KEMBALI DALAM SENJA
ubcribe Kak, kritik dan sa
da di sampingmu?" Pertanyaan dari te
ar lagi pasti datang kok." Aku tersenyu
mana ini. Suamiku tidak ber
tamu, menjawab jika ditanya. "ah... Pengantin macam apa aku ini," gumamku lagi dalam hati.
*
embuatku bingung sendiri, dan ini pernika
yang berkorban?" l
kang. Aku terperangah bukan kepalang. "apaka
Aku mengharap suamiku datang memberi kejutan, tapi ternyata mertuaku yang datang, dan menuntunk
ah, tapi tatapan matanya membuatku pesimis. Mama yang melihat aura
asa, orang yang merasa di b
Mama. "terima kasih Ma," balasku
kan sama teman
gedarkan pandangan kesana-kemari, mencari sosok laki-laki berjas Tuksedo h
m, Mas Fairuz hanya tersenyum tanpa menoleh kepadaku. Tangan kanannya memegang gelas, tangan kirinya dimasukkan kedalam saku celananya. "cool banget Mas Fairuz," gumamku. Hanya bis
*
yang beranjak pergi, karena acara telah usai, hanya tinggal
adi aku tidak melihat suamiku, seperti apa dia sekarang, bagaimana penampilannya ata
n diriku di cermin. Bertanya-tanya, apakah aku ist
sku berubah menjadi seorang istri. Istri dari Muhammad
orang istri, bukan karena sudah menikah, akan tetapi semua ini dilakukan hanya karena demi Ayah dan Ibu,
dak tahu seperti apa dirinya, namun aku bahagia bisa menolong kedua orang tuaku dalam kesulitan,"
terpaksa?" Suara seorang pr
uh sebelum Zahwa berumur lima tahun."
Tanya perempuan yang membu
set yang sudah menjadi incaran orang-orang yang tidak menyukai Pa
kakiku. Mataku berkaca-kaca seketika mendengar k
bu yang bermiliaran itu k
ata yang berusaha ku bendung tumpah ruah juga. Hatiku begitu sakit mendengar kebenarannya. Tidakkah dua pere
ku kuatkan batinku, ragaku serta jiwaku. Akan aku ikuti apa jalan rencana mereka, meski pun kenyataannya mereka
*
bang. Bertanya-tanya siapa yang datang. Selang dua langkah dari tempat ku berdiri
u selayaknya pengantin baru. Kenapa ia bergerak seenaknya tanpa me
masuk, namun melihat tingkahnya yang sangat cuekku menyapanya. Dia menoleh tapi tak menjawab p
skan nafas pelan-pelan agar tidak ma
ya?" Tanyaku pada diri sendiri
engar guyuran air dari kamar m
dan-- atau----. Ahhh! Aku tidak bisa membayangkannya. Tapi kenapa a
n. Ia melangkah tanpa ragu. Bau wangi badannya mulai tercium dari jarak yang lumayan dekat. Kakinya dengan santinku, seketika itu ku persia
ku kan istrinya" kataku lag
mematung di sini?!"
yang tajam menusuk hatiku, membuatku takut. Ak
rniat mengambil sisir yang berada tepat di belakangku. Ia menyis
g tak tahu arah saja kala berhadapan dengan Mas Fairuz, sedangkan Mas Fairuz melihat pun tidak, dia hanya fokus pada dir
make up. Bukan kesenangan dan bahagia ku dapat, tapi malam penganti
n yang baik antara suami istri. Aku termangu di cermin
pernikahan
ih sakit dari ini?" Tanyaku l
*
ankah kekagumannya yang selama ini di sembunyikan di pupuk dan
�
ya Kak. Yuk kita