SWEET ESCAPE
perti biasa. Duduk dibangku pojok belakang, sendirian. Raut wajahnya pun terlihat kesal, ia kembali memas
: Pak
u tidak me
kau menga
beberapa mengirim pesan padanya, namun Ayuna mengabaikannya. Entah menga
n sekarang juga," ucap salah satu teman satu kelasnya. S
an gadis itu. Lalu ia pun menatap ke arah
i. Ia ingin ke kantin untuk makan siang. Ia sudah cukup
lla Cantika itu tak peduli. Ia justr
hku?" ucapnya
pat. "Tidak, bukan
R
r nyaring, hingga membuat dia gadis yang
suka hatimu!" ucap Yolla dengan sorot mata yang menyeramkan. Gadis itu merupakan salah
" ujar Yolla sekali lagi sembari mendengu
ya keluar masuk dari kelab milik sang ayah tiri. Sehingga tak ada yang mau berteman dengan Ayuna. Terlebih lagi, Ayuna adalah seorang siswi yang hanya menga
akaan dengan kelasnya cukup jauh. Letak perpustakaan ad
buku paket itu cukup tebal dan jumlahnya banyak. Sepanjang perjalanan menuju perpustakaan mata Ayuna terasa buram dan
~
masuk ke retina matanya. Kepalanya masih terasa pening dan tangan kanannya ter
r seseorang dengan suar
lihat Tian tampak memandang p
gakkan tubuhnya hati-hati, mengambil posisi duduk dengan dibantu oleh Tian. Ia mena
embari memberikan satu gelas
binggung mengapa Pak Tian bisa ada d
ertanya namun Tian dengan
u tampak jengkel sekaligus panik ketika ia mendengar jika Ayuna pingsan. Bahkan pria itu nyaris berlari han
Tian yang sudah menyodorkan sen
k Tian." Ucap Ayuna
beratnya. Rahang pri
apimu dengan caraku sendir
lam mulutnya sendiri. Lalu dengan cepat tangan besar pria itu mulai menariknya, menc
pria yang ada di hadapannya itu. Ayuna memuk
henti mengunyah makanan yang baru saja diberikan oleh gur
gannya membersihkan beberapa nasi yan
pi dari mulut ke mulut, ya?"
dalam hatinya juga tidak bisa mengelak jika perlakuan Tian
ukannya lebih dari itu, Sayang." Ucapnya sem
mengerucut
n terus menyuapimu seperti itu?" ucap Tian
Ayuna sembari mengambil
rkan sampai berkeringat seperti ini makan dengan cuku
Ujar Tian sembari menyingkirkan beberapa poni m
, Pak." Balas Ayuna sedikit kesusahan
i kau tak ada," ujar Tian sekali lagi. Kentara se
gnya, mengambil air mi
iba-tiba rindu pada Ibuku
r jawaban gadis itu yang ternyata menjen
pesan padaku, sayang." Uj
aimana jika istri pria itu tahu jika ia sering mengi
ian yang melihat Ayuna tak
ng. "Aku sudah
tahu sadar jika dirinya sudah mer
ku akan menemanimu di sini," ucap Tian semb
n tidak
a memintaku menjaga UKS sampai
uruti pada yang gurunya itu ucapkan. Gadis itu mu
pikir Tian akan kembali duduk di hadapannya sembari menemaninya beristirahat, namun ia salah. Pria
cap Ayuna merasa takut. Takut jika
anmu rasanya rindu sekali," ujar pria itu tepat di telinga mili
ya yang kemudian menjauhkan kepalanya. Namun sebelu
ya tidak bisa di ajak kerja sama saat ini.
am erat selimut yang kini memb
pria itu be
membuatnya tak nyaman. Sebuah tonjolan keras di belakangnya, menusuk-nusuk dekat b
dan tidurlah." Ucap Tian terdengar serak dari arah belakang. Terdengar
k T
ngguh, pria itu sudah menahan hasrat yang selal
sti sakit,"
maksudmu
dugaannya jika pria itu sedang dalam mode
?" ucap Ayuna meluncur begi
mata yang membulat lebar. "K
, Ssaem. Dan sekarang
an, sebenarnya tidak sepenuhnya baik. Namun, Ayuna tidak
tanya Tian
engangg
, Tian tak ingin membuang waktu lebih
pa? T
Sahut Tian
u masih pucat seperti ini," ujar pria itu sekali lagi. Ia tidak mungkin membua
p Ayuna yang k
ra kembali, sayangku." Bisik Tian sebel
ini. Seorang wanita yang tampak menghentakkan kak
Sandra Anggia. Teman dekat Tian saat di sekolah. Wanita itu sudah tahu tentang hubungan asmara yang terjalin antara temanny
ya mendapat tiket konser boygrup kesayangannya BTS. Namun, setelah sampai ke tempa
mengecek tanggal terlebih dahulu karena terlalu senan
ytydmu keseleo!" ujar Bu Sandra sepa