Dinikahi Mas Pandu
sama aku?" teriak Zita sambil memegang s
ermain game di ruang tengah
mati belum keluar pucuknya?" Masih berdiri di pintu
ita lebih kencan
lagi yang baru." Sahutnya sant
gke sekalian aja kal
Zita kesal, baru pindah setelah satu minggu menetap di hotel, mendadak ia emosi karena Pandu terlalu
mbuhi rerumputan walau cuacanya panas terik. Ia belum sempat berkenala
a kemud
ar namanya di panggil, sontak mematikan keran yang tersambun
udah berdiri di de
yum. Pandu tak lagi brewokan, sesuai janji, sua
tan mau? Kamu
yaudah bikinin, pake tel
ih bisa dilihat Pandu, rumah itu tak besar. Ruang tamu kecil, ruang tengah yang jadi satu dengan ruang
ulan depan ke Yogyanya, gimana?" Pandu bertanya dengan mata
a. Pandu menekan tanda henti sement
Zita. Ucap Pan
ep
gang istrinya dari belaka
nya kan, harus nikah sah di negara baru ada kegiatan enak-enak. Lagi pula, surat keterangan nikah agama dan sem
hidung bangir Pandu menggesek wajah Zita yang m
m aku pegang buku nikah." Ia m
a protes, ia menghapus jejak bibir suaminya dengan punggung tangan. Kedua matanya menatap tajam. Ia menginjak kaki Pandu sekuat tenaga lalu membawa mangku berisi mie
is, ia memunggungi suaminya. Menikmati mie rebus yang buru-buru ia ti
.." bu
bikin sendiri sana." Oceh
kamu lho, nyur
ia pun kesal. Di sodorkannya mie yang masih banyak isinya ke arah Pandu, ia melirik sinis lalu beran
a sudah menyediakan air minum juga untuk suaminya itu, semakin membuat Pandu tersenyu
..." tegur Pandu. Zita
et
sa dendam itu menyakitkan, kapten!" teriaknya. Pandu hanya bisa pasrah sembari mengusak rambutnya kasar. Kesal dengan balas denda
*
ambil barang sesuai dengan daftar yang sudah ia catat dari rumah. Pandu merangkul bah
, belum halal seratus
di belakang istrinya yang lagi memilih deodoran unt
a itu yang menghindarkan
agu." Lalu Pandu berjalan sambi
eodoran yang wanginya ia sukai. Pandu udah bilang kalah ia suka merek R, tapi Zi
ambil peluk kamu siapa? Yang usel-usel siapa? Cewek
aka ia turuti kemauan istrinya itu. Mereka sudah berdiri di kasir, keranjang cuk
wajahnya dengan wajah tampan juga dewasa suaminya itu. "Ada kondom. Beli, y
mang. Membuat Zita goyah,
u nikahnya, mana?!" Pelotot Zit
elihat video boyband korea yang sedang diputar di layar televisi besar. Istrinya senyum-senyum,
lagi goyang-goyang gitu, mau cobain n
a. Pandu kesal, ia menatap sinis ke layar televisi, dan seolah para anggota boyb
uh Pandu d