SWEET ESCAPE
ampak marah setelah mengakhiri sesi panggilan bersama seseorang beberapa menit yang lalu. Ra
r pada pintu mobil, lantas tangan kirinya merogoh saku pada mantel cokela
sembari memasukkan tangan kirinya ke dalam saku mantel. Mencari ketenangan sebelum ia kembali pada p
tanya menangkap seseorang yang terlihat begitu familiar. Seorang g
melihat salah satu siswinya keluar dari dalam cl
okoknya. Melangkah sedikit te
tubuh gadis itu dengan cepat. Bola mata Tian melebar ketika melihat be
itu adala
gatakan jika Ayuna be
sebagai guru disalah satu sekolah me
k seperti siswinya kebanyakan. Tidak memakai riasan apapun di wajahnya dan bersikap sewajarnya. Bahkan Ayuna term
erahan yang disebut kissmark itu, Tian men
nya. Malam ini ia sudah kesal, ditambah lagi melihat dengan mata kepalan
at yang mencengkeramnya adalah guru baru di sekolahnya
dekat dengannya, terlihat sekali bagai
eorang pelacur?" ucap Tian terdengar m
gar bawa gurunya sendiri m
kau lepaskan aku sekarang juga?" ujar Ayuna
berontak tanpa sadar p
a! Bagaimana bisa kau menjajakan diri seperti ini?"
um remeh mendengar b
lai 100 tidak akan membuatku kenyang, Pak!" ujar gadis m
yang terkejut de
Aku punya urusan," balas Ayuna yan
arah mobilnya. Ia tak menyangka jika siswinya ini rela menjual diri demi uang? A
dengan surat berat,
ku ke mana?" pekik Ayuna yang han
~
as ranjang. Pria itu membawanya ke sebuah apartemen mewah. Men
ru itu berikan saat mengajar di kelasnya. Hanya tatap
an tubuhnya menjauh saat ia melihat jika gurunya i
n sudah membuang kemejanya. Memperlihatkan cetakan perut berotot dan dada bidangnya. Si
itu menaikkan kaki kanannya yang masih berbalut celana kainnya ke atas ranjang. Tubuhnya perlah
rti pekerjaanmu itu," ucap Tian ketika tepat berada di de
rbelak menden
n seringaian di wajah tampannya. "Bukankah kau terbiasa me
dibuatnya. Gadis itu m
um selesai Ayuna berbicara, bibirnya sudah dibun
san kasar. Tak hanya itu bahkan tangan kanan pria itu sudah lancang bergerilya sampai menelusupkan
a. Wanita itu berusaha melepaskan diri dari gurunya send
dengan suara yang sudah serak dan disertai ma
lumat kembali bibir siswinya sendiri yang terasa begitu manis. Sial, ga
nya itu. Tian mengakui jika siswinya ini cantik meskipun tak memakai riasan apapun. Namun sayang sekali jika
main lebih. Tiba-tiba saja mendapat dorongan keras dari gad
"Kau menolakku?" ucap pria itu dengan wa
udah terlihat kacau sekali. Ia memang tak sengaja mendorong T
a memperlakukan siswinya sendiri itu dengan kasar. Menindih Ayuna d
Tian menahan kedua pergelangan t
biasa, Ayuna! Kau suka dipaksa rupanya,"
li. Apa ia akan diperkosa ole
ian! Tun
itu gunakan. Kesan pertama saat Tian melihatnya adalah ia begitu takjub dengan cetakan jelas dua benda kenyal itu. Terlihat pas dan minta di
lihat panik ketika melihat luka lebam kebiruan