KEMBALI DALAM SENJA
a Mas Fairuz. Mas Fairuz memeriksanya dengan seksama dan
u tentang surat itu?"
kan saya untuk memberi surat ini jika
i-sampai begitu sangat percaya kep
h itu saya ku
rat itu. Pokoknya urus sur
lum Bapak memenuhi persyaratan y
pa tidak ad
k ada
. Urus sekarang juga surat perceraiaanny
a sampai terjadi maka semua aset akan hilang begitu saja, karena
bisa beg
kalau semua aset diserahkan kepada Yayasan yang sudah Pak Rahmad dan Pak Halimi sepakati, dan Beliau sudah membuat semua surat keputusan
Mukanya merah menahan amarah. Mas Fairuz hanya bi
imana
gan semua aset itu, percer
amit dulu Pak, jika sudah memikirkannya
ding dan menelan saliva
, amat pahit rasanya m
lah. Berikanlah Zahwa jalan
*
s Fairuz membatalkan perceraian itu, tapi aku merasa
hanya bisa melihat dengan kebingungan dan keterkejutan yang tidak bisa ku tahan s
mamku tida
upa krisarnya Kak 😍 da
*
iruz, ku urungkan niat masuk, tapi suar
akut aku bertany
enjawabnya ia hany
erperangah tumben kasih aku uang belan
jika Mama nanti sembuh tolong kasihkan kepada M
berkas-berkas, bukannya di kantor sudah sibuk dengan k
apa?" Seray
u ku lewati Mas Fairuz dan
udah tidak ma
ke atas tidak percaya dengan apa yang barusan di ucapkan Mas Fairuz, namun Ma
." lirihku
*
akuakan apa yang harus dilakukan. Aku hanya bisa menahan hasrat yang terpe
et dalam ikrar, tapi aku dan Mas Fairuz
lelah kelihatannya, dengan pelan dan pasti ku h
mbilkan a
Aduhhhh" sambil senyam-senyum me
mau ku cuci, tapi suara Mas F
ku terpaku mendengarnya "apa? Makan malam?"
fe Alhambra yang terkenal kelezatannya, membuat ketagihan pelanggan. Aku
menggantung. Mas
k percaya, tiba-tiba bibirku di lap
enunduk lagi melanjutkan makana
h hangat lagi kepadaku. Aku tersenyum s
suatu?" Tanya Mas Fai
ngkat itu sudah me
Mas Fairuz dengan hangat. Mama sudah sehat, k
tapi pergelangan tangank
ke kamar dan mengun
di kun
mengataka
ka kuncinya, aku mau berku
iam dan mendeka
ihku dalam
endengarnya. Aku terdiam
leh
tidak bisa menjawabnya
Tidak bisa ku bayangkan ulang kejadian tadi malam, akhirnya selama dua tahun ke
n, tapi tiba-taba tubuhku direb
mau shubuh"
etiap inci wajahnya, wajah yang terkadang sangat kasar, dingin, hangat dan perha
uara khasnya membuatku malu. M
lah ditahan, eh Mas sendiri malah deng
tuk turun, badanku lemah d
ya?" Lirihku. Tiba-tiba ba
t, ku tamukan Mas Fairuz su
hwa begini?" Seraya berusa
raya membantuku men
ahu?" Tany
t dan menempelkan wajahnya mendek
ng kita lakukan tadi malam?" Pertany
memalingkan wajahku karena
tanya sih. Bodohnya a
k, karena ku titipkan
eraya mengambil sower yang ditangannya. Mas Fairuz
u. Mas Fairuz membuatku tergila-gila lagi. Seandainya tidak malu m
eluar, tapi nyatanya Mas Fairuz masih menungg
*
nnya membuatku membalikkan
run Mas
esakitan jadi tetaplah di kamar, ist
a-apa. Anu. Em, Zahwa baik
ku membawanya ke kas
r, jika butuh apa-apa, panggil Bi Ijah
pi
ginnya keluar, aku m
midasiku seperti ini
ibirnya dikeningku. Reflek ku melunak "jag
ntu pelan-pelan menin
mintaan Mas Fairuz Papa dan Mama tersenyum hanya Lid
Tanya Mama pas Mas Fair
besok pas
apa hanya menggeleng
Pertanyaan Mama membua
an-pelan makannya"
ulu Pa, Ma" seray
k dihabiskan
ru Ma" samb
berangkat ya
bil menyerahkan kunci
sti
sil?" Tanya Mama sambil mendek
lihat keadaan Zahwa, Papa khawatir dia sa
t sayang Zahwa, Mama
lalu percay
t reaksi dan gerak tubuh Fairuz, Mama ya
*
a. Sa
i di atas kasur. Mama melangkah matanya melihat
ua ya Nak?" Aku mendon
gil tukang
ahwa tidak ap
ro ke sini mijat kamu sama Fairuz, kal
ama sayang, hadiah
senyum dan meninggalkanku setelah menyuruh Bik Ijah m
aksud Mama?" Aku ber
*
utannya bagaimana? A