SWEET ESCAPE
rang gadis muda yang kini tengah berada dalam dekapan hangat lengan kekar seorang pria tampan yang berst
rnah mau mengambil jalan tengah yang terlihat hina seperti ini. Menyerahkan mahk
g awalnya ia sama sekali tak merasa kesulitan dalam meminta apapun, kini berubah sejak 3 tahun terakhir. San
lebih menyalahkan takdir yang tak ada manis-manisnya sama sekali kepada d
reka. Ibunya harus kembali berjuang sendiri untuk bertahan hidup seadanya. Hingga 2 tahun yang lalu, A
erjaan yang menolaknya karena terlalu muda. Hingga Ayuna memberanikan diri mendatangi sang ayah tiri. Awalnya cacian dan makia
a boleh melayani pelanggan dengan batasan tertentu saj
mudah terlebih lagi ia sama sekali tidak t
an hal lebih. Bahkan ada beberapa pelanggan yang m
jak malam itu, malam di mana ia tertangkap basah ole
ngan ucapan Tian setela
elab malam milik ayah tirimu. Aku yang akan membia
dijadikan pelarian oleh pria itu. Pelarian sebagai pemenuh kebutuhan biologisnya. Bahkan status Ayuna juga ber
~
an diri dari kegiatan menguras tenaga mereka beberapa wak
lebih," ujar Tian sembari menatap penuh ha
a menganggukkan kepala. Memberi lampu hijau pada sang gur
boleh jujur. Ayuna sangat menyukai bagaimana otot bisep, pe
Karena sangat menyukai bagaimana p
membuatnya tenang dan ia merasa dilindungi meskipun Ayuna s
adi sebuah rutinitas yang bahkan tak bisa Ayuna hitung sud
~
alu. Pria yang berusia 7 tahun di atasnya itu terlihat sexy dengan rambut ba
t Tian baru saja keluar dari kamar mandi. Sedangkan
lan mendekat ke arah gadis yang sudah 7 bulan ini menjadi tempatnya memuaskan hasrat dan menghilang
lanya, mengecup bibir Ayuna sekilas lalu
?" ujarnya sembar
nya. "Ingin ke mana?" Ujar gadis
ian dengan sorot mata yang tersimpan kerinduan di sana. Tentu
nekuk wajahnya. Muncul rasa tidak rela di ulu hatinya, padahal ini
Ayuna, lantas Tian pun mena
hmu seperti itu." Balas T
membalas dengan senyum tipisnya. "Aku
milik gadis manis yang sudah menjadi
babygirl." Ujar Tian sete
p dengan pakaiannya. Satu kalimat Tian yang seakan menamparnya, jika dirinya hany
a. Menghampiri Ayuna sejenak dan mengec
tu yang kemudian langsung keluar dari kamar tanpa menunggu jawaban dari gadis yang s
r-benar membuktikan ucapannya, membayarnya lebih. Dan bahkan jauh lebih banyak dari apa yang ayah tirinya berikan dulu. Kini ia tak kesulitan membayar
da kini seakan mengusai seluruh akal warasnya. Tujuh bulan bersama dan nyaris menghabiskan waktu bersa