Dikejar Mantan Suami
epan rumahnya. Ningsih melihat jam di dinding kamarnya pukul 6 kurang
a Ningsih dengan cepat turun dari tempat tidur, la
rbuka, dia melihat Faiz y
z?" ucap
ih tahu kamu, kayaknya warung m
nya ken
sudah dibeli oleh kamu semalam, terus juga nggak ada pemasukan.
mengantuk. Ningsih kan baru terbiasa pergi bekerja jam
nnya sudah
asak. Kalau nggak jualan jug
etaplah berjualan. Mas Faiz nanti instruksi
soal masak
kan soal merajang sayur atau menggoreng-goreng
ian pasti
sebentar mas Faiz bawa Ara ke rumah sakit. Nant
n, lalu mencuci beras. Mengungkep ayam dan membumbui ikan. Memasak rendang. Namun tiba-tiba keasyikannya di dapur terhenti manakala ibunya histeris mel
u tunggu. Kalau begitu tetap ju
asti pada tanya warung makannya mas. Ya sudah, aku cuci muka sebentar
h, aku t
nuju kamar mandi. Dia hanya mencuci mukanya lalu berganti pakaian. Tak lama, dia sud
uko Faiz yang hanya ditempu
*
malbi. Dia memotong kacang panjang. Melakukan pekerjaan
ung memotong tomat. Memetik cabe. Memetik dau
n santan kental ke dalam ku
Laki-laki itu nampak telaten. Selain pintar memasak
mbilkan garam k
lantas mengambil bungkusan garam dan memberikannya pad
ya, yang ternyata ingin ikut membantu. Biasanya
sedikit-sedikit Bu. Nanti merebus daun ubi. Me
ang masukkan ke dalam wad
iz. "Kamu bisa
sa
gimana B
rumah sakit, bawa saja. Ibu kasihan lihat cucu ib
han dulu. Ningsih kamu bisa ya menghandle
ya
enggantikan pekerjaannya. Faiz lalu cepat menuju ke lantai dua. Dia memanggil Fa
at dulu ya," ucapnya
berangkat sek
gsih. "Baik-bai
sudah duduk di boncengan motornya, Faiz lantas memajukan motor itu hingga masuk ke jalan raya. K
*
0 persen. Faiz mencicipi masakan-masakan itu se
, Faiz kembali dengan Ara dalam gendongannya. Faiz sudah terlih
otor kan ke r
ik mobil o
h dip
Bu," ja
ciumi puncak kepala anak itu. Mungkin seperti itu jugalah dia jika dia punya anak. Sayang, Ningsih tak punya anak. Jadi, dia belum
t ke Faiz, lalu meme
a sudah berkurang m
akan tetap membawanya ke rumah s
mang sebaik
ian, mobil yang di
e ya Ning. Bu,
ih dan ibu Narti
kan. Ternyata tidak mudah menjadi duda. Terlebih dengan dua anak. Sama halnya dengan dirinya yang menyandang status janda. Ningsih sudah kenyang akan cibiran para tetangga, juga dengung
mbali menerusk
*
repotan. Belum lagi pengunjung yang membludak. Namun, Ningsih benar-benar beke
ung makan berakhir. Tepat pukul tiga sore, pelanggan rumah makan datan
warung makan. Menimbulkan tanda t
a m
kembali lagi ke rumah sakit. Aku cuma ma
kenapa?" tany
opname. Kena
pan dari mulut Faiz. Faiz cepat ke lantai atas untuk menyiapkan pakaian Ara ju
warung makan
warung, lalu ke
nti telp
ya
gi dari hada
*
kit. Ningsih berinisiatif untuk bergantian menjaga Ara. Lagipula Fa
a mendapati Ningsih yang datang ke rumah sa
inginkan jaga anaknya mas. Lagipula di rumah aku juga ngga
ya tersentuh melih
kamu nggak perlu r
maksa ibu supaya aku yang datang kemari. Besok jadi bis
atap Ara yang sedang tidur, lalu mengusa
ang. Istirahat. Ma
a menjaga Ara dengan baik. Kamu telpo
a bungkusan dari ibu, bu
lau kamu belum makan, atau...mas
, saya taruh
n itu, lalu menarik kursi. Dia duduk
h minum o
pas dia bangun, di
udahan n
Y
kemudian Faiz
nakkua y
hati-hati
Ningsih lekat-lekat, lalu dia
*