Antagonist Girl
dirinya ia berjanji akan membalas kebaikan bapak itu. Biaya rumah sakit pasti mahal. Vellice mengh
a" ucap seorang perawat sam
sih" sahu
gin dihubungi? Keluarga ataup
nyum. "Tidak perlu, besok saya
3 hari lagi?" ta
sambil tersenyum. Tentu saja ia harus melewa
an" ucap perawat itu, ia la
*
using lagi. Ia juga tidak merasakan sesak. Namun, memang suhu badannya masih pana
nna yang sedang duduk di sofa ruang tam
pa? Kakak... kakak kenapa panas badannya?" ucap An
kan pakaian Arlan. Tentu saja pakaian yang sama dengan yang ia gunakan saat dat
mereka. "Aku capek" ucapnya. Ia seger
tertidur begitu
ngan seragam sekolahnya. Ia mer
a lagi yang sudah beredar. Namun, kali ini pasti lebih parah. Melihat semua siswa dengan
ya mengusap rambutnya. Ia merasa gelisah. Lagi-lagi berfikir, apa seharusnya ia tida
ap Arlan yang tiba-tib
rlan. Tanpa menoleh ke belakan
laki-laki itu menarik pergelang
eratkan tangannya yang menggenggam lengan Vellice
a. Namun, ia langsung menyesali ucapannya itu. Karena suara yang k
nya hingga tangan Arlan terlepas.
ng BK!" ucap Arl
an dibelakang Vellice. Ia benar-benar men
lip balm untuk menyamarkan bibir pucatnya? Biar saja semua orang
llice langsung duduk tanpa men
amu sedikit sopa
ya diam mal
Haruskah saya beri hu
ntai. Yang membuat Bu
selama membolos!
ya diam tak
erlihat dirinya yang sedang menggunakan topi dan pakaian berwarna hitam. T
akan mengubah sedikit alur cerita ini. Pada akhirnya apa yang ditetapkan penulis teta
"Jadi ibu akan menghukum saya apa?" ucapnya. Walau ia tahu persis
rbuatanmu!?" ucap
Yulia, ia memperlihatkan foto t
is yang tidak sejajar ini menunjukkan kalau ini editan. Tapi saya tetap menerima
sar 10 kali. Memang terlihat ada potongan
ahkan hukuman kamu yang kem
baru tersadar kalau ia m
ucap Bu Yulia. Vellice lang
e sudah melihat Arlan yang bers
ng?" ucap
lan. Ia langsung berlalu menuju lapan
enulis ga kreatif amat sih?" gumam Vellice menat
Vellice sedikit terkejut me
disini?" tanya
an. Secara bersamaan pula me
nas sih!"
!" sahut Angel,
endorong tubuh
berfikir mungkin n
, laki-laki itu melangkah mendekat ke arah mereka dengan
dia pingsan! Oh! Jangan-jangan lo emang mau bales dendam!
kuman!? Balik ke perpustakaan! Sekarang!" seru Arlan. Ia me
ergi!" s
entakkan kakinya. Tanpa sadar hal kecil itu membuat Vellice tertawa. Sung
ellice panik, ketika tiba
s Lice! Bisa bisa aku ik
rkan kedua tangannya di leher Arlan. Menenggel
langsung menjauhkan
epala Vellice berada disana. Nafas perempuan itu yang panas. Juga kulitn
rlan langsung meletakk
anak PMR yang jag
mencari sesuatu. Ia menutupi matanya dengan lengan
e lirih. Ia tidak
u bukan makhluk hidup"
Ia membawa entah apa itu di ata
yang menutupi matanya. Ia m
. Berdetak juga. Tapi kenapa bukan makhluk hidup?" u
minum obat du
asal bicara, tapi ini hal yang benar. Dalam novel, tokoh Vellice saki
coba" ucap Arlan, ia menegakkan tubuh Vellice denga
e ga bisa minum o
maksa Vellice menelan obat itu dengan memasu
air itu hingga habis. Namun, pada saat itu ia belum bisa meminum obatnya
an obatnya lagi bersamaan denga
angan, selimut, seragam ser
membersihkan kekacauan itu. Ia membuang
ruangan. Lalu menggendong Vellice memindahkannya di
s gini!" ucap Arlan. Ia pikir Vellice benar-benar mengkonsumsi narkoba. Yah, dia tahu Vell
memukul obat yang masih dala
u menaruh obat it
Arlan menyo
itu Vellice membuka
ain!" seru A
lah, basah gini
. Ia tetap menatap Vellice. Hingga tanpa sadar ia menghembuska