icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Adelia

Bab 3 Penilaian Ibu Tentang Ditta

Jumlah Kata:1285    |    Dirilis Pada: 04/05/2022

bih survive atas hidupnya. Memiliki banyak mimpi untuk merubah kehi

asa percaya dirinya. Ketika Ia mulai memikirkan keinginannya, Ibu selalu datang dengan cemoohnya. Meruntuhkan segala keteguhan hatiny

hkan mental dan selalu di runtuhkan dengan rasa kecewa yang baru" dia ter

ng

. Segera membuka hpnya da

ah memutuskan mau lan

kayak gini. Adelia saat ini hanya butuh di dengarkan, dari itu mem

ktu aku mau ketemu" bal

aik saja. Bukan hal yang baru ketika Adelia menjawab aneh berarti dia sedang membutuhkan Di

ah yuuk!" b

hat sembab melewati setiap orang di jalan terlebih Ibunya. Adelia melangkah keluar kamar sambil men

Ibu datar pada Adelia samb

fas hanya memperhatikannya berlalu sampai tak terlihat. Ibu tentu tau yang dirasakan Adelia namun

ti" gumam Ibu dalam hati, yahh persi

u menekan bel. Selang beberapa saat terden

rrr

kan Ditta mendorong gerbang sambil te

ah dateng aja, yuuk

ang, lalu Ditta menutup gerbang kembali dan

njang menghempaskan badannya

apa Adel?"

ambil memejamkan mata bersandar

yang dingin" teriak Ditt

panggil adek, kakak Ditta sedang berkuliah di

sih Adel?" tanya

a membuka mata dan mengatu

buat kuliah Dit" keluh

jawab Ditt

wabannya, udah jel

h giman

undak berusaha menutupi apa y

ncana kam

k datang membawa jus dan

ap Adelia pada bibi

ambil bibik ters

dingin itu yang sedikit menurunk

ak ada cara lain sepertinya aku harus kerja

Kamu udah ad

mu ada rekomendasi

ebsite gitu jadi waiter di salah satu res

ak" jawab Adelia

sa lebih dekat nantinya s

eyja malu dong, kalok ada

ngan sedih lagi pokoknya" seru Ditta s

an bersyukur memiliki teman ya

lu menjadi garda terdepan saat aku sedang sulit dan butuh bantuan. Semoga di masa dep

nya juga punya banyak teman, tapi belum ada yang sederhana kayak kamu. Ngajakin main ga harus

akasih

i pindah ke kamar Ditta, terus ngobrol sampai

Adelia tersentak terkejut bangun dari tidurnya, buru-buru

ri?" terlihat dari layar depan hpnya,

nnya. Bergegas keluar kamar mencari bibik dan pamit pulang serta minta

angun aku gak enak bangunin, nanti bibik t

n" sambil melihat Adelia bergegas

ambut Adelia yang

an. Anak gadis bermain hingga senja tentu bukan perkara yang biasa, namun tentu ini hal yang sangat buruk dimasa itu. Terlepas

mereka itu anak-anak ga bener kamu tau! Nggk ada larangan buat mereka berbuat semaunya, keluar kapan pulang kapan itu nggak diatur. Kamu harus bisa

hat mereka rasanya hanya berbeda kasta dari segi ekonomi saja. Menuru

gat sederhana. Selalu menjadi teman terbaiknya, tak sungkan menolongnya. Dia sangat gerah dengan omong kosong ibunya, entah dapat teori darimana dia bisa

ta punya anak seperti aku! Dia pikir aku sudi punya orangtua kayak Dia, kalo bisa nih ya mending aku terlahir dari rahimnya mamanya Ditta yang baik dan lemah lembut kepada anaknya. Gimana jadinya aku kalo terus hidup di ruang lingkup kayak gini, aku nggak mau jugalah anakku nanti be

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka