Adelia
bih survive atas hidupnya. Memiliki banyak mimpi untuk merubah kehi
asa percaya dirinya. Ketika Ia mulai memikirkan keinginannya, Ibu selalu datang dengan cemoohnya. Meruntuhkan segala keteguhan hatiny
hkan mental dan selalu di runtuhkan dengan rasa kecewa yang baru" dia ter
ng
. Segera membuka hpnya da
ah memutuskan mau lan
kayak gini. Adelia saat ini hanya butuh di dengarkan, dari itu mem
ktu aku mau ketemu" bal
aik saja. Bukan hal yang baru ketika Adelia menjawab aneh berarti dia sedang membutuhkan Di
ah yuuk!" b
hat sembab melewati setiap orang di jalan terlebih Ibunya. Adelia melangkah keluar kamar sambil men
Ibu datar pada Adelia samb
fas hanya memperhatikannya berlalu sampai tak terlihat. Ibu tentu tau yang dirasakan Adelia namun
ti" gumam Ibu dalam hati, yahh persi
u menekan bel. Selang beberapa saat terden
rrr
kan Ditta mendorong gerbang sambil te
ah dateng aja, yuuk
ang, lalu Ditta menutup gerbang kembali dan
njang menghempaskan badannya
apa Adel?"
ambil memejamkan mata bersandar
yang dingin" teriak Ditt
panggil adek, kakak Ditta sedang berkuliah di
sih Adel?" tanya
a membuka mata dan mengatu
buat kuliah Dit" keluh
jawab Ditt
wabannya, udah jel
h giman
undak berusaha menutupi apa y
ncana kam
k datang membawa jus dan
ap Adelia pada bibi
ambil bibik ters
dingin itu yang sedikit menurunk
ak ada cara lain sepertinya aku harus kerja
Kamu udah ad
mu ada rekomendasi
ebsite gitu jadi waiter di salah satu res
ak" jawab Adelia
sa lebih dekat nantinya s
eyja malu dong, kalok ada
ngan sedih lagi pokoknya" seru Ditta s
an bersyukur memiliki teman ya
lu menjadi garda terdepan saat aku sedang sulit dan butuh bantuan. Semoga di masa dep
nya juga punya banyak teman, tapi belum ada yang sederhana kayak kamu. Ngajakin main ga harus
akasih
i pindah ke kamar Ditta, terus ngobrol sampai
Adelia tersentak terkejut bangun dari tidurnya, buru-buru
ri?" terlihat dari layar depan hpnya,
nnya. Bergegas keluar kamar mencari bibik dan pamit pulang serta minta
angun aku gak enak bangunin, nanti bibik t
n" sambil melihat Adelia bergegas
ambut Adelia yang
an. Anak gadis bermain hingga senja tentu bukan perkara yang biasa, namun tentu ini hal yang sangat buruk dimasa itu. Terlepas
mereka itu anak-anak ga bener kamu tau! Nggk ada larangan buat mereka berbuat semaunya, keluar kapan pulang kapan itu nggak diatur. Kamu harus bisa
hat mereka rasanya hanya berbeda kasta dari segi ekonomi saja. Menuru
gat sederhana. Selalu menjadi teman terbaiknya, tak sungkan menolongnya. Dia sangat gerah dengan omong kosong ibunya, entah dapat teori darimana dia bisa
ta punya anak seperti aku! Dia pikir aku sudi punya orangtua kayak Dia, kalo bisa nih ya mending aku terlahir dari rahimnya mamanya Ditta yang baik dan lemah lembut kepada anaknya. Gimana jadinya aku kalo terus hidup di ruang lingkup kayak gini, aku nggak mau jugalah anakku nanti be