MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT
ambil memeluk lelaki di sampingku saat k
io. Lelaki yang beberapa jam lalu sah menjadi suamiku itu, pun membalasnya
telah berpacaran, bahkan biasa ikut menemani makan
. Dan anehnya, perjodohan itu berlangsung sejak masih orok k
u tentang soal pertemanan ini ikut mengadili, s
gar makan
n nggak p
punya
enti
elaut teman
sama monyet daripa
asi gawaiku, meski tak sedikit juga yang membela. Saat mengak
gah di facebook dengan caption 'Sahabatku mengambil calon suamiku'. Entah
muncul dengan wajah penuh amarah, tetapi
berbaring di tempat tidur kosong sampingku, yang masih dipenuhi bung
kembali ke Marta!" tegasnya lagi penuh penekanan lalu mengamb
gitu? Bukannya kita sama-sama
u nggak punya pria idaman? Apa? Ah, sudahlah ... toh, nyatanya aku
a bolak-balik bak roti gulung dan m
sebagai formal, pelengkap rangkaian pernikahan utuh di depan or
abnya tanpa me
perti pengantin pada umumnya. Dia bereaksi seperti itu saja walau sangat datar, suda
akkan tak jauh darinya. Ada rasa iba melihat dia menzalimi cacing dala
ang yang kupanaskan sisa tadi siang. Kemudian menyeruput es jeruk yang sontak mendinginkan suasana kamar yang s
hanya senyum dalam hati melihat dia makan dengan lahap. Pasti tak sangg
doang, tapi hampa melompong. Ditambah pasangan dilarikan orang, dipecat sama atasan. Penderit
nya tak seketus tadi. Mungkin dia sudah
aku bisa
muk kek. Lari, a
ti menohok hatinya, sekaligus
sama tak mampu menolak denga
*
l perencanaannya dan Marta, untuk merenda hari setelah menikah. Itu terlihat dar
lah satu penyebab dia berkeras memboyongku kees
mun harus terus berlagak mesra. Sungguh menyiksa menjadi p
i tempat biasa," ujarku sambil
lu mengurus makan, pakaian, dan semua isi rumahnya. Hanya
layar ponselnya. Siapa lagi yang d
an dia tertidur, yang pasti dan jelas, telinga ini mendengar percakapan haha hihi mereka yang hanya be
u mengurusku lagi," uj
k," sanggahku percaya diri. Bukankah mengambil orang lain akan membuka aib
gal di sini," uc
engan kalimat pria yang bergelar suamiku saat
a, p
kalo kamu nggak cerita.
k ada yang kumpul kebo," ujarnya lagi mem
na selalu melihatku pakai jilbab
Marta," ujarnya lagi se
mewanti-wantinya. Kenapa ada gores perih di hati? Apa karena aku memikir
eorang di luar dari kemampuannya. Muda
ujarku pada Marta sa
gi saling menghubungi. Mungkin ini saat memperbaiki p
ng masuk kamar diikuti Mas Rio di bel
, aku tetap menyiapkan makanan di atas meja
k ada tanda-tanda mereka akan keluar. Hati ini terasa tercubit, ent
dengarkan tawa cekikikan di ruang sebelah. Antara marah, sedih, merindin
*
gun. Kepala terasa berat karena
hat tampilan diri di cermin. Mata tampak bengkak, ternyata sekuat apa men
panjang kepada Rabb-ku. Rasa
ng tadi ramai dari hasil pantulan suara mereka tiba-tiba lenyap, tergantikan dengan suara pergerakank
semuanya," ucap Mas Rio menatap mesra wanita seksi di depannya. Tangan m
ak bersuara, suara Marta setajam tatap matanya ke arahku, sinis dan meremehkan. Lagian buat apa protes?
piring yang kupakai tadi. Tak ingin rasanya berlama-la
ski tak dipanasi pun, aku telah terbakar. Hati in