Terpaksa Nikah SMA
tak seorang pria paruh baya sambil
mau berhenti membasahi pipi putihnya, yang ki
bukan kemauan Mila," jel
k ada yang muka tembok seperti kau! Lebih baik kamu pergi dari sini sekarang juga, jangan buat saya me
bahwa anak semata wayangnya tengah mengandung. Padahal putrinya itu masih bersekolah dan tak pernah terlihat dek
lah, i-ini kesalahan." Mila menunduk dalam
at syok mendengar kabar mengejutkan yang menimpa putrinya, ia bahkan tak t
ekarang juga, angkat kaki
g lebar kepada orang tuanya, mereka tidak akan pernah percaya.
tuanya kembali berputar memenuhi otaknya. Berjalan menyusuri jalan raya di tengah gelapnya malam, tanpa tahu tujuan. Semua kemew
in hingga menusuk ke tulang. Di halte bus, Mila berhenti. Sekadar demi melepas penat setelah jauh
ari pelupuk mata Mila, ia sakit hati dan terluka, ia putus asa dalam kehen
il
berambut panjang, menepuk pelan pund
p wajah gadis yang men
in
bingung pun ia berikan pada Mila yang saa
am-malam di sini
dibuat bingung. Bagaimana tidak? Gadis di sampingnya ini adalah sosok
? Kalau kamu mau nangis, nangis aja, gak usah ditah
emakin deras dengan ditambah suara guntur yang memekakkan tel
na sendu. "Aku
nnya, Mila, yang terlihat gadis baik-baik ternyata
n yang lainya gak mau nolongin aku."
abar, y
tahu, rumahku jelek. Mungkin, kamu gak akan betah
bisa Aina menawarkan bantuan dengan mudah, padahal mereka tidak terlalu dekat. Sementara teman dekat yang selama ini Mila bang
ku nanti ny
emegangi payung dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kananya terulur pada Mila. Mila menya