icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Rahasia Pernikahan Kedua

Bab 2 Keputusan yang Melegakan

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 13/03/2022

arukali ini dia berada dalam situasi demikian. Sekalipun dan sedikit pun tidak pernah terpikirkan sepanjang hidupnya, akan ada satu

arian itu, tetapi tidak tahu tempat yang dituju. Setidaknya untuk sementara waktu sebelum penantian itu berujung temu. Dia

usinya. Bila tidak orang tua dan kakaknya kemungkinan akan segera menemukannya. Tidak,

ngga suara kernet meneriakkan kota tujuan bus yang ditumpangi terdengar. Viskha terpe

"Mas, tunggu, Mas!" pintanya saat telah dekat kendaraan itu

antu Viskha naik seraya melompat dari pintu. S

sap, juga polusi suara yang tak bisa dihindari. Dia tidak terbiasa dengan kondisi seperti itu. Namun, tak ada pilihan. Terminal itulah tempat terdekat yang bisa dijangkau,

au menyengat bensin juga berbagai campuran bebauan. Mencari kursi kosong yang bisa diduduki, tetapi tidak juga di

n kota yang masih ramai. Diliriknya arloji cokelat susu, jarum menunjukkan angka sembilan. Bera

sifnya. Ya, dia telah memilih berarti harus siap juga dengan segala risikonya. Di sisi lain lagi, dia merasa lega dengan keputusannya. Tak bisa menjalani sesuatu di luar keinginan hati. Ya, pesta per

s insan yang hendak dijodohkan dengannya. Pastilah dia juga akan senang mengetahui hal itu. Ketika kali pertama bertemu saja, di

mengganggu benak. Fokus dengan hal yang akan dilakukan ke depannya. Demi janji yang

¤

. Mardhan danHisyam baru tiba di rumah me

ekat ibunya yang bersimpuh di

ng seraya masuk. Hingga netranya bisa melihat insan y

dienyahkan seiring tarikan napas yang dihembuskan. Kepalanya terasa berdenyut mem

nnya bertindak di luar batas kesopanan!" teriak seorang pria tambun beramb

egala dengan anak mereka. Lihat, kan, akibatnya! Lihatlah, betapa wajah tanpa dosanya menanyakan ada apa? S

anyakan kepada istrinya nanti. Omong-omong di mana istrinya? Di keadaan seperti ini bisa-bisanya dia bersembunyi dan membiarkan ibu mertuanya menghadapi sendirian. Hisyam

tri kami dan diri saya pribadi. Saya mohon maaf sebe

luarga kami! Lebih-lebih merugikan kami. Berapa biaya yang telah kami keluarkan untuk semua ini? Apa kalian enggak berpikir? Undangan telah disebar dan beberap

Lebih dari sekadar malu akibat perbuatan putrinya, ucapan-ucapan orang di hadapannya merupa hinaan yang

ruangan itu, lan

u untuk memperbaiki semuanya. Kami janji akan membaw

pikir betapa cepatnya berita menyebar di era milenial seperti sekarang?" Pria itu memicing. "Ba

elesaikannya melalui media yang sama dengan kecepatan serupa. "Hisyam berd

¤

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka