy kembali turun dan

-apa, tapi rasa penasaran Leddy telah muncul. Ada keinginan untuk membantu pasiennya m

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka