icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Baby Daddy

Bab 3 Persiapan Bencana

Jumlah Kata:1242    |    Dirilis Pada: 05/04/2022

putih Ermenegildo Zegna. Ia mendorong terbuka pintu ruangan bosnya dengan

plis jangan ngamuk dulu

ya'kan?!" Gelegar Sua

kan niat, memupuk nyali untuk berhadapan denga

di depan meja kerjanya. Mata Bastian seperti belati yang menusuk lurus ke

mati

…." Nisa mencoba menjelaskan sehati-hati mungkin, dengan pandangan ter

saya keluar kota kek, ke Seattle kek

f, M

yang sudah kamu

ir di pelupuk mata Ni

tarik begini, Nis. Tolong kamu pahami kalau kita ini perusah

aa

ti hentakan langkah stiletto berwarna kuning cerah

k Gi

t tua. Dan Nisa, udah berapa kali dibilangin sih, G

aya. Nisa bagaikan mangsa yang diam pa

bendung sedikit oleh rasa kaget ketika melihat sosok manusia

da nggak bilan

tukan Tian itu disambut kejan

or itu memegang perut, berbalik badan lalu buru-buru keluar ruangan dengan air muka tak terbaca. Hentakan kakin

diare, Mas." Nisa berkat

eketika. Pasalnya, Gita memang sedang menyelesai

dia nggak sampe pulang. Orang cuma di

ggeleng

it kepala," erang lelaki it

elanjaan yang sedari tadi ia bawa, membuat T

da sofa panjang di sudut ruangan. Nisa mel

pa pun dari ayah atau ibu saya, mengerti?" Tian berkata serius

a,

engah pintu membuat Nisa hampir mencelat karena kaget. Entah berapa k

t suit sama dasi, kemeja, celana." Nisa menj

e 'Mbak'! Dan Tian,

akak, membenahi manner a

ang aku pakai sekarang." Tian melanjutkan, membuat Gita b

Bolvaint, merk asal Paris berwarna hitam legam seharga moto

kakaknya yang beringsut tak nyaman di-judge

waktu. Nisa, kosongkan ja

n!" eran

ambut Tian, bilangin kita ketemu di rumah 3

ahi Tian

it, habis ini aku

juga nggak apa-apa

gkit terburu-buru mende

aring Gita teredam oleh pintu ruan

kan, Git?" Tian buka suara ketika k

re sampai nanti malam, pesawat mereka delay. Pas mereka baru sa

kan wajahnya dal

Atau kamu aja deh yang berangkat

r bisa refreshing bareng Bunda. Dan ya, aku mau, tapi aku apa sih, Mas? Statu

engar jawaban adiknya, sebel

delegasi kerajaannya, Mas. Selalu putra

sungguh-sungguh

a karena status ... apa tadi? Putra mahkota?” Tian meringis. “Sementara, Mas sendiri punya Pandora di sini, Git. Media bakal nangkep gimana? Kalau suatu

kakaknya dengan

sinya gimana? Aku pake

ali tertawa seirin

jadi pegawai biasa, bukan anggota keluarga Cokro. Gimana?” Ma

gerutkan ke

ah acara yang wajib dihadiri oleh para delegasi perusahaan ternama tanah air un

egeri itu, terdapat Cokro Group. Salah s

tatus sarjana dan tak terikat lagi dengan pendidikan formal, Tian bersikukuh ingin

rta berbumbu sebersit harapan putra sulungnya itu dengan ajaib akan membuka h

erusahaan gigantis begini. Biarkan sajalah, bagus dia mencari pen

Cokro Group pada malam penghargaan Mitra tahun ini. Itu juga yang jadi penyebab dia

masuk dalam list nominasi apa pun. Namun demikian, ia tak rela jika media menangkapnya sebagai 'penerus Cokro Group di masa depan' seb

untuk menobatkan p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka