Antagonist Girl
eman-temannya. Ia sebal dengan hal itu
a Angel pada Vellice yang
sahut
emput adek lo
a di tikung adek se
a juga yang suka sama Ar
" seru Alfa menyahut, kini ia ta
hu acuh. Merekapun sege
*
enang, disana banyak s
tanya Vellice menunjuk
put Anna mau kemana? Ya
kita satu kolam sama si
cap Angel menamp
e" sahut Anna di sa
dek yang ketat membentuk tubuhnya. Diikuti celana panjang berwarna hitam. Ia masih sangat bersyu
renang. Vellice sedari tadi terus menerus me
astagaa... " gumamnya.
t" ucap seorang perem
g membuat semua orang menoleh. Ya, perempua
merah berkaca kaca. Bukan menangisi perutnya yang sebenarnya tidak
Vellice menuju deretan kursi
u pasti selalu sempurna bidang renang" ucap guru itu. Vellice mengangguk sambil memejamkan
hela nafas panjang. "Hahh... untung gue
enang. Arlan dan teman temannya yang suka berenang pun
ya itu terus tertawa di sekeliling para laki-laki itu.
berenang. Entah siapa laki-laki
aja tubuhnya dipegang pegang cow
ni. Penilaian dilakukan selama 30 menit. Setelah itu, guru membebaskan mereka. Se
r suara keributan. Siapa lagi sumber k
enuju tempa
n! Kakak yang mur
rahan!? Lo biarin tubuh l
ar renang!
berani membalas? Pasti gara-gara ajaran Arlan. Kem
da sama kakak lo! Lo itu ga
hati! Kakak jahat!" seru Anna.
ngar itu. "Emang gue ja
tegas. Anna berjengit terkejut melihat Vel
datang ke pemakaman Ayah
di orang tua lo" ucap Vellice menajam. T
n gue! Dasar gelandangan!" teriak Vellice yang da
il menangis. Tubuhnya
berlari mendekat. Beberapa orang mu
mbah Anna yang terus bergerak. Membuat mereka berdua
iam. Matanya masih dapat melihat samar ke atas. Ia meli
an nafas. Dalam kegelapan tanpa batas. Paru parunya terasa s
*
nya Arlan kepada dokter ya
ini, selain dikarenakan kekurangan oksigen saat tenggelam. Ia juga terserang p
enghela nafas le
memasuki r
sih dok"
egera menyusul Arlan
belom?" ucap Atta memecah
ia masih memaink
tan tenggela
lagi. Mau pura-pura tiba-tiba g
Oh iya bukannya dia gaikutan renang
lo Lan?"
gi akting" ucapnya kemudian. Walaupun
akting dia tu! Mana mungkin atlet renang k
*
ce mana!?"
el memanggil Vellice d
4 jam pingsan gila! Kenapa
a ada yang tinggal disini bua
a bekas darahnya" ucap Alfa samb
n tu bocah sih? Ck! Telfon
" sahu
n Anna nggak n
fa lapor ke perawat atau dokter atau apalah! G
mereka berpencar
*
tu dibuka dengan kasar. Membua
! Bar bar banget jadi
Vellice ga?
sahut
coba tu anak
lemah aja! Ga usah sok kuat!" seru Angel pad
lut lo!"
ce mulu! Sok sok an lemah lagi! Ga bisa makan sendiri lo? Sampe disua
sebelum ia menutup pintu
masih sempet-sempetnya kabur dari rumah sakit" ucap Lara. Setelah itu ia men
mencari Velli
*
ya dia tidak ada di kamarnya" tanya Alfa pad
erpakaian pasien lewat si
102. Pasiennya kabur!" seru Alfa. Mereka lan
Lara dan Angel. Yah,
mau hujan lagi. Ck! Tu anak kemana coba
isaran rumah sakit sini aja. Kafe kafe juga di
*
at ini terlalu sepi. Dengan cahaya lampu remang remang. Namun, dengan
umah sakit. Ia hanya bingung jika harus menjawab pertanyaan tema
" ucapnya. Ia kini membaringkan tubuh
engan jaket hitamnya. Kakinya tak memakai alas kaki
udah istirahat gini kerasa" ucap Vellice memand
dahal gue udah pak
ur disini?" g
ya? Apa gara gara j
e? Masa gue udah mati di kehidupan nyata gue? Ga mungkin kan? Mungkin aja, kalo nggak kenapa gue bisa kejebak disini selama ini? Ck! Kalo beneran gue uda
ut ketika air hujan mu
ri tempat berteduh. Namun, nihil. Tak ada satupun tempat berteduh di sana. Ia ta
ekuk kakinya. Memeluknya erat sam
as. Angin malam p
asa terasingkan. Merasa tak dibutuhkan. Merasa tidak berguna.
ellice mati agar Anna bisa hidup dengan tenang. Juga agar seluruh harta warisan b
ena kedinginan juga karena rasa sa
idup lagi. Jadi ini yang dirasakan
n, sekali lagi ia tersadar.
arah. Ini sangat dingin. Ia tidak tahu mau kemana. Namun, ia tidak bisa terus disini. Atau besok ia a
setelah itu ia menenggelamkan kepalanya di lekukan kakinya
ada sesuatu yang hangat menyelimutinya. Tubuhnya di gendong oleh o