icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Devil's Gift

The Devil's Gift

Penulis: Shafazana
icon

Bab 1 Awal Pertemuan

Jumlah Kata:932    |    Dirilis Pada: 16/05/2022

Jangan lari!” te

nyak pasang mata mengarahkan pandangannya ke arah wanita itu, mereka mulai be

kan gaun tidur berwarna putih yang sudah tampak kotor oleh debu dan tanah, rambutnya tergerai berantakan

akan melemparkanmu ke kandang har

k, “Dia juga akan melemparkanku ke kandang

tidak boleh sam

li tinggal di dalam ner

R

menciptakan penghalang agar dua pria itu tidak bisa mengejarnya. Pedagan

Para pedagang yang mengira Raveena hanyalah orang gila lantas meminta pertanggung jawaban dari dua ora

as masuk ke dalam gedung bertingkat 5 yang sudah terbengkalai. Bagian dalamnya sudah dipenuhi oleh d

it

ajahnya berangsung-angsur menghilang tatkala melihat sosok seorang pria yang berdiri di atas atap dengan kedua tanga

dari samping. Tubuh pria itu terlihat begitu tinggi, mungkin s

sebenarnya mempunyai arus yang deras di bagian dalamnya. Konsentrasinya bahkan sama

rbahaya,” pi

api kakinya terasa kaku seolah

nggalkan bunyi senapan. Bubuk mesiu berterbangan di sekitarnya, membuat Raveena

g yang tertembak!”

ng turut berteriak dengan panik, “Pa

awah gedung, pertanda bahwa pria

lah membunu

ena segera pergi ap

saat menyaksikan pembunuhan secara lan

anya terkejut tapi

segera memasukkan senapan laras panjangnya ke koper, lalu ber

cobaltnya menatap Raveena lekat-lekat, terlihat seolah ingin menen

li hari ini supaya bisa hidup dengan tenang.” Su

yah dia berusaha untuk membalas, “

spektifmu saja,

kemudian menatapnya dengan penuh harapan. “Apa ar

endikan bahuny

akah kamu membunuh

veena, tapi dia tidak menemukan adanya sedikitpun keraguan di raut

ingin mati?”

hazelnya terlihat kosong saat dia berkata, “Karena seluruh kehidupanku tidak ada bedanya d

Tuan Pembunuh membantuk

jarkan wajah mereka. “Sayangnya, aku tidak bisa membunuh wanita dan anak-anak. Aku j

na sekali, sebelum akhirnya berjalan

unggung tegap dari pria itu. “Jika memang tidak bisa membunuh, ti

mbalas tanpa menoleh, “Maaf, tapi aku tidak

a itu dan berkata, “Apa Tuan akan memb

ngk

i masa depan? Saat itu, aku mungkin memili

rtemuan dengan orang asing. Tapi, bila kita memang

tanya, “Sia

awaban baru terdengar dari bibirnya dan menggema hingga ke telinga Raveena. “Cerano, panggil saja

endengar ada suara langkah k

ni mengejarnya, dan tampaknya Rave

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka