icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Terjerat Cinta Sang Dokter Pujaan

Terjerat Cinta Sang Dokter Pujaan

Penulis: QNad
icon

Bab 1 Kenangan

Jumlah Kata:2489    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

ta sipit dan senyum yang menawan, tengah berdiri di teras rumah sakit Harapan Jaya menatap langit yang mendung karena hujan. Ia memejamkan matanya seakan menikmati setiap rintik hujan yang membaw

dari seorang ayah, dimanja ayah dan dipeluk ayah. Harapan itu harus kandas ditangan seorang pelakor, wanita yang teg

gis merindukan sosok ayahnya. Bibirnya gemetar, matanya berkaca-kaca, ia menutup mulutnya de

ngani sekarang." seseorang baru saj

oleh ke sumber suara "Bukankah Dokter Arm

a, Dok. Beliau sedang sem

memanggil Dokt

dang berada di l

kembali ia urungkan, mengingat wajah wanita iblis yang tega merampas kebahagiaannya. Dendam ibunya yang belum sempat ia balaskan, kebenciannya pada wanita itu melebihi ke

akaan dan butuh penanganan sekarang," lan

aku ke dalam." Gadis itu berk

. Banyak anak-anak yang bermain di sana setelah hujan reda. Gadis itu mengusap lemb

a untuk mengambil beberapa alat untuk memeriksa pasien dan melangkah menuju IGD tempat pasien yang baru mengalami kecelakaan. Dokter Le

Kita harus melakukan tindakan cepat untu

juan dulu dari keluarganya?" suster Eva me

en diantar k

antar supir taxi." ia menatap

uarganya. Pasien harus segera ditolong." Led

k, D

eddy yang bergegas ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya dengan pa

ana pasien dipasangi nebulizer untuk membantu pasien bernapas selama proses operasi dan beberapa alat lainnya seper

a menabrak pembatas jalan dan dihantam truk yang melintas dari arah yang berbeda. Beling kaca mobil itu tertancap

aja memasuki ruangan itu setelah

yang malang itu. Bahkan, ia siap menerima konsekuensi

Eva menghampiri dokter Leddy yang ter

ya. Suster Maya mengangguk dengan pasti dan berjalan ke sudut ruangan untuk menyalakan la

pisau operasi kepada suster E

boh, maka operasi akan gagal karena beling itu tepat di bawah matanya yang dekat dengan bola mata

ter Leddy untuk membuat luka bedah sedikit menganga, agar memu

nse

. Namun, semua di luar ekspetasinya, saat beling itu terangkat darah di wajah itu muncrat ke muka Leddy. Ia terkejut de

tanyanya pelan yang diik

ya sembari meletakkan b

pinan akan s

nelan ludahnya dan menatap podium yang bersebelahan dengan ruang operasi, hanya

na kamu wanita yang kuat." Suara ibunya menggema diteling

, "Bantu aku dengan doamu, Ibu," lirihnya dalam hati. Ia menekan luka it

," ucap suster Maya yang bertug

arhan untuk menghentikan tindakan dokter Led

snya." Dokter Farhan masih setia memandang Le

longnya apapun yang terjadi, restui aku ibu, doakan agar putr

pannya. Ia kembali fokus, ia mengaktifkan defibrillator agar bisa mengembalikan irama j

ega dan menyeka keringat dan

n, dokter?" ta

Mari kita selesaikan," Balas Leddy y

suster Eva. "Kamu lanjutkan, aku tau kamu bisa

yang menutup hidungnya dan bergegas ke ruang ganti. Na

tu, dokter Leddy?" tanya

n tenang. Karena merasa tidak melakuka

mpinan yang kesal dengan sikap Leddy yang tak men

dengan cepat mengambil keputusan memecat dokter terbaik di rum

s mengapa aku harus memberikan surat pengund

enapa tidak menghubungi dokter senior dulu, apa kamu pikir kamu

berkacak pinggang. "Apa kamu pikir aku dokter ceroboh? Atau kamu sengaj

at, aku tidak akan menyerahka

nan yang mengalihkan seluruh pandangan

"Benarkah? Seharusnya Bapak berpikir dulu sebelum bertindak, jangan membuat amarahku memuncak. Bapak tahu sendiri,

h peduli denganmu. Berbeda dengan a

a kembali menatap pimpinan yang tersenyum kearahnya, tangannya mengepal ingin memukul wajah

tindakan yang bisa membahaya

ikir aku tidak tahu? Aku tahu semuanya, Bapak sengaja membunuh ibuku agar bisa merebut harta kekayaan kakek

lama ini jadi inspirasinya, paman yang begitu disayanginya, paman yang selalu ada saat dirinya membutuhkan sosok ayah. Namun, k

u tidak mau yang terjadi pada ibuku, juga ter

i sini, apa aku harus melihat dia meregang nyawa seperti halnya ibuku? Maaf Paman, jika itu yang Paman inginkan aku tidak

*

rus saja mengalir ketika melihat frane foto ibunya di atas meja kerjanya. Leddy sosok anak

u dan memeluknya e

erindukan kasih sayang sang ibu, merindukan kekonyolan ibunya, semua ia rindukan. Selama ini ia menahan tangisnya

masuk, ia meraih benda itu sembari me

r, kamu sudah sele

"aku janji akan membalaskan dendammu Ibu, tunggu saja. Akan kup

i sana ia melihat kekasihnya menunggu dirinya, gadis itu ter

ada operasi," ucapnya

n aku pasti menunggu," balas Mahe dengan sebuah

kan, menca

mbali memudar, "lain kali saja, sayang. Aku lel

*

CRV putih tampak melaju membelah jalan kota Jakarta yang ramai dengan kendaraan lainnya berlalu-lalan

g memecah keheningan. Sedari tadi, mereka hanya diam ta

"aku yakin." Ucapnya t

nnya. Sejak beranjak dari rumah sakit tadi, Leddy menangis di dalam mobil Mahe yang membuat pria itu bingung. Bahkan, bertan

lu, ya?" Mahe

idak l

i kamu belum makan, aku nggak mau terjad

menoleh dengan mata berkaca-kaca, kelopak matanya terlihat semba

ikl

erletak di komplek perumahan elit dengan corak batik warna merah keemasan. Leddy

un lagi, kamu harus jaga kesehatan. Aku say

eddy yang berusaha membe

*

ri di kasur empuk miliknya untuk melepas lelah. Pikirannya kacau dan menerawang menatap langit-langit kamar yang dihiasi bintang kecil berkeli

idupnya, gadis itu tak lagi merasakan indahnya kasih sayang dari seorang ayah sejak perempuan itu hadir. Kehidupannya berubah total karena wanita itu, wanita yang telah merampas kebahagiaannya. Masa lalu ayahnya a

riasnya. Sudah lama dia tidak melihat album itu, dibukanya album yang tampak usang dan berd

nggak ada satu pun yang mengerti aku. Bantu aku untuk menapaki Bumi yang kejam ini, Bu, aku mohon bantu

*

nless. Mahe memandang langit yang enggan menampilkan hiasannya, udara yang dingin membawa pikirannya ke mana-mana, pria itu mengingat kembali pertemuan pertamanya dengan Leddy.

ana, sayan

elupakanmu. Sejujurnya

. Mahe menghela napas panjang, gerimis datang membasahi jalanan perlahan-laha

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka