Cinta Itu Luka
erlalu lama. Semalam aku telah mengirimkan pesan pada Azwar agar datang cepat juga ke kampus. A
ncul dengan senyum menawannya seperti biasa. Tapi, kali ini
n saja yuk, sekalian sarapan," ujarnya begit
a." jawabku sambil sedikit bergeser mem
yanya masih de
sama Abang di pantai?" Pelan suar
pak terhenyak. Sepertinya ia tidak siap
tahu?" Suarany
au sekarang Abang jelaskan siapa perempuan itu
., dia
rena terlalu lama menunggu jawa
emudian mengangguk. "Iya," lirihnya samar hampir tak terdengar. Untung
pan?" Pertanyaan yang meluncur
," ucap Azwar seperti ada
apkannya, akan tetapi ini sudah kali kedua dan ia tidak s
emoga Abang bahagia!" seruku sedikit lebih keras samb
eputusan ini. Sedemikian tidak berartinyakah aku di matanya? Padahal, aku sangat berharap ia mengejarku, menaha
*
angankan telepon, SMS pun tidak. Wajahnya tak pernah kul
an matanya yang menggoda jika aku merajuk dan tawanya yang begi
.., t
li
ahnya, ayah melongokan kepala ke dalam kamar set
ak, keluar. Ada tamu
rintah ayah. Tetapi siapa t
tamu. Ayah dan ibu sudah ada di sana bersama dua orang tamu laki-lak
paman-pamannya Azwar,
yang kata ayah, paman-pamannnya Azwar itu. Ada apa mereka kemari? Aku semak
melamarmu untuk Azwar," lanjut ayah
lah putus. Kenapa sekarang tanpa angin tanpa hujan di
ak?" tanya ay
lus pundakku s
-apa lagi? Kenapa akhirnya jadi seperti ini? Kucubi
ulang pertanyaannya tadi ka
gadis Ayah mengangguk sendiri." Ayah melanj
nnya jika aku dan Azwar sudah bubar-an. Jadi, wajar jik
masih meragu. Kali ini anggota tubuh dan suara hat
a pamannya Azwar seperti bernapas lega. Aya
tidak tahu apakah mereka akan berjodoh atau tidak. Saya rasa biarkan dulu mereka menye
sudah semester berapa?" t
ujuh, Ayah,
i. Bagaimana Pak, bisa 'kan seperti i
hal lainnya terkait lamaran, pernikahan dan s
enar kejutan yang tak terbayangkan. Lebih indah dari sekedar Azwar menahan
ku ingin menikmati getaran-getaran indah di hati dengan sabit di bibir yang sedari pintu kamar tertutu