Mr. Tatto Wants Me
eski tangan membengkak karena lelah mengetuk serta menekan bel berulang-ulang, tapi pemiliknya tak kunjung keluar, bahkan Jose sudah
u lagi agar bisa menemukan raga sahabatnya karena benda persegi panjang yang
h kaleng bir dengan isi full, tapi juga sudah dibuka. Mungkin amunisi Denis semalam-usai pulang dari 24Night, pria itu masih terbaring di ranjang
mu, kawan?" Jose memasukan semua kaleng bir pada tempat sa
selalu hidup seperti bayi." Usai meletakan tempat sampah di dekat pintu, Jose menarik tirai-tirai hingga cahaya matahari bebas berkeliaran, persetan jika mengusik lelap Denis. "Hey, buk
menarik sekuat tenaga kaki-kaki Denis hingg
rsebut menjadi sua
ku sendiri." Jose melirik arloji. "Kurang dari tiga puluh menit customer pertama akan datang, dan aku juga har
berusaha bangkit karena hal seperti ini tak hanya
tempat sampahnya keluar dari kamar tanpa menutup pintu, sementara Denis duduk d
parkir di sisi jalan, pemilik bertubuh seksi dengan kacamata hita
pantry tak memiliki ruangan khusus dan terletak di dekat tangga, jadi masuk keluarnya seseo
kan naik?" Ia tak menyahut pertanyaan Selena dan sebatas
n area tidurnya ketika menemukan Selena sudah duduk b
lakukan di sin
kencan padaku? Semalam kau pergi begitu saja-bahka
, tapi Selena sudah berdiri di balik punggung dan mendekapnya
alasan jika kau takkan melanggar janji lagi,
e depan, sekarang pintu lemari menjadi sandaran ketika Denis memagut bibir lawan jenisnya aga
*
pun memasuki tempat tersebut, Luke sendiri yang mendekorasi area bisnisnya meski m
, orang-orang di dapur sudah sibuk bersama kegiatan mereka, sebab bukan hanya Luke yang bertugas m
erbicara dengan Anna-pramusaji ruang utama. Segera, Luke menyuci tangan me
," pinta Luke saat menghampiri salah satu karyawan nan s
ayu, biasanya benda ini juga digunakan untuk menyajikan pizza pada pelanggan yang singgah di restoran. Sekarang Noah memotongnya menggunakan pi
sudah duduk sendirian di sudut ruangan, gadis itu sibuk mengumpulkan rambut unt
npa lupa tersenyum, ia menarik kurs
apa belum
eng. "Kalau begitu cobalah menu baru hari ini, aku juga sudah men
a ba
ar-benar menjepit sepotong pizza menggunakan jari-jarinya, padahal Luke juga
iksamu." Marra mengeluarkan sebuah kipas angin mini dari wa
ar j
pergi alih-alih blower di dapurmu." Marra tersenyum mengejek, angin
ggal di dapur, aku menjadi manus
akanan ini, apa kau sudah mencobanya lebih dulu?" Sepoto
belum memberi perintah pa
aku samp
imana rasa
kepuasan. "Ini enak, lagipula kap
ebelum orderan menghampiri. Semestinya bekerja di tempat ini
lincah ke sana kemari saat bertugas?" Lihatlah pipi-pipi Marra yang m
sadar ia selalu kalah beradu argumen dengan Marr
u saat kau
lupa habiskan pizza itu, aku harus
njatuhkan salah satu malaikatnya ke restoran ini," gumam Marra seraya menata
*
, dan Denis sudah terbiasa melakukan hal ini sejak bertahun-tahun lalu, membuka Racher Art sendiri meski ia masih membayar sewa gedung du
bawa Racher Art menyingkir dari Manila, ke Cebu saj
'manfaatkan hari ini'. Jarum berulang kali bergantian menyentuh tinta warna hitam serta kulit kliennya, agar melupakan rasa sakit yang mendera, Deni
tku menggunakan benda-benda ini," ucap Denis, ia berdiri di
siaku baru enam belas," sahut si anak SMA bernama Gabriel itu, ia sudah me
akan matanya sangat kentara di bawah cahaya yang hanya menyorot bagian lengan Gabriel, setiap detiknya terkesa
yang mulai dihiasi separuh simbol Carpe Diem. "Mereka tak mungkin bertingkah seperti itu, mereka orangtuaku, dan mentung di sisi jendela ruangan itu, lantas kembali melanjutkan pekerjaannya. Denis tak
buhmu, apa mereka tidak marah? Maksudku
Denis membicarakannya, karena mereka semua memang tidak ada, selama beberapa tahun Denis sendirian sepe
a pembicaraan saat ia muncul di dekat pintu, tangannya mulai mengangka
tif jika membicarakan masalah orangtua, hidupku
ang dari tempat ini, karena kau langsung belajar dari pakarn
n rasa sakitnya. "Apakah Denis juga
erlalu lugu, tapi sudah berani mewarnai tubuhnya menggunakan tatto.
Jose bertanya, ia mendekat dan duduk di kursi yang seharusnya digunakan Denis, m
seorang, tapi di
erempuan dari Denis, alih-alih kau memintanya mengerja
akan melakuka
olah akan menjadikanmu idola mereka, seperti saat para wan
mana?" Oke, Denis mulai mengancam dengan cara yang halus, kalau sudah seperti ini maka Jose harus mengambil langkah seribu seperti Naruto, laki-laki bera
adi Gabriel, belajarlah memacari seseorang dari ahlinya, kau harus membawa kesa
no
henti, ia menelan ludah mengingat kegagalannya semalam, da
lama lagi seseorang me
*