KEMBALI DALAM SENJA
gin bantu-bantu pekerjaan di dap
k ada yang keluar untuk melakukan kegiatan pagi." Gumamku
saya bantu?" Sera
wa olah raga pagi saja biar tambah sehat" sambil te
ainnya kenapa masih b
udah jam tujuh, Non Lidia dan Den Fairu
biasanya apa yan
jadi selama Bibik kerja di sini tidak pernah melihat ada ya
ti jika Bibik butuh bantuan Zahwa jang
n terim
Ijah tidak akan kalah jika di bandingkan dengan Chef, lincah dan tangkas serta raut waj
sangat in
erti keindahan di kampung atau Des
n asri, tapi jika sudah di kota malah banyak polusi di ma
di Desa tebalkan telinga" aku tidak memungkiri itu. Jika di kota s
uarga pun jarang bersilaturahmi, semuanya sibuk dengan kerjaannya sendiri. Pukul
_
iasanya bantu-bantu ibu di dapur, tapi di sini semua pekerjaan rumah ditangani Bik Ijah dan Pak Ramlan. Mereka berdua memang
rasa takjudku mulai hilang karena sikap Mas Fairuz yang mengabaikanku,
Semua lagi menung
. Terima ka
a keluarga sudah duduk di sana. Aku canggung dan ma
gun. Mama pikir belum bangun
dengan nada larangan. Aku
dan suguhi apa yang dia pinta" se
i Ma
ma?" Tanya Papa sambil
gi semua?"
ak" jaw
u baru setelah it
ya
gi
ting Zahwa akan melakukan tugas sebagai seorang istri kepadanya. Aku mengambil m
yang ku ambilkan buatnya dikembalikan hanya menyisakan s
imu Zahwa" l
angkan diri dan berusaha
a menginginkan menu yang yang lain. Mama sangat perhatian kepada Papa.
nya jika orang lain melayani kebutuhan Papa, akan tetapi Mama adalah prioritas utama yang Papa selalu inginkan. Papa tidak pernah mengesam
i menu pagi tidak sesuai dengan keinginannya. Ada-ada saja cerita ya
minta menu makanan yang diinginkan. Jika sudah
rnya aku iri melihat kedua mertuaku, tapi mau gimana lagi, memenangkan
emang unik juga." Bat
u perhatian kepada Papa dan itu harus Zahw
i ke kantor. Mas Fairuz menoleh namun raut wajahnya tidak s
nanti Zahwa akan antar ke
Suara ketusny
a sudah keburu pergi. Aku hanya memandangnya dari belakang, yang membuatku tambah t
a nanti sudah terbiasa Fairuz tidak akan bersikap seperti itu." perkataan Mama
Fairuz mau berangkat dengan raut wajah yang segar, sumringah
at kepada keluarga besarnya bahwa Mas Fairuz harus men
i, tapi pernikahanku tidak seindah yang ku bayangkan. Aku harus
n, dan aku selalu berharap suatu hari nanti aku
wa Malik
lian semua? Semoga sehat semua dan
ab berikutnya semoga