The Devil's Gift
gin protes. Dia juga lelah! Kenapa Bos-nya sangat k
k berani mengutara
eberatan," b
s, "Baiklah, aku akan memesan satu kamar dan tolong
tersenyum. "
bisa masuk ke dalam kamar hotel. Kamar itu cukup lua
ur di sofa,"
a kecil dan tidak bisa digunakan untuk berbaring? Tidurlah di tempat tidur,
yang akan merasa tidak nya
dan berkata, "Mandilah. Aku belum membelikan pakaian wanita u
h, kemudian berjalan ma
dalam telapak tangan. Bayangan akan tubuh bagian atas Raveena yang terbuka masih me
harus berbagi kama
h membuat jantung Ceran
andi, dia berusaha mengencangkan tali pada jubah mandinya, tapi jubah
u langsung masuk ke dalam kamar
-lihat kamar ini?" tanya Ravee
Jika ingin lihat, maka l
belum melakukan sesuatu, mungkin itu adalah sebuah kebia
tatapan berbinar. Seumur hidupnya, dia belum pernah tidur di dalam kamar yang memiliki perabotan
eperti televisi atau sofa, radio saja dia belum pernah melihatnya. Karena itulah, kini R
ma lavender yang menyegarkan, sangat jauh berbeda dengan kamar
erasakan suhu dinginnya. Saat melihat ada banyak minuman
engambil minuman di dala
il s
n coba. Hampir seluruh minuman di dalam kulkas adalah produk kalengan
rtanya, "Cerano, apa aku bo
! Berhenti bertanya!" seru C
mbuka lima kaleng sekaligus. Perlahan dia mulai mengendus-ngendus
Jadi, Raveena langsung menghabiskannya dalam satu teguk. Dia kemudian mencicipi
minum kaleng terakhir. Begitu dia menyesap minuman di kaleng terakhir, rasa pahit yang kuat langsung menyeran
pa kali dan mengambil minum
a kepalanya terasa pusing. Pandangan matanya bahkan tampak
ban di hidupnya menguap begitu saja. Rasa bahagia yang tak mendasar lantas merangkak n
ke mari, berputar-putar di tenga
enakan pakaiannya dan melangkah keluar dari kamar mandi. Alangkah terkejutnya Cerano, saat melih
pa yang kam
n senyuman yang tampak bodoh. "Bajunya bilang di dalam san
-ap
rserakan di lantai. Mata pria itu langsung membelalak kaget dan
ku boleh meminumnya. Ap
Bagaimana bisa kamu minu
h lima bir. Selama satu jam, Cerano berusaha untuk membuat Raveena tidur di ranjang.
a ini ruang
lem
am kecil ini bis
Itu bathup, Raveena. Tid
ran
ran
ertanyaan Raveena yang aneh. Pria itu memijat keningnya yang terasa
televisi ini
api, dan Raveena berpikir se
iri. Dia menekan-nekan remot kontrol untuk mengganti bany
mbol itu berwarna merah terang sehingga terlihat berbeda dari tombol yang
! Please, d
rangan itu. Dia kembali dikejutkan oleh video vulgar yang
u bisa meny
a sama-sama tidak berbusana dan bermandikan keringat. Tangan si wanita terikat di ujung ranjang,
berunsur b
libatkan permainan antara dominan dan submisif. Biasanya
n tombol ini, tayangannya beruba
al
pasangan, sehingga pihak hotel menyediakan t
epat," peri
menarik. Saat di rumah bordil, aku belum pe
a dan mematikannya. "Kamu bisa menontonnya sen
ya. "Kamu ingin mempraktika