Luka Pernikahan
ami yang terlihat kokoh, memegang tangan Eva, istrinya. Sementara satu tangannya yang lain tetap mengendalikan kemudi. Meskipun
bulan. "Mas, apa iya istri pertama mas bisa menerima aku sebagai madunya? Bagaimana
pasti akan menerima juga. Selama ini Risma itu adalah istri yang penurut dan tidak banyak protes sama aku.
g penurut sekali pun bisa jadi tidak mau dimadu. Mungkin ha
g kepadaku. Kalau dia tidak menurut padaku, dia bisa apa. Jadi kamu tidak usah khawatir." Kendra mengusap perut Eva yang buncit.
-gemborkan perihal Kemandulan Risma kepadanya, sehingga kedua orangtuanya pun setuju dirinya menikah dengan pria beristri. Dari p
sudah tidak sabar ingin punya cucu. Aku ini anak tunggal. Jadi kami sudah gelisah kalau aku belum ada keturunan. Siapa kelak yang akan m
endaraan sendiri, dan tempat usaha yang besar adalah impiannya. Itu sebabnya dia mau menikah dengan Kendr
lebih lama buat memiliki anak? Mas itu mampu secara ekono
idak salah pilih istri. Mas berharap Risma bisa menerima kamu seba
mas bisa memenuhi kebutuhan istri-istri mas, kenapa tidak
aban Eva. Dia lalu mengusap kepala istr
i luar kota. Suaminya itu memang kerap bolak-balik ke luar kota karena memiliki cabang bisni
minya mampu membayar ART, Risma meminta izin pada suaminya yang tak lain adalah Kendra untuk masak dan mengurus rumah sendiri. Karena selain Rism
ect! Gumamnya dalam hati. Wanita 21 tahun itu lalu melirik jam yang tergantung di dinding, sudah hampir jam 1. I
g-t
g-t
berseri-seri. Dia yakin yang memencet bel barusan adalah Kendra. Se
harum di depan sang suami. Itu sebabnya, Kendra tidak pernah komplain dengan penampilann
inik kecantikan untuk melakukan perawatan wajah dan tubuh. Uang belanja yang diberikan K
masih merekah itu, dia membuka pintu. Tapi senyumnya seketika langsung memudar begitu mendapati wanita cantik yan
nita itu tidak berpengaruh apa-apa padanya. Untuk sejenak dia
cap Kendra setengah berbisik. "Sali
us tertuju pada Eva, Rism
?" tanya Risma usai me
. Namanya Eva. Eva ini adalah istri kedua mas. Sekarang
GAR
ibuan panah yang menancap di hatinya. Terkejut dan sakit bersamaan. Bahkan, R
dengar. Hati yang tercabik-cabik membuatnya kehilangan daya untuk bers
ah menikahinya sejak enam bulan
adalah Kendra mengatakan itu dengan nada bangga. Ti
mberitahunya sekarang? Harusnya mas bertanya apakah aku setuju atan izin kamu itu tidak penting buat mas. Kamu itu hidup dengan menumpang pada mas. Kamu tidak akan jadi c
e
tah berantah. Jadi seperti ini Kendra memandangny
as selama ini?" Entah darimana Risma memil
ya hak untuk menikah lagi tanpa persetujuan istri. Lagian, bukan tanpa s
abik. Sudah remuk tak berbentuk hatinya s
au tidak punya anak
mandul mas. Kita ini b
u perpanjang. Meskipun aku sudah menikah lagi, aku akan tetap memperlakukan kamu sebagai istriku. Uang belanja kamu t
"Kenalkan aku Eva," ucap Ev
tik dan memiliki tubuh yang lebih berisi dirinya. Tidak sanggup lagi berdiri lama di antara suami dan i
dengan menangkupkan diri di sofa. Dia
yang baru saja terjadi dengan hidupnya. Ternyata suami
SAM