Cinta Tiga Bidadari
a
ertutup rapat, di mana Azizah tengah berjuang antara hidup dan mati demi melahirkan buah hati mereka
" Perempuan tua itu bertanya deng
Sarah, orang yang selama ini ber
raya menunjuk ke depan pintu. Bibi Sarah meng
tu baik-baik s
, bibarkati malikil ma'buud." Perempuan setengah tua itu berkali-kSarah menyadarkan Hafiz dari segenap
nya berdiri. Dia melihat dokt
ri saya, Dok?" Hafiz melangka
afiz," pa
apa?" Dia hara
icara sebent
tu mengiringi dokter Raisya ke sebuah
h beberapa jam. Sementara menurut hasil USG, tali pusarnya melilit tubuhnya. Hal ini
an anak saya. Soal biaya, tidak ada masalah.
p, Ustadz, tapi Ibu Azizah ngoto
ar dia mau melahirkan secara caesar. Saya akan mendatangani surat pernyataa
angani dulu." Seorang asisten dokter memberikan s
*
ng seutuhnya." Azizah meneteskan air mata saat meng
kita, terlepas bagaimanapun cara Adek melahirka
dalah madrasah pertama buat anak-anaknya. Jangan hiraukan
punggung tangannya sebelum akhirnya merelakan Az
ucap bibi Sarah. Wanita itu terlihat tegar dan bisa mengendalikan diri. H
hal mauluud, bibarkati malikil ma'buud." Kalimat itu be
an dengan begitu lambat di dalam penantiannya a
drtt
il ponsel dar
a berker
laikum, Aba
edang di rumah sakit, De
hela nafas
nya ya, Bang. Adek a
rima kas
z langsung mematikan data internet dan
puan setengah tua itu nampak memejamka
u berjalan teras
*
kbar All
kbar All
lla ilaha
lla ilaha
a muhammada
a muhammada
rih dari mulut Hafiz masuk ke indera p
eraya kembali mendekatkan mulut ke telingab. Garis wajahnya begitu mirip dengannya. Mata, hidu
aku, Sayang." Hafiz
daan ibunya, D
gi proses operasi selesai," jawab d
alas. Dia menyerahkan bayi mungil
ap bibi Sarah. Dia begitu antu
iz?" tanya bibi Sarah semb
enyiapkan nama yang bagus." Hafiz mengusap ubun-ubun put
*
urna dirimu menjadi seorang ibu." Haf
sekarang sudah menjadi seora
a kasih karena Adek sudah melah
menjadi t
rasa sangat bahagia." Hafiz
pit. Ada rasa haru yang kembali menyeruak mengingat pengorbanannya dalam memberikan seorang k
ku mencintaimu," bisik Haf
enggelan
ang Abang sudah cukup buat Adek." Mata
i kelahiran anak kita," ucapnya. "Sebutkan saja,
enyum manis sembari tetap menggeng
sungguh, Sayang. A
an Adek sebagai Kha