icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Mr. Tatto Wants Me

Bab 9 9. HARI ABU-ABU.

Jumlah Kata:1530    |    Dirilis Pada: 14/04/2022

i musik yang Marra perdengarkan, tapi gadis itu memang tak bisa ekspresif seperti biasanya. Marra jarang tersenyum, ia terlihat tegang dan beberapa kali melihat ke sudut ruan

pikirannya, suara-suara pria itu terngiang di kepala dengan leluasa, bahkan terasa leb

erlalu berat ibarat Marra wajib melompati papan kaca dari satu ke lainnya sembari menebak papan mana yang bisa bertahan jika diinjak seperti sebuah permainan mempertaru

ka memutuskan turun dari altar dan beralih menuju toilet,

di dekat tangga menuju lantai dua, pria itu bersandar pada railing seraya menyimpan tangan-tangannya pada

memikirkan jawabannya, bukan? Aku yakin kau

an padamu nanti." Keangkuhan yang pernah ia perton

ikan boots hitamnya saat menginjak puntung roko

at ini, kita bisa b

an

kau pernah menolongku, t

n menunggumu h

menghadapi Denis menjadi terasa menakutkan, di balik sosok menjulang tinggi itu seakan menyimpan sesuatu yang me

dari belakang-sudah merambatkan rasa takut yang munculnya entah dari mana, tatapan

ga terjebak di dalam dimensi nan telah diatur seseorang sehingga ia kebingungan menca

*

rlari kecil menyusuri trotoar yang basah menuju gang sempit seperti perintahnya pada Denis, ketika melihat siluet m

nyerang, bahkan saat waktu mendekati tengah malam. Ia mendengar langkah seseorang mendeka

an intensitas rasa takut dalam diri Marra, ia meluruhkan penutu

n, aku ingin bertanya l

ak ada yang mela

h sakit, tentang kau akan membayar biaya sewa rumahku en

mbok bergambar ragam mural nan terlihat jelas jika matahari terbit. "Aku serius, kau m

ggeleng. "Aku akan mengisin

sel tersebut. "Jadi, kau

juga menunduk tak berani menatap

akan mela

, lebih cepa

ain yang ingin k

asih sudah menyempatkan waktumu untuk menunggu dan datang kemari, aku pe

aku lakukan, tapi demi menghancurkan keangkuh

*

ditambah menjadi dua kali lipat saja agar ia tetap bertahan di hari kemarin, bukan waktu ini. Semangat gadis itu su

mengaduk-aduk sedotan pada sebuah gelas lemon tea. Meski karakter cer

kaan meja. "Membayangkannya saja terasa sangat mengerikan, kenapa aku harus melakukan hal seperti itu, apa dia tak memiliki kompensasi ya

la, Luke datang mendekat dan duduk di sebrangnya, pria berapron cokelat itu me

memaksa tersenyum. "Apa ad

au, makan

ma ka

kabar ibu

bi Romel menjadi lebih ketat menjaga ibu, dia sangat ket

ah karena me

terlihat

mencemaskan ibumu. Jika begitu

pulang saat jam operasional seperti ini-tetap saja aku menyalahi aturan

percuma jika terlalu banyak pikiran, tapi kau tetap bekerja. Aku yakin k

rbohong

cat, Marra. Kau juga ge

ap

harus kupotong ua

itu. "Baiklah, aku akan pulang sekarang, tolong sampaika

melambai saat Marra berge

tapi hanya sebanyak 30%, ka

*

uren nan terlelap nyaman, gadis itu memiringkan tubuh dan menjadikan tangan kananya sebagai bantalan, ia puas memperhatikan wajah tenang Lauren dari jarak sedekat ini. "Aku benar-bena

erlu tahu, Marra sering melakukan hal seperti ini di depan sang ibu, tapi ketika wanita itu terlelap saja

ng demi kebaikan hidupnya, demi mengurus Lauren, jika saja sang ayah tak memilih pergi meningga

k tahu cara mengasihani diri sendiri, ia begitu s

ndekap Lauren, ia ingin dimanja seperti anak lain saat menyandarkan kepala di pangkuan ibunya, ingin berbagi cerita kesehariannya, ingin bepergian dengan sang ibu. Namun, untuk sekarang semua hal sederhana itu hanyalah sebatas angan semu, selalu melihat ibunya baik-baik saja saat ia pulang be

aku akan menunggunya, kita harus bersama-sama melakukannya. Aku menyayangimu, Bu." Sebuah kecup lembut mendarat di kening Lauren nan masih dililit perban,

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka