Luka Pernikahan
dak bisa dia digambarkan dengan sebentuk kalimat. Jelas, Kendra merendahkannya karena dirinya selam
g dan tidak lebih dari seorang 'istri' tanpa makna. Tidakkah Kendra mengerti bahwa mengurus pekerjaan
an berarti aku tidak berani menerobos kemungkinan itu. Karena aku juga tidak akan bisa bertahan di rumah ini jika
ka dia tidak merasa berat meninggalkan rumah ini karena dulu dia masuk dengan perasaan bahagia. Tapi sekali lagi, dia tidak akan sanggup tinggal di ruma
dengan suara lantang. Risma merasa ciut dengan ancaman itu. Akan tetapi, kembali dia ingat bahwa dia tidak akan sanggup untu
u sebuah taksi yang kebetulan lewat begitu dirinya sampai di muka pintu pagar. Risma menguc
sih tumbuh subur berwarna-warni di halaman saat ini karena setiap satu minggu sekali Risma rajin mengunjungi untuk sekadar membersihkan
l
dia merebahkan diri di atas tempat tidurnya yang berukuran untuk sat
alanan cintanya dengan Kendra. Mereka berdua memiliki perbedaan usia yang c
npa izin darinya, Kendra menikahi wanita lain sejak 6 bulan lalu. Jangankan akan bertahan hidup se
gnya. Lebih baik sekarang dia mandi dan kemudian menghadap yang Maha Kuasa. Di
ak
ebelum Risma pergi dia dan Eva memang sedang menikmati syurga dunia. Kendra melihat sekilas pada istri
tanya Kendra sembari melang
kirinya. "Tentu saja lapar. Kita mau maka
e
intu lemari. Jika Risma, tentu tidak akan bertanya seperti itu ketika dia me
ki-laki. Mana bisa aku masak. Buka
ukan istri. Lagian tangan-tanganku yang dirawat in
datangi wanita itu, tiga kali sehari makan dengan membeli. Kesal sih, tapi tidak ap
s pesan makanan saja
n genitnya. "Hm.... aku mau makan sa
. Nanti Mas p
kambing untuk Eva dan ayam bakar untuk dirinya. Tak lama, pesanan itu datang dan mereka beranjak ke r
" Kendra yang memperhat
k, Mas. Ra
mengerut.
gangguk
ng Eva yang berisi sate dan mengambi
eh? Rasanya seperti sate-
, Mas. Bumbu di sate itu benar-benar teras
dak mau mendebat Eva. "Kalau be
ndiri mulia memakan sate Eva. Tapi baru saja Kendra mul
au pesan makanan yang lain,"
il memang cukup merepotkan. Tapi tidak apa. Dia bisa memaklumi
mau makan apa?" Kendra mengambil ponselnya yang sejak
emikirkan makanan yang kira-kira saat ini sepert
gi? Mau sekal
tambah juice jeruk?
h Eva. Tapi entah kenapa, tiba-tiba dia teringat pada Risma. Mungk
SAM