icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Mr. Tatto Wants Me

Mr. Tatto Wants Me

icon

Bab 1 1. PENGANTAR PIZZA.

Jumlah Kata:1503    |    Dirilis Pada: 14/04/2022

nggemaskan saat tubuh mungilnya dibalut jaket merah muda dengan nama punggung berlogo toko pizza, tapi ini bukan pekerjaan pertama Marra, sebab ia bisa menjelma menjadi peke

besar pengusaha berskala menengah di Manila mengenal seberapa rajinnya seorang Marra Acosta, ia memang tupai kecil yang melompat gesit dari satu tempat ke tempat lain setiap hari. Ia bisa menggantikan pekerjaan o

helm, pelindung kepala saja masih kebesaran untuknya, tapi si tupai kecil tak perna

mpuk dari box di belakang sekuter dan menghampiri gerbang, mene

rbang terbuka, gadis cantik dengan dress p

. "Aku pengantar pizza." Ia

udah mengantarnya tepat waktu, teman

"Selamat menikma

n pizza hari ini, baris terakhir. "Racher Art?" Marra menerawang. "Aku pernah mendengarnya beberapa kali, mari kita lihat maps." Ia

*

enatap situasi di luar melalui kaca tebal di ruang utama Racher Art, i

tak jauh dari posisi Jose. Sebotol wine dengan tiga gelas sloki, sebungkus rokok serta pemantik tergeletak di permukaan meja. Wanita it

"Kau benar, Bianca. Harus kumarahi

ersandar pada dada bidang berbalutkan kaus hitam yang m

gelas sloki berisi sedikit win

mari bertemu

en

k berselang lama terdengar suara sekuter berhenti di depan Racher Art, buru-buru Jose berla

menikmati kemarahan Jose, tapi Denis sama sekali tak melihat ke arah temannya sementara Jos

i aplikasi, apa kau tak memprioritaskan pelangganmu?" Jose memulai ocehannya

t perjalanan menuju kemari hampir saja sekuterku menabrak anjing kecil di tengah jalan, ternyata kaki anjing itu sudah terluka, sepertinya dia sudah d

enyum, lalu mengusap tengkuk. "Aku sudah

ar." Marra memberi

buru masuk dan meletakan kotak pizza di permukaan meja, membuat kening Bianca

ik dompet dari saku celana, Jose buru-buru mer

memarahinya tadi, sekara

pop." Jose keluar dan memberikan selembar uang yang di

begitu kecewa padaku, jadi harus kuberi

uh-sungguh. Anggap saja permintaa

emoga kau menikmati pizzanya, aku harus kembali sekarang." Ia menengadah ke langit. "Sudah hampir hujan." Ia memakai helm dan b

bertahan sebentar di sini," ujar Jose, mun

e belakang, tampak sepi manusia, ia memicing pada Jose seperti curiga akan sesuatu. Hujan seperti ini dan mereka hanya berdua, ia memik

tangannya. "Sungguh, aku bukan p

pinjamkan ak

a serta Denis di sofa. Wanita itu entah sejak kapan sudah duduk di pangkuan Denis, mengalungka

tersenyum simpul, lantas menggeleng. "Tidak, lebih baik dia terjebak hujan di sini. Bukankah kami bisa mengobrol sebentar, dia bisa menjadi teman bicara saat Denis serta Bianca membuat panas

ihat Jose menggeleng membuat gadis itu mendesah

udut ke sudut. Jadi, Nona. Kau harus

leng cepat.

an di sini, ada bo

laki-

bawa." Jose menunjuk pada sofa di sisi kanannya, jika dari pintu utama Racher Art memang takk

dak berbohong?" t

mengecekny

ya-gadis itu hampir mengumpat karena menyaksikan sepasang manusia sibuk bercumbu, ia be

"Hey! Bisakah kalian berhenti melakukan itu, kalian membuat gadis i

gkel pada Jose. "Sejak kapan karyawan mengatur bos

kan s

rang, lantas kembali menatap Marra. "Mereka

ak ingin bergabung dengan mereka." Marra

e kembali bersemangat, ia menata dua kursi di sisi kaca sep

narkoba, kan?" Gadis itu

sama

memberanikan diri masuk

ng manusia di sofa karena terkejut, tapi sekarang Marra bisa melihat jika pria berkaus hitam yang disebut 'bos' oleh Jo

pandang selama beberapa detik sebelum Marra memutus

rahkan wajah Denis agar melihatnya lagi. "Selama kau

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka