Luka Pernikahan
sma dengan ekspresi t
senyum. "B
punyai hak atas dirinya karena meskipun dia ingin be
mas pergi kerja?" tanya Risma dengan
pergi kerja. Mampir dulu ke sini ka
n? Bukankah semua sudah terjadi? Mas sudah
ara." Kendra memiringkan wajahnya
ti, tapi rasanya tidak baik tidak memberi kesempatan kepada suami un
melangkah ke dalam. Dia duduk di kursi sederhana di ruang tamu itu. Keduanya dud
in disampaikan oleh mas," ucap Rism
kali, Ris," p
ng kemari memang untuk
ai istri yang selalu berkata lembah lembut dan tidak membantah suami, kini
kejap kamu berubah, Ris?
nya mas ya yang berubah? Tanpa izin dariku mas me
an menerimanya," sanggah Kendra. "Bukankah
ajibanku sebagai istri. Bukan yang lain. Seandainya posisi kita di
ta jangan berandai-andai. Laki
kamu wanita sehingga bebas melakukan apapun? Seorang pemimpi
gan memberontak dari kodratmu. Aku janji akan adil p
ta jangan saling memaksakan kehendak. Biarkan aku dengan keputusanku dan aku tidak akan pernah memaksakan mas unt
tap ingin ber
udah final. Selagi kita belum punya ana
Ris? Kamu itu mandul lho. Pria ma
i tangan Tuhan." Risma mengatakan itu dengan nada yang ag
siapa kamu. Masih untung aku tidak berniat untuk menceraikan kamu sete
uduknya. "Aku bersyukur pernah menjadi istri mas. Aku sangat berterima kasih untuk itu. Tapi aku rasa pembicaraan
an menyesal m
ke arah pintu masuk. "Silahka
ap ingin berpisah. Kendra tidak bisa bersikeras memaksa saat ini karena dikhawatirkan hubungan mereka menjadi kian t
aktu aku akan kemari lagi." Kendra berba
ku pun tak menghendakinya. Lebih baik mas fokus s
a lihat saja nanti. Kamu tidak bisa melarangku untuk datang k
*
kan karyawan baru. Walaupun sekedar of
enyum di bibirnya. "Iya, tidak apa-apa mbak. Terima
silah
k air putih yang dibawanya. Seharian ini dia sengaja keluar untuk mencari pekerjaan
Pantas Mas Kendra merasa begitu yakin hidupku akan sulit jika tidak lagi menjadi istrinya. Tapi aku tidak akan menyera
ari duduknya. Dia melangkah meninggalka
*
endra sembari membuka pintu
rinya keduanya itu dulu melainkan langsung menuju meja makan. Dia membuka tudung saji untuk melihat menu apa
Kendra saat ini bukan tubuh Eva melainkan makanan. Kendra adalah tipe orang yang tidak suka makan di luar. Dari kecil dia terbiasa makan di rumah
pada Eva. "Ka
Kenapa harus masak kalau kita bisa memb
n istri dan makanan yang memb
memasak. Mas tau itu
dong dari
mana kalau kita cari pembantu saja? Mas bisa makan di
ini ceritanya, dia tidak boleh melepaskan Risma. Dia tidak mau ke
SAM