Sang Pencuri Kehormatan
ucapan Kiara sekaligus. Dia dekatkan bibirnya di telinga Kia
ak saja, nanti kau juga ku ajari membuat anak." Kiara terk
aknya saat ia berhasil me
abai kalau perkataannya tad
n menikah. Aku tidak akan menyentuhmu. Masalah p
a mukanya jika tiba-tiba saja dia menjadi istri
a tidak akan
sama tanpa pernikahan. Mereka akan memarahik
an sama pacarmu kek, bodoh amat. Yang penting jangan sampai ketah
ikan mama Rara tercapai, dan tujuanmu mendap
ara sembarangan. Devan menyeringai, sebelum a
s kasar. Dasar
ndan saja lama sekali. Pa
tadi pagi hanya ocehan dari
langkahnya menuruni tangga. Karena tadi mala
ti. Jatuh ba
lambat apalagi. Rara dari meja makan t
ma papa lucu,
enang-tenang saja. Baru pagi ini
ya sayang." Devan m
a,
uga turut mencium tepat dimana Devan m
ium mama?" t
eka salin
Kan belum nikah," jelas K
udah, mama sama
a. Ma.
ikan tangan
langsung menaiki mo
Pak," ujar Kiara, lima be
nap
. Nanti mereka berf
Namun dia tetap m
ama yang lain," racau Kiara bingung. Tapi Devan cuek saja. Justru d
Untung saja Devan sudah melangkah mendahuluinya. B
ak Devan, Ra?" Ayu memicingkan matan
n di bawah. Gak enak kalau
a tahu gue sekarang tinggal bareng
? kena semprot l
ak kok
sama pak Devan 'k
aja gue bisa suka sama
gue mau deketin." Ki
ong, Nad. Gue juga
an sahabatan. Mar
iri ya kalau ntar gue y
h juga Yu. Ok
ip
a sih teman-temannya. Orang killer dan
! cap
bang di kota sebelah, pulang dari meninjau baru juga mau duduk sudah di panggil lagi disuruh mengurus laporan. Ck, padahal seharian ini perutnya b
makin perih. Pengen beli makan, tapi takut kena semprot Devan. Pr
nya yang lain terlihat fokus dengan pekerjaannya. Berbeda d
tadi. Meja ruangannya yang berhadapan langsung dengan pintu ruangan sang presdir membuatnya bisa melihat selintas aktivitas sang p
Dia juga lapar. Enak ya jadi bos
puk Satrio yang memb
at. Gak pap
ara, bertepatan dengan OB yang
R
Satrio mengga
. emm ... lo n
ggu bent
teleponnya
agaiman
..
Saya kesan
kkan kembali
il sama pak Devan. Gue
elangkah ke ruangan presdir mereka. Mengela
tok
as
ti-hati. Devan sedang
a yang bisa sa
palanya. Meletakkan
! Ma
ksudny
ja perlu di jelas
a bukan beg
belikan makanan. B
Dia kira dia dipanggil karena ada peker
h remotnya dan men
ilihatnya Kiara tetap dalam posisinya
cepat Devan bangkit d
r
adis itu di sofa, membuat gadis itu tersenta
kankah? Atau perlu saya
Pak. Saya b
tidak mau uangku
u. Sebenarnya dia sangat ingin, tapi gengsi dong. Ditambah perutnya yang konser sejak tadi. Sayang dong kalau ma
ipis, lalu kembal
itu. Sebenarnya pria itu sangat keren. Auranya makin terasa, apalagi s
ibir yang sedikit tebal, dan sepertinya pria itu tidak merokok. Kumis tipisnya juga terlihat samar. Lalu naik sedikit, hidungnya yang mancung bertengger k
membuatnya kembali te
nya dari pria itu, kembali melahap makanann
dia mengalihkan pandangan,
kat wajah yang tercetak difoto itu. Wajah seorang gadis y
andangi kembali foto tersebut. La
ada min
abis nih!"
, Y
gara-gara Sa
omelan panjang l
a, Yu. Lo juga sih
n lo gak nyenggol ga
p. Gak
k gue basah! disuruh tan
in omelan lo," gerutu Kiara. Yang dia ca
di sediakan minuman. Emang asem juga si Devan.
nta sama
kelam
gitu, Kiara langsu
hanya mengge
engan
minum setelah keluar dari ruang