Bidan
tika baru saja mema
t!" Balas Memey, rupanya
ita kudu semangat," ucapku mengangkat kepalan ke arah samping telinga. "Ada b
ru jam tujuh pagi. Udah banya
a." Aku menepuk pundaknya, membuyar
h hasrat nguapnya." Ia meng
li mengerjai mahasiswa m
s (puncak perut di bawah dada) ke symphisis pubis (bawah tulang pinggul atau kelamin). Lalu melakukan palpasi (perabaan), mencari bagian p
t keluar dari alat kecil penangk
u Bidan?" Tanya Bu Asri deng
alam perut ibu. Kenceng ya? Tandanya sehat
eh ya ,Bu Bidan, buat dikirim ke suami saya yang kerja
Bu, si
disambut penuh suka cita dan airmata kebahagiaan. Biasanya bayi
Bu. Ibunya kesakitan, ya
(-kami selalu memanggil pasien dengan panggilan Ibu tanpa memandang usia.) Entah dia masih bersekolah atau sudah putus karena kehamilannya. Aku tidak tahu, namun di status
Siska sege
o. Lu bilang pacar lu baek. Noh! Ditinggalin kan, lu. Kagak dinikahin!" Berbagai omelan terlontar tanp
i
nghela
aku pada Memey sambil melirik t
ghitung ulang formulir
k lengannya sambil memberi
uk
dari arah luar ruang periksa. Aku
mengedarkan pandangan di antar
ekik salah satu keluarga pasien
iar saya periksa."
keluarga pasien dibantu satpam puskesmas. Aku segera menga
sama doppler," per
selalu sigap, segera mengam
leher, memeriksa tekanan darahnya. Seratus delapan puluh
n mulai merayapi perut si Ibu, sedikit menekan agar teraba sisi yang merupakan bagian
ttttt" Suara bising keluar d
ernya ke ar
t..." Kembali tak
ibu ini ke Rumah Sakit, kemungkinan Pre Eklampsi dan IUFD - Intra Uterine Fetal Disease (Kemat
u d
de
.
mua. Oedema! (-pembengkakan pada anggota tubuh yang
ergera
janin dalam kandungan sudah tak tertolong entah sejak kapan. Tapi tetap berusaha berpac
yang lain berkerumun. Menant
dibawa ke Rumah Sakit. Permisi, ya. Kasih j
, ya. Darurat!!" Sua
olek di atas tempat tidur khusu
g artinya ruang bersalin). Kakak ngerujuk pasien dulu sama Mas Bimo." Aku mem
i-hati, Kak!" Wajah
n sigap naik ke atas mobil dan mengambil infus set serta cairannya. Kemudian mencari vena (pe
ku berkata pada
sangat sulit, mereka kurang paham akan kondisi darurat. Jadi tak ada ruang untuk memacu kendaraan lebih kencang di tengah kemacetan. Berbeda dengan n
iri. Berhenti tepat di depan kami. Pengemud
sak maju. Kalian tahu gak saya siapa? Saya polisi!" Tukas lelaki yang kutaksir ber
en--" Baru saja sopir kami mencoba menjelas