Terpaksa Nikah SMA
arah lapangan. Mila sampai dibuat bi
kenapa l
agi pertandingan basket mau dimulai," ja
lasan kamu
di bangku penonton. Suasana di lapangan sangat riuh, apalagi setelah
Alis tebalnya bagaikan pedang samurai yang tajam, dan tanpa emosi. Mila tertegun. Beberap
Arj
ngat,
Juna!
Ganteng
banyak peki
Arjuna?" gumam
n dari sekolah lain kalah telak dengan nilai yang cukup sengit, mata Mila dan Arjuna bertabr
, ia merasakan mual yang hebat, wajahnya pucat pasi, peluh pun membasahi ken
tangan. Mila benci laki-laki itu. Semua yang Mila m
t berhenti tepat di depanya. Kaca mobil menurun perlahan
mbuyarkan lamunan Mila. Mi
dasi. Terpaksa, Mila melangkah masuk ke dalam mo
i obat. Gue dijebak! Jadi gue harap lo bisa lupain kejadian itu. Dan gue m
ir matanya kembali berjatuhan. Segampang itu Arjuna berkata 'lupakan'?
alah dirundung kecewa karena kehadiran Arjuna. Mila menangis t
enepuk-nepuk pelan pun
ya
rangkat kerj
mau ikut kerja." Aina mengangguk s
enayangkan film kartun kesukaannya. Mila suka menonton film Noruto t
g, Mila menyambut Aina rama
anya, boleh?"
ya a
a itu
kapten ba
ya
ta. Dia pemilik kafe tempat a
yang udah bikin a
ut, ia tidak menyangka bosnya dengan teg
a pertanggung ja
ranya? Aku yaki
mu? Gimana kalau dia nanti dicap sebagai anak haram. Apa kamu tega, Mi
pi
amu, Mil. Dia harus tanggung jawab. Aku
f aku udah banyak
menguatkan sahabatnya itu. "Ngg
tadi berkeringat dingin. Aina nekat membawa Mila ke rumah orang tua Arj" ujar Aina m
wanita paru baya, wajahnya masi
membuka suara. Mila semakin ketakutan, keringat dingin mula
ila
aktu Tante, tapi ada sesuatu yang memang harus saya utarakan. Saya ke
tkan dahi dengan alis tertaut
hamil anaknya ka
aya melakukan itu! Ka
tante sekarang." Aina mengatakannya dengan lancar, sebab ia sudah mempersiapkan diri. Terleb
i atas sampai bawah. "Tungg
a Wulan naik turun menahan emosi. Jari-jari lentik itu mengetu
melihat Mila ada di rumahnya. Wulan langsung b
a Mama, ini m
" Arjuna menatap bingung pada Wulan-
u sedang hamil anak ka
enatap tajam Mila ya
aw
parau. Terdengar isak k
steris, tak menyangka ternyata putranya tega melakukan hal yang begitu ia benci. Selama ini Wulan tidak pernah menuntut banyak, bahkan meski dengan be
TAHU SOAL INI.
ngerusak dia, Ma." Arjuna mendekap tangan Wulan. Na
benar kecewa
i wajah Arjuna. Pria itu kecewa, dengan putra yang sangat ia banggakan s
ertanggung ja
Pah,
NGHARAPKAN KAMU MENJADI PRIBADI YANG BAIK B
arus tetap menikah!" Brahmana menatap nyalang putranya, rasa kecewa menyelimuti pria paru baya bermata tajam
bisa membuatnya menjadi seperti ini. Arjuna menatap ben