Luka Pernikahan
Rani ini adalah tetangga Risma. Bukan hanya sebagai bertetangga, dua wanita itu sa
g menangis, Rani mendekati Risma. Wan
r suara mobil suamimu. Dia sudah pul
ini bakal terjadi dalam pernikahannya. Dia juga tidak menyangka kalau Kendra
ang menangis? Terus suami kamu yang baru datang ka
mberi sedikit kekuatan di hatinya. Di
Di rumah dia bersama dengan sese
atang bersama seseo
ngangguk
ngnya orang yang datang dengan suamimu
mbak. Tapi..." Risma kembali terisak. P
memaksa karena sudah mencurigai sesua
mata. "Mas Kendra... dia... dia pulang dengan seorang wanita yang s
yang baru saja diucapkan oleh Risma. Ini s
s mengatakan kalau suami kamu
selama ini di luar kota Mas Kendra sudah menikah lagi dengan diam-diam. Bahka
ampai juga pada dirinya. Dia tidak habis pikir kenapa suami tetangganya ini bisa melakukan hal menyakitk
aku tidak bisa menerima ini. Aku tidak mau dimadu,
erdua hanya tetangga sebelah, Rani me
elum ingin pulang karena ada wanita itu, kamu bisa istirahat di kamar Sofi. Tumpahkan semua tangisanmu di san
Tapi... jika aku akhirnya memilih untuk me
aja, jangan mengambil keputusan saat sedang emosi. Itu sebabnya, mbak meminta kam
a itu beranjak meninggalkan sofa menuju kamar Sofi,
pati reaksi Risma. Pria itu tidak menyangka kalau Risma akan marah hingga berlari entah
bawa kesini dan dikenalkan sebagai istri mud
marah begitu tau suaminya menikah lagi. Tapi nanti setelah dijelaskan, marahnya pasti reda. Risma pasti akan berpikir bahwa dia tidak akan bisa hidup tanpa aku. Selama ini dia mengand
au tidak, karena yang terpenting buatnya adalah sudah menjadi istri Kendra dan sudah hamil. Dia tidak akan
a." Eva mengelus perutnya yang buncit. "Mas, ak
lapar saja lucu. Ya, sudah. Ayo kita ke
mau cari Risma dulu?
ngan dipikirkan. Palingan juga dia ke ru
yak
Eva dan menariknya pelan. "Sudahlah jangan pikirkan dia lagi.
gikuti langkah Kendra. Keduanya lalu menuju meja makan yang di
amu'al
an dapur begitu menyahut salam itu. Wanita it
an punggungnya. "Ya, begitulah. Yang pasti namanya ker
aki suaminya tersebut. "Capek iya. Senang jug
ng. "Kenapa kamu bicara sepert
bel-embel mau sesuatu. Aku memang bersyukur punya suami seperti mas
ai menegakkan punggungnya. "Memangnya kenapa dengan R
pulang dengan membawa istri lain. Bisa dibayangkan bagaimana sakitny
barusan. "Apa? Kendra membawa istri l
rena menemui istri satunya lagi. Dan sekarang istri muda
asa tidak percaya denga
sehati dia agar bisa menghargai perasaan istri. Risma itu selama ini suda
g dia dengar. Mau tidak percaya tapi
SAM