Cinta Itu Luka
Abang?" tanyaku setelah selesai membereskan peralata
ucap Azwar menanggapi kein
, tidur dan makan saja kerjaannya." Kukerucutkan bibir me
enerawang, mungkin sedang mempertim
, Dek. Nanti Alia capek.
ungan dan rumah-rumah bekas tsunami. Gajinya dibayarkan setiap ha
kita 'kan kerja tidak sendirian tetapi ramai, bergotong royong," kila
an tujuh puluh ribu sehari Bang. Bisa menabu
rlalu capek?" Azwar balas menatap sambi
*
h sama, ya," ucapku sambil tertawa
kan kedua al
ur aroma puing-puing sisa
, ayo kita mandi bareng!" ujarnya s
ami hari ini yang sebesar tujuh puluh ribu itu untuk be
a kita disuruh mendaftar ulang dalam minggu ini," ucap Azwar sambi
umah saja. Nanti jika Abang sudah selesai kuliahnya dan kita sudah
yang kuliah saja. Jika nanti dia berha
ia. Abang kuliah, kamu
ungkin kita kuliah berdua. Dananya ti
aknya untuk kita. Abang yakin Allah pasti akan membuka pintu rezeki-Nya untuk orang yang mau berusaha.
u, lalu membenamka
n, biar cepat selesai. Cepat dapat kerja yang lebi
*
n dan mengabarkan pernikahan kami ada
war yang tertunda dan melihatnya wisuda terlebih d
g ..
i perut. Ada apa ini? kenapa sakit sekali? Rasanya a
dari kamar mandi masih dengan
mata yang mengalir menahan sakit luar biasa di bag
adi?" tanyanya sambil
tempat kerja, 'kan sama Abang terus tadi," jawabku sem
ya, Abang panggi
ri rumah Ayah dan keluarga lainnya. Ayah memang sengaja mengontrakkan k
ibu dan kedua
at sekali. Kita bawa ke rumah sakit!" t
dian, saat aku mencoba untuk berdiri dengan dipapah olehnya, darah mengalir deras dari sela-sela paha d
tiga minggu. Sepertinya terla
ng kesadaranku yang kian menipis. Ah iya, Aku ba
*
langan calon bayi kami. Sikap Azwar
n diri bertanya saat Azwar
rena aku sudah dua minggu ini tida
idak mendengarkan omongan
m pernah Azwar bicar
kamu memaksa Alia. Lihat, apa akibatnya? Aku h
g, tetapi aku sangat terke
emarahannya belum mereda juga wa
biar bisa bantu Abang cari uang." Kujawab kemarahan
saja kamu cemburu karena di tem
h anakku Alia." Teriakan
ngkit dan perg