Adelia
g teguhkan hati ketika melihatnya bersama orang lain. Ingin mengatakan bahwa Ia keberatan dengan kedekatannya bersama wanit
sebentar lagi pengum
ng melawan perasaan yang tak tersampaikan. Bukannya sibuk mencari kebahagiaan yang pasti-pasti saja, malah sebaliknya menyibukkan diri menggantung perasaannya pada hal yang tak pasti. Apap
ak-anak kelas menengah ke atas sedangkan Ia hanya anak dari orang sederhana membuatnya perlu banyak fighting. Mengalah karena sudah pasti tak mampu melawan meski rasanya ingin, tak ada daya upaya untuk menunjuk
njadi siswi yang di tanggung biaya sekolah SMA-nya atas bantuan dari bapak Bupati. Dari itu di
piring" teriak I
Adel kerjain" jawabn
cuci sambil memikirkan hal yang akan dia lakukan setelah lulus dari Sekolah. Dia sangat ingin
Ibu deh" ucapnya pelan samb
uang tamu tempat ibunya biasa menganyam rotan, membuatnya
mbayarnya sesuai banyak ba
yang kadang-kadang juga menjadi buruh kuli bangunan,
ambah biaya kebutuhan sehari-hari, apalagi jika ada keperluan sekolah yang tiba-tiba
ang sibuk membuat anyaman rotan menjadi berbagai barang cantik. Mereka melakukannya tentu sanga
lum tentu bisa lolos dari menumpuknya uang praktik per-mata pelajaran. Tentu semenjak Adelia masuk sekolah di Sekolah Elit ini, membuat Ibu sangat sering marah-marah di
entar nafasnya seolah bersiap untuk keputus
ulai Ade
b Ibu singkat sam
an buu" lanjut Adel
itu ada dibawah bantal" jawab
uliah apa boleh?" sambil
ti Ibu tak habis pikir. Rasa geramnya mulai mencuat ketika m
ntingnya kuliah bagi anak perempuan. Ujung-ujungnya nanti bakal balik lagi ke dapur dan urus anak, apa ndak sia-sia sekolah mahal-mahalmu. Anak tetangga kita selesai sekolah langsung menikah, apa ndak rugi nant
Adel janji bakal sekolah yang
kepayang nanti mana inget kamu janjimu sama ora
Adel janji" ja
kamu usaha sendiri, bagi ibu anak perempuan sekolah lulus
njutkan pendidikan banyak dibandingkan dan tidak diberi izin kuliah. Menurut sebagian orangtua anak perempuan hanyalah beban di keluarga, tugasnya hanya dirumah, kolot tak banyak bergaul. Tak heran jika anak dikampung Adelia seumu
kehidupan terdahulu mereka untuk menekan anak-anak mereka. Banyak janda dan duda yang masih berumur beli
g kaya membuatnya banyak belajar dan merubah cara pikirnya yang kolot. Tentu dulu juga sempat berpikir bahwa kedudukan seora