Doa Istri Pertama
Tahajud aku langsung memasak untuk sarapan dan makan siang Mas Hamza. Secara kebetulan untui bebera
kan dibutuhkan. Jika dia memintaku menetap, yah ... baiklah. T
ina memanggil m
gi-pagi
nya memperjelas
memotong sayuran, Aina yang meraih segelas air putih dan menenggak
nya menimpa wajahku. Setelah mengaduknya dan matang, mula
masih tidur." Celetukan Aina terden
elirikku penuh arti, dia mengambilkan segelas air dan memberikannya padaku. Aku mengiba
kamar Mas Hamza, sam
as
da sa
osok Mas Hamza. Aku tidak menemukannya di atas ranjang, seharusnya dia masih tertidur. Aku terperanjat saat menemukannya tidur
harus tid
nyaman di tengah ruangan. K
kalian bercin
u lembut pipi kanannya. Kutarik bentangan selimut untuk menutupi tubuhnya secara s
langsung tegap.
alu mengalihkan pertanya
di sini?" Alisku
ajah tirusnya, "Mas dengan Aina
, berarti be
Aku menepuk bantal besar yan
aat ditanyai. "Lihat, bantalnya cukup besar untuk
ingin berhenti berdebat kar
...." Kulirik wajahnya yang semakin terlihat ti
aku libur, aku mau kamu ada di rumah, Nis ..
, tapi dari gelengannya Mas
nempatkan diri berjongkok di sebelah sofanya, menyentuh lengan kokohnya unt
pias, apalagi ketika mulutku lanjut membuka. "
uka, terlihat eng
picik jika menikah lagi hanya karena kecantikan
emuk tulang rahangnya. "Jawab aku," pintaku dengan bibir bergetar. "Pa
lasan,
aku menantinya denga
sar yang bisa memb
terhindar
is, binara
tu,
ah lelucon yang mengge
dengan fir
rak, masih berusaha m
ap kesulitan dalam menjaga diri (dari perbuatan zina). Tetapi jika kamu bersabar,
s saat mengulan
jika kamu bersabar, itu
litan menjaga diri
sudah menikah secara sirih, dan Mas Hamza memintaku agar mengizinkannya menikahinya secara resmi dan men
ngin, "aku takkan pern
ceraik
nunjuk
raikan istrinya setelah 'ibadah' y
as seakan gumpalan cabe
lagi tanpa izinku, maka aku akan menjadikannya alasan di pengadilan untuk b
kuat Mas Hamza tersenyum m
milyar. Aku bisa menuntutnya, jika kamu balik menuntutku di pengadilan. Aku pasrah saja selama ini demi kamu. Kamu gugat cerai aku, kamu tuntut aku ... kutuntut Ilham.
sedih jika anak tiri kesayangannya mendekam di penjara.
sih menjadi suami yang adil dan tidak dzalim, pertahankan aku. Selain
s Hamza p
da pi
sal menye
, agar Mas Hamza menjadi suami yang
sempurna. Tidak kutemukan cela pada suamiku-Mas H
menjadi suami yang dzalim,
oga kamu bahagia dunia-akherat. Bersama wanita selai
hagiaanmu tanpa harus melukaiku.