MENIKAH DENGAN PACAR SAHABAT
k pintu. Dengan cepat aku ke cermin membersihkan wajah dan memoles bedak
angga sekarang, apalagi dalam keadaan emosi begini. Malah kesannya mempermaluka
sambil sibuk membuka bungkusan yang keperkirakan berisi pakaian. Beli
di kepala tempat tidur dengan wajah menghadap gawainy
hun depan? Cepat, cepat!" uca
ang masih terlihat cantik itu, lalu menuju kamar mandi. Dan kul
punyamu sekarang." Lagi,
belum halal saja. Buka jilbabnya sekarang! Mama mau lihat lagi kamu pake ini
elaki berbadan atletis itu salah t
isa send
maan. Cep
elepas jilbab saat Mas Rio memasang kal
i perhiasan mama yang diberikan nenekmu dul
nti merekah memandangku dari bawah ke atas. Ah, mama.
," tolakku tulus. Hubungan pernikahan ini jauh harapannya. Aku tak
semua. Tak suka?"
an ini ..." jawabku gugup, tak
elah mengacak kepalaku. Serasa tubuh tak bertenaga mengingat kebohongan kami dan perlakuan
mu nggak selembut sifatmu. Tega kamu menghancurkan kebahagian merek
aku kan ceritain ke mereka. Puas?" jawabku sengit sambil me
lalu merampas jilbabku yang belum terpasang s
tok di dinding saat menyadari tingkah Mas Rio. Apa kar
ku juga punya hak ke kamu." Kedua tangan pria egois itu kini
i .
hawatirkan itu terjadi. Wajah pria yang
malu akan keramaian ruma
ngancam di telinga saat dia menyelesaikan aksinya. Setetes de
*
. Para tamu dan kerabat telah berkumpul. Aku
lakukan acara syukuran begini. Dua kali setahun. Kata
Reta, teman di masa bangku kuliah
" kataku mempersilahkan mereka. Ada lima orang. Tiga pria dan
uk menantu baru dan sedikit introvert belum bisa langsung akrab dengan ke
n dia cari pojokan sambil telpon-telp
n pulang?" Suara Mas Rio menggema
begitu? Betul-betul hobinya berteng
ti pulang. Siniin kunci motorku," kataku duduk
selalu senyum lih
butuh istirahat. Aku tak ingin meladeni manusia yang sedang galau. Baru sehari saja tidak bersam
*
ai di persimpangan jalan kemarin waktu dia memaksaku naik di mob
io memelankan mobil saat melewati rumah yang dititipin motorku kema
aku sudah beritahu ke ibu." Suaraku pasti terdengar
ndingin dulu sama suami," ucapnya sok mena
aku dengan makhluk seperti ini? Bisa bena
tiba-tiba geram. Ini efek terlal
ya santai sambil fokus menyetir. Sepertinya
kunci otomatis," ucapnya lagi masih santa
tengah sambil bersungut. Jengkel, marah, benci, dan kelemahan berbaur jadi satu saat m
ka nafsu amarah menguasai. Sungguh diri ini t
keributan kecil mengembalikan kesad
orang? Kan harusnya dalam rumah menyelesaikan masalah.
mama tadi serta memasukkan di kulkas. Kaki pun menuju perad
engkaran di luar. Mungkinkah aku yang menjadi sumber permasalahan Romeo d
pintu di kamarku. Nadanya kali ini tak meninggi seperti biasa
menyerangku dengan kata-kata seperti kemarin. Kan, tinggal
rah? Kenapa bisa sam