Luka Pernikahan
um kunjung hilang. Ternyata begini rasanya diduakan, sakit luar biasa. Risma tidak b
dia tidak
gar depan rumah ini. Sedari tadi, tidak muncul pria yang dia harap akan mencarinya s
e
asaannya. Pria itu sudah nyaman dengan istri mudanya yang sedang hamil lima bulan
dirinya masih a
umah itu dengan hati yang hancur. Bahkan membayangkan Kendra tidur dengan wanita itu
menonton televisi di ruang keluarga. Dia melangkah keluar kamar dan celingukan men
ruang tamu. Sepintas dia melihat kedekatan Rani dengan Heru yang membuatnya iri. Meskipun pa
elebar begitu mendapati Risma. Rani
anya Rani sembari me
ku mau pu
? Kamu hanya akan sakit hati jika pu
a terus di sini. Keberadaanku di sini hany
lang kamu membuat keluarga mbak tidak nyaman.
i lebih baik aku pulang
perasaanmu. Mbak tidak ikhlas kamu pulang. Kamu pasti akan semakin sakit
tu, mbak. Aku pasti akan saki
al
. Jika aku tidak kuat, aku akan pulang ke rumah ib
lau seperti itu, mbak setuju. Ingat, jangan menyakiti diri kamu setelah kamu jug
ya, Mbak. Itu juga y
sma
ni pada Heru yang memanggilnya. P
endra sudah m
a sudah menikah lagi. Istri ked
hatin mendengar ini. Jika ada waktu bicar
lanjur menikah. Aku tidak berani meminta Mas Kendra menceraikan istrinya. A
Menyuruh suami istri untuk bercerai adalah dosa. S
yang akan menjalani hidupmu. Aku hanya bisa mendo
Mas. Kalau begitu, aku pul
aikums
ali ke rumahnya yang tepat berada di samping kanan rumah Rani. Rumahnya
l
, Risma masuk ke dalam rumah. Dia tidak melihat suami dan istri barunya itu di ruang
mau membereskan meja makan setelah makan. Mereka benar-benar pemalas. Me
h untuknya karena itu sebagai bentuk pengabdian kepada suaminya. Tapi karena sekarang suaminya sudah mendap
dari kamar tamu yang berada di samping kiri kamarnya. Jemari Risma mengepal kuat hingga urat-uratnya bertonjolan. Rasanya dia ingin menendang pintu itu dan mem
sinya dengan beberapa lembar bajunya. Dia merasa tidak perlu membawa banyak pa
cil yang berisi dompet, ponsel, dan kunci rumah ibun
dan memberikan banyak kenangan. Rasa berat untuk meninggalkan itu ada. Tap
ra. Begitu kakinya menyentuh anak tangga teratas, pintu kamar tamu terbuka. Dari dalamnya Kendra dan Eva keluar dengan setengah telanjang. Ke
anya Kendra sembari melan
s. "Aku pulang ke rumah ibu. Aku tidak akan k
lekat. "Pulang ke rum
esti menjawabnya Mas? Mas pasti sudah ta
jadi maksudnya kamu i
idak me
u akan rugi. Kamu tidak bisa lagi hidup dengan kemewahan. Lag
SAM