SWEET ESCAPE
memakai jaket berwarna abu-abu begitu la
lambungku," ujar gadis itu yang tak lain adalah Ayuna. Ia baru saja pulang dari sup
tadi, gadis itu tak memakan apapun. Padahal tenaganya dikuras habis setelah 2 ronde ol
saat ini. Tian memintanya untuk tinggal di apartemen pria itu dengan
Namun jika dipikir-pikir itulah Ayuna saat ini. Menjadi tempat pelarian Tian keti
ngga tak sadar jika ada seseorang yang me
ang dengan suara berat dan terdengar dingin itu
kaget, dan matan
akutan ketika melihat Tian sudah duduk di
. Berdiri dari duduknya, lantas
alam-malam seperti ini, Ayuna!" pekik Tian sedi
a takut. "Pak Tian, maaf. A-aku hanya lapar," cicit gadis berusia 18 tahun itu
ena tak menemukannya di sudut manapun di apartemennya, lant
jadi apa-apa padamu," ujar Tian menyesal
unya itu. Tak lupa ia membalas pelukan h
gaimana dengan Kak Sarah?" ujar Ayuna ketika men
an nafas berat
sembari melepaskan pelukannya. Mena
ungguh, bukankah Ayuna terdengar kurang ajar? Merasa senang jika pria ini ju
at dan bergigi kelinci itu tersenyum senang. Tak b
seperti itu, entah mengapa membuat hati
eon bersamaku?" tanya Ayuna se
tiba saja mendekatkan wajahnya. Hidungnya be
nmu saja, hm?" ujar Tian s
antas dirinya mendorong tubuh T
yuna sembari mengerucutkan bibirnya lucu. Yang benar saja jika ia harus k
terbit melihat bagaimana luc
an sembari mengusap puncak kepala gadi
u akan memasak ramyeon ini untuk
apat persetujuan dari sang pria, lantas Ayuna pun
~
nya ingin fokus pada acara yang menayangkan sebuah variety
t yang lalu kini kembali lagi setelah Tia
knya, berjalan ke temp
malas ketika ia tahu yang
Membuat Tian membelakkan matanya ketika men
saja?" ucap Tian yang
," ujar Sara
gilan bersama sang istri, lantas pria itu mulai bergerak mengambil coat dan kunci mobilnya. Pergi begitu
nah ia buat. Dengan hiasan daun bawang, telur dan beberapa b
an menuju ke
nti manakala tak melihat siapapun di ruang TV. Ayuna me
teriak Ayuna yang mulai m
l. Pria itu tak menampakkan diri sama sekali. Atau mungkin
mendial nomor milik sang pria berkali-kali
gu Tian. Siapa tahu pria itu
an tak memunculkan diri. Tak menjawab
ta itu menghela nafas beratnya. Mungkin ia harus makan lebih dulu. Namun di
Istriku membutuhkanku, ja
h pesan di
menjadi sebuah gelak tawa. Tawa yang terasa sesak dan bergant
saat yang lalu, kini berubah menjadi se