The Devil's Gift
Jangan lari!" te
nyak pasang mata mengarahkan pandangannya ke arah wanita itu, mereka mulai be
kan gaun tidur berwarna putih yang sudah tampak kotor oleh debu dan tanah, rambutnya tergerai berantakan
akan melemparkanmu ke kandang har
k, "Dia juga akan melemparkanku ke kandang
tidak boleh sam
li tinggal di dalam ner
R
menciptakan penghalang agar dua pria itu tidak bisa mengejarnya. Pedagan
Para pedagang yang mengira Raveena hanyalah orang gila lantas meminta pertanggung jawaban dari dua ora
as masuk ke dalam gedung bertingkat 5 yang sudah terbengkalai. Bagian dalamnya sudah dipenuhi oleh d
it
ajahnya berangsung-angsur menghilang tatkala melihat sosok seorang pria yang berdiri di atas atap dengan kedua tanga
dari samping. Tubuh pria itu terlihat begitu tinggi, mungkin s
sebenarnya mempunyai arus yang deras di bagian dalamnya. Konsentrasinya bahkan sama
rbahaya," pi
api kakinya terasa kaku seolah
nggalkan bunyi senapan. Bubuk mesiu berterbangan di sekitarnya, membuat Raveena
g yang tertembak!"
ng turut berteriak dengan panik, "Pa
awah gedung, pertanda bahwa pria
lah membunu
ena segera pergi ap
saat menyaksikan pembunuhan secara lan
anya terkejut tapi
segera memasukkan senapan laras panjangnya ke koper, lalu ber
cobaltnya menatap Raveena lekat-lekat, terlihat seolah ingin menen
li hari ini supaya bisa hidup dengan tenang." Su
yah dia berusaha untuk membalas, "
spektifmu saja,
kemudian menatapnya dengan penuh harapan. "Apa ar
endikan bahuny
akah kamu membunuh
veena, tapi dia tidak menemukan adanya sedikitpun keraguan di raut
ingin mati?"
hazelnya terlihat kosong saat dia berkata, "Karena seluruh kehidupanku tidak ada bedanya d
Tuan Pembunuh membantuk
jarkan wajah mereka. "Sayangnya, aku tidak bisa membunuh wanita dan anak-anak. Aku j
na sekali, sebelum akhirnya berjalan
unggung tegap dari pria itu. "Jika memang tidak bisa membunuh, ti
mbalas tanpa menoleh, "Maaf, tapi aku tidak
a itu dan berkata, "Apa Tuan akan memb
ngk
i masa depan? Saat itu, aku mungkin memili
rtemuan dengan orang asing. Tapi, bila kita memang
tanya, "Sia
awaban baru terdengar dari bibirnya dan menggema hingga ke telinga Raveena. "Cerano, panggil saja
endengar ada suara langkah k
ni mengejarnya, dan tampaknya Rave