icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Sang Pencuri Kehormatan

Bab 7 Perawat Galak

Jumlah Kata:1439    |    Dirilis Pada: 17/05/2022

da urusan ke luar negeri. Jadi ia tidak terlalu canggung. Entah apa yang akan ia katakan pada kedua orang tua pria itu a

memberesi kamarnya, setelah itu membantu ke dapur sebentar.

njuk sayuran yang ia gak tahu namanya. M

non. Buat menu nanti

, si

kali ini tuan mudanya membawa wanita lain, selain Nina tentunya. D

edar mengiris bawang bombay atau pek

a disini ya?" tanya Kiara

den Devan itu bibi

lama sekali dong

ah men

dan menggemaskan. Anaknya juga gampang penasaran. Bibi

kali ini ia sedikit tertarik

lai sempurna, juara satu terus lo. Bahkan setiap meng

ah

Devan itu dulu ka

ntas saja dia t

apa nih," g

ya tipis. Sejenak kemudian, Kiara meng

h, tapi kok sekarang jadi dingin begitu. K

rik napas. Ra

di pendiam. Dan itu berlanjut sampai Sma. Bibi kira itu ka

Rara bangun deh," Kiara

r. Kia ke ata

a,

e kamar

Kiara tersenyum menghamp

dari

lu," ajaknya. Kiara menuntun tangan mungi

ah seperti ibu

tanyanya sembari menyisiri ra

menga

a, kan rambutnya panjang. Canti

ara suka mana, Cindere

Cantik-cantik tahu, Ma. Rar

but Rara, mensejajarkan

. Putrinya papa dan mama.

emeluk Kiara. Gadis it

ra sayang deh sa

ayang sama Rara," bala

k yang lain punya mama tapi Rara gak sendiri," ujarnya. Kiara terheny

air matanya mengalir di sudut pipiny

a udah b

ontak m

a juga udah sikat gigi sa

Yuk sekarang main

lepas pe

sama kak

menyingkirkan he

say

kecil mengh

k k

enyum dan

misi mbak

engan

ungkin mengajaknya jalan-ja

a perasaan sakit setiap kali melihat Rara, ter

andangannya terhenti di pintu kamar Devan. Sepertinya pria itu belum ada t

a menghampiri

tok

nda sudah bang

terlambat kalau begini. Dari pada kena marah dua kali

terk

tu masih meringkuk

a dia masih terl

tok

arnya lagi, mengetuk p

tap tak

n mendekati Devan ya

ap Devan. Tak biasany

evan," pang

nya lenguhan p

ara menyentuh lengan Devann.

a sa

telapaknya ke d

n. Panas

ak mengambil kompres dan es batu namun sebuah tang

igap Devan memeluknya, me

.. say

ingin sekali. Bantu aku mengu

geliat, mencoba

aku akan m

a dalam pelukan pria itu. Panas, itu yang dirasakannya. Pria ini sakit t

inya sungguh tidak mengenakkan, kepala dan badannya di dada pria itu, tapi kakinya

ak

mb

mpres ya, badan b

aml

ggerutu d

u, hmm..." racau

engar tadi? pria it

annya. Membuat Kia

rmisi du

man

mbil k

m.

berhasil lolos. Tak lama kemudian ia kembali lagi

van. Pria itu diam saja dengan mata terpejam, malas. Setelah itu

" ujarnya. Devan membu

tanya Dev

ba

apa? kau tidak berni

isa-bisanya berfikiran buru

bat itu dengan

k mau mem

ingin terus-terusa

minum obat

abaran. Sini!" Kia memasukkan o

yang kau

aksa mulut Adam deng

t! A

lan

Devan. Dengan terpaksa Devan menelannya

air putih. Kiara tertawa puas.

au minum obat. Ckckck.. bagaimana bisa laki-laki

Sementara Kiara tersenyum puas. Tadi saat ia mengambil kompres dan es bi Munah men

us ke kantor," ujar Kiara. Ia beranjak

cap Devan. Gadi

bagaimana urus

siangan kit

nda masi

elekan saya?

uh. Saya bukan pria ceng

pria itu tetap saja menyebalkan. Ia meraih pons

nkan p

? Ayu?

lupa namanya." Kiara menggaruk kepalanya. Tak

isa bisanya pria ini tidak menghafal namanya. Dan pacarn

nama siap

na

ah

ya no

ar ponsel Devan. Mencari kontak

alo,

selnya, membuat K

ya sedang tidak enak badan.

aik,

u

ngan. Menarik kembali selimu

istirahat. Nanti bang

, Pak

lua

uar. Sakitpun teta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka