Doa Istri Pertama
i,
tidak me
a padaku. Saat wajah tampannya mendekat dan me
" tolakku, halu
untuk merapatkan diri. Mengungk
berhasil mengincar satu sentuhan di
t pipinya yang kutampar.
ah aku bermalam dengan A
t mencintaimu, bahkan satu persen 'pun perasaan ini tidak menyamai bahkan tidak ada untuk Aina. Tapi d
h, mudah tersakiti, perasa--layaknya seorang wanita. Sekalipun kamu me
ng terluka, doaku
menjadi suam
an yang sering kukunjungi di kota seberang, aku memang mem
dan bermain bersama-sama. Biasanya, aku pergi bersam
-payahku sendiri. Biarkan dia sibuk pada istri barunya, tak apa j
lku, sebuah langkah awal menj
h lelaki yang malu-malu. Kusodorkan sebuah batang cokel
nya begitu beragam, seperti ada darah orang western yang mengalir di tubuhnya. Aku
an mendekati kami. Aku mendongak, melirik lelaki
bertos ria. William menepuk telapak tanganku dengan tanga
datang
rut. Tumben, pasti itu yang dia pikirk
gendong Willy dan membawanya ke pangkuanku,
i mana, tumbe
dari ceritanya, dia tinggal di panti ini sedari ba
e sini setelah pengurus panti sebelumnya yang mengurusnya sedari kecil meningg
rsenyum, tid
ga yang dipanggil me
g sumbangan, Yoga denga
terima kasihnya
di depan halaman panti. Mas
engajakku?" Aku hanya mendongak dan melirik Yoga. Kudekati suamiku, "untuk
, setelah berpamitan dengan Yoga dan anak-anak. Mas Hamza menarik len
" kilahku, lalu
i meninggalkannya. Diiringi dengungan motorku
kanku. Tapi melihatnya begitu mencemaskanku, masih perduli padaku dan sep
k, A
aru d
semua lelaki
ona Aina saat kami berpapasan. Umurnya masih 24 ta
tidak memberitahuku kenapa dia
sti kecantikan yang begitu menggugah tersebut. Kuusap wajahku
hun. Tapi jika dibandingkan dengan Aina, aku kalah