Antagonist Girl
h dengan hari ini. Semua diam, tidak ada yang berani mengeluarkan suara sedikitpun. Bahka
g-orang nugas. Kini terlihat sepi. Orang yang lewat sana pu
eja itu. Dengan tangan penuh luka yang di letakkan di atas meja. Diikuti kepalanya yang berada di atas tangan
Yang berani ganggu gue, bakal gue jadiin babu gue selam
mua hal yang terjadi kemarin. Sebelum dari perpustakaan ia tentu sudah menuju UKS. Namun, disana
alur cerita as
ada di atas sebuah buku terbuka. Rambutnya tertiup angin dengan pelan
aruh tumpukan buku itu di meja. Ia terpana sejenak melihat perempuan cant
epat di samping perempuan itu. Anna, gadis ya
kesulitan. Aku juga baru tersadar, tenyata dengan muka cantik sepertimu tidak menjamin akan menjadi pujaan. Haahh, beruntung tidak a
a. Setelah itu, ia kembali menggeser kursinya mendekati Anna. Ia gunak
sambil menguap kecil. Matanya kembali terpejam, ia masih sangat mengantuk. Ia
l itu. Mulutnya yang menguap kecil, membuatnya sangat gemas. Entah mengapa pipinya terasa hangat secar
i adalah alur cerit
apa yang terjadi kini!? Begitu membuka matanya yang Ve
llice. Perempuan itu segera duduk tegak
jut mendengar suaranya sendiri. Apalagi orang-orang y
dalam keadaan sedang tidur sekalipun. Untung masih ada matahari yang berani ngusik lo. Tapi lo nyaman-nyama
harus menyahut seperti apa. Arlan tidak akan jatuh cinta k
a di samping gue waktu gue tidur!" sentak Ve
natap siapa
a. Kalo ga sesuai alur kayak gini terus kapan gue bisa balik!?" monolog Vellice, ia mengacak rambutnya kasar. Ia k
Menaruhnya kembali dalam rak. Setelah itu segera keluar dari perpustak
ia lakukan hanya menjalani sesuai alur novel. Tentu saja ia tidak boleh mati
*