icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Pernikahan Kedua

Bab 9 Bayaran Atas Penantian

Jumlah Kata:1213    |    Dirilis Pada: 13/03/2022

asuk dan segera menempati sebuah meja di sudut ruangan---menghadap langsung ke area

sendiri, begitu juga Viskha yang sibuk membayangkan mim

!" kata si pramusaji berpakai

timpal Viskha yang l

tapannya menembus kaca yang bening. Membayangkan respons yang

gak?" tanya Viskha yang bingung

umar terperanjat ters

esukaan kamu? Biasanya paling semangat, kan?" Viskha memicing menatap Zumar

las berisi jus melon kesukaannya. Diserup

engan tenang, tetapi otaknya terus bekerja.

, keduanya saling bungkam hingga makanan masing-

ini. Bahkan hampir setiap weekend." Netra Viskha menerawang menatap lan

h di tengah suasana hati yang buruk. Dia tak bisa membohongi perasaannya sendiri. Walau bagaimanapun a

asih. Betapa raut itu sangat ingin dia lihat saban hari, setiap waktu, bahk

Viskha kecewa sebab tidak mendapati tanda-tand

kok, Vi. C

gitu?" Viskha mencondongkan

jemari, kemudian men

kamu, tuh, kayak ada yang d

egitu intens oleh kekasihnya membuat

, Zumar mengambil sesuatu dari balik ja

ha mengikuti ke tem

ketika mendapati benda tipis panjang bernuansa rustik i

ikahan kita? Kamu bener-bener memenuhi janjimu, Zum?" Seren

si Zumar mala

uka

Senyum pun mengembang di bibir tipisnya. Alisnya bertaut seiri

h benar. Tulisan nama tersebut bersanding dengan huruf indah bersama nama kekasihnya. Zumar Wiyaksa. "S

cal

pembuat undangannya, kan? Ini salah ketik aja, kan? Lagian cuma sam

eng lemah. "I

seraya mengempaskan punggung. Tatapannya jatuh pada selembar undang

kha, menanti reaksi selanjutnya. Na

punggung. "Tapi, makasih udah sempet bikin aku terkejut. Enggak sepenuhnya gagal, sih." Dia mengerutkan hidung dan terse

is pikir. Hingga dia menegakkan punggung

ngga tawa Viskha mereda. "Apa aku keliatan bercanda? Apa in

a kekasihnya, dia tidak mendapati sedikit pun kebohongan di sana. Mengaki

u se

meng

menggeleng. Engga

ah sama perempuan

mau nikah

tungnya terasa ditimpa atap kedai yang seakan runtuh tiba-tiba. Dia merasa kehilangan oksigen dari paru-parunya. Hingga berusaha menetralkan dan menghir

ita? Mimpi-mimpi kita?" Le

ua b

enyuh oleh keadaan yang disaksikannya sekarang. Dia sadar betul, usai menancapkan belati tak kasat mata dalam dada Viskha pun h

runtuh seiring hancurnya mimpi-mimpi. Dia menyesal telah menggan

ta harus berakhir.

nota kepada pelayan sambil menyebutkan nomor meja, kemudian me

nnya sendiri. Menyaksikan sendiri penantian bertahun-tahunnya hancur dalam sekejap mata. Dalam pertemuan sin

i Zumar. Benaknya baru kembali dari lamunan, lantas baru menyadari kekasihnya sudah tak ada di sana. Secepat kilat bangkit dan

bingung. Jantungnya bertalu tak menentu. Terus berjalan sambil berusaha menelepon nomor pria itu. Namun,

ang dipanggil tak menoleh sekali pun. Malah mempercepat laju kakin

erjaket kulit itu? Tolong saya, Bang." Viskha me

berpikir. Dia seolah paham keadaan hati Vis

telah tiba depan Zumar. Meminta berhenti, lantas lekas menghampiri p

ngan isi hati yang tak terkendali. Tanpa aba-aba, telapak tangannya telah mend

¤

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka