Sang Pencuri Kehormatan
da urusan ke luar negeri. Jadi ia tidak terlalu canggung. Entah apa yang akan ia katakan pada kedua orang tua pria itu a
memberesi kamarnya, setelah itu membantu ke dapur sebentar.
njuk sayuran yang ia gak tahu namanya. M
non. Buat menu nanti
, si
kali ini tuan mudanya membawa wanita lain, selain Nina tentunya. D
edar mengiris bawang bombay atau pek
a disini ya?" tanya Kiara
den Devan itu bibi
lama sekali dong
ah men
dan menggemaskan. Anaknya juga gampang penasaran. Bibi
kali ini ia sedikit tertarik
lai sempurna, juara satu terus lo. Bahkan setiap meng
ah
Devan itu dulu ka
ntas saja dia t
apa nih," g
ya tipis. Sejenak kemudian, Kiara meng
h, tapi kok sekarang jadi dingin begitu. K
rik napas. Ra
di pendiam. Dan itu berlanjut sampai Sma. Bibi kira itu ka
Rara bangun deh," Kiara
r. Kia ke ata
a,
e kamar
Kiara tersenyum menghamp
dari
lu," ajaknya. Kiara menuntun tangan mungi
ah seperti ibu
tanyanya sembari menyisiri ra
menga
a, kan rambutnya panjang. Canti
ara suka mana, Cindere
Cantik-cantik tahu, Ma. Rar
but Rara, mensejajarkan
. Putrinya papa dan mama.
emeluk Kiara. Gadis it
ra sayang deh sa
ayang sama Rara," bala
k yang lain punya mama tapi Rara gak sendiri," ujarnya. Kiara terheny
air matanya mengalir di sudut pipiny
a udah b
ontak m
a juga udah sikat gigi sa
Yuk sekarang main
lepas pe
sama kak
menyingkirkan he
say
kecil mengh
k k
enyum dan
misi mbak
engan
ungkin mengajaknya jalan-ja
a perasaan sakit setiap kali melihat Rara, ter
andangannya terhenti di pintu kamar Devan. Sepertinya pria itu belum ada t
a menghampiri
tok
nda sudah bang
terlambat kalau begini. Dari pada kena marah dua kali
terk
tu masih meringkuk
a dia masih terl
tok
arnya lagi, mengetuk p
tap tak
n mendekati Devan ya
ap Devan. Tak biasany
evan," pang
nya lenguhan p
ara menyentuh lengan Devann.
a sa
telapaknya ke d
n. Panas
ak mengambil kompres dan es batu namun sebuah tang
igap Devan memeluknya, me
.. say
ingin sekali. Bantu aku mengu
geliat, mencoba
aku akan m
a dalam pelukan pria itu. Panas, itu yang dirasakannya. Pria ini sakit t
inya sungguh tidak mengenakkan, kepala dan badannya di dada pria itu, tapi kakinya
ak
mb
mpres ya, badan b
aml
ggerutu d
u, hmm..." racau
engar tadi? pria it
annya. Membuat Kia
rmisi du
man
mbil k
m.
berhasil lolos. Tak lama kemudian ia kembali lagi
van. Pria itu diam saja dengan mata terpejam, malas. Setelah itu
" ujarnya. Devan membu
tanya Dev
ba
apa? kau tidak berni
isa-bisanya berfikiran buru
bat itu dengan
k mau mem
ingin terus-terusa
minum obat
abaran. Sini!" Kia memasukkan o
yang kau
aksa mulut Adam deng
t! A
lan
Devan. Dengan terpaksa Devan menelannya
air putih. Kiara tertawa puas.
au minum obat. Ckckck.. bagaimana bisa laki-laki
Sementara Kiara tersenyum puas. Tadi saat ia mengambil kompres dan es bi Munah men
us ke kantor," ujar Kiara. Ia beranjak
cap Devan. Gadi
bagaimana urus
siangan kit
nda masi
elekan saya?
uh. Saya bukan pria ceng
pria itu tetap saja menyebalkan. Ia meraih pons
nkan p
? Ayu?
lupa namanya." Kiara menggaruk kepalanya. Tak
isa bisanya pria ini tidak menghafal namanya. Dan pacarn
nama siap
na
ah
ya no
ar ponsel Devan. Mencari kontak
alo,
selnya, membuat K
ya sedang tidak enak badan.
aik,
u
ngan. Menarik kembali selimu
istirahat. Nanti bang
, Pak
lua
uar. Sakitpun teta