icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinikahi Mas Pandu

Bab 8 home sweet home

Jumlah Kata:1655    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

seafood untuk menyambut kepulangan Pandu. Ia merapikan meja makan. Setengah jam lalu, suaminya mengb

mpak lelah, mencoba tersenyum sembari berjalan ke arahnya. Zita mendadak gro

laikum," s

berdiri di hadapan Zita, meletakan tas ransel besar di samping,

mengekor sembari menyeret tas

hujan gledek, Mas," ucapnya sembari membuka tutup mesin cuci

ut Zita berjalan ke kamar mereka. Pandu menjawab 'Iya' se

ndu yang menerimanya dari balik pintu. Suara halus mesin cuc

alam, suaminya berjanji akan mengajaknya ke mal untuk nonton bio

menguap dibenak Zita, meny

tuk banget, Zit," ujar Pandu semb

inya dengan mengambil ikan bakar. Pandu tersenyum, bertopang dagu menatap i

nji dengan Zita. Istrinya menggelengkan kepala. Ia lalu

mbari menuangkan air putih ke gelas. Pandu bera

.. c

istrinya itu. "Nggak nakal kan,

nya." Zita melirik ke Pandu yan

habis dua porsi makanan itu mereka nikmati, Zita memasukan ke kulkas untuk di panaskan menjelang makan malam. Pandu, langsung ke

ng sudah pulas. Senyum wanita itu merekah, ia tak sendirian lagi du

u juga tas ransel besar itu, menjemur pakaian,

*

malam, tepatnya pukul tujuh. Zita sedang menyetrika pakaian yang su

" jaw

n biru muda dan celana biru tua, tampak seperti

nya. Zita menerima dus yang sepertinya buku. Kemudian ia kem

ar di ambang pintu, mengamati Zita yang ju

katanya, apaan sih, Mas? Bu

ng harus aku pelajarin. Zit, bi

loyor ke dapur. Pandu menarik ta

elum sama ak

a lebih keras lagi, dong," ujar Zita sembari mengulum s

empelin aku ke mana-mana, nangis-nangis nahan rindu, terus... terus...

apa aja. Dan, benar, lima buku berbagai materi konstruksi pipa ba

dara (maap mirip lagu, anak-anak). "Kok, ada manajemen SDM? Kamu di suruh Pak Ahmad pe

jutkan menyetrika sementara Pandu mulai membaca buku berbahasa inggris

, baru saja pulang ke rumah, otak suaminya sudah harus di isi dengan materi tentang p

oleh-oleh?" tanya Zita asal, tangan

aku bawain oleh-ol

, masa oleh-olehnya baju

diam, lalu kemudian ia tertawa lepas, membuat Pandu ikut tertawa pelan. Air mata Zita sampai keluar dari kedua sudut

Mas," sanggah Zita la

ma yang baru, besok beli di supermarket." Ia menggan

sebelum ada kamu. Jangan diapa-apain, kasihan, udah aku du

ya. "Berarti ini empeng kamu, Mas? Idihhh... malu,

ih belum bisa aku apa-apain, aku masih mau, di-a." tunjuk Pandu ke guling yang dipe

Ia senyum-senyum, lalu kembali melanj

mbawa toples berisi keripik singkong

andu tanpa men

an Zita membuat suaminya menoleh, meng

pasti wajahnya sudah merah. Karena Pandu langsung men

gombalnya," ucap Zita s

. Udah mulai tumbuh-tumbuh akar cint

u, dibilangin Mas Pandu harus berusaha giat bikin aku jatuh cin

nunggu Zita mener

as Pandu, ya, kan?" tatapan Zita

ak, tulus, saling percaya, saling jaga, dan saling ce

?" Zita

Zita, berarti ada rasa iri, dan selama itu wajar,

paham." Zita ma

nggak pernah, lagu-laguan p

lah, walau kenyataannya nggak pernah pacaran, baru mau pacaran, udah dinikahin

Sama siapa?" Pa

ak, kebunnya luas, ternak sapinya.. wih... mantul pokoknya

udah

na dua kali, karena Bude kena

Pandu masih m

h dua delapan, nggak beda j

nya. Di tutupnya buku yang sedang ia baca, lalu

menyiratkan percikan api cemburu. Zita bisa m

, kan, Zit?" tanya Pand

emangat itu sampai otakku ngebul dan panas

t, napas Pandu memburu cepat, hawa pa

ertanyaan Zita membuat Pandu bing

lagi. "Jadi gini toh, reaksi Mas Pandu kalau cem-bu-ru? Serem juga, ya? Ngebul kayak radiator mobil lupa diisi air." Zita beran

kup suaminya. Mereka saling menatap, lalu Pandu berakhir ingin merasakan manisnya bibir Zita, kali ini ia melakukannya dengan lembut, ia ingin Zita merasakan rasa suka dan sayangnya dengan ber

ita masih terpejam dengan bibir menempel rapat. Pandu tak melanju

ri atas pangkuannya, berjalan ke kamar mandi, ia memutuskan 'mandi lagi'. Sed

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kota baru, pengantin baru2 Bab 2 Cowok emang gitu3 Bab 3 Slip gaji4 Bab 4 Dua minggu lagi5 Bab 5 Mati gaya6 Bab 6 Lose contact7 Bab 7 Kapan pulang 8 Bab 8 home sweet home9 Bab 9 Pandu, ya 10 Bab 10 Cerewet apa cemburu (1)11 Bab 11 Cerewet apa cemburu (2)12 Bab 12 Morning kiss, Babe.13 Bab 13 Saingan 14 Bab 14 Cie... Zita15 Bab 15 Sibuk 16 Bab 16 Di datangi Zita 17 Bab 17 Our time18 Bab 18 Gara-gara nonton bioskop19 Bab 19 Tunda buka segel20 Bab 20 Serangan Zita 21 Bab 21 Adore (Memuja)22 Bab 22 Tangisan23 Bab 23 Bukan cinta namanya24 Bab 24 Emosi jiwa (1)25 Bab 25 Emosi jiwa (2)26 Bab 26 No more secret27 Bab 27 Kedatangan Intan28 Bab 28 Dia bukan anak kecil29 Bab 29 Cari muka30 Bab 30 Siapa Intan 31 Bab 31 Ayam kabur (part 1)32 Bab 32 Ayam kabur (Part 2)33 Bab 33 Jadi, gimana 34 Bab 34 Bicara35 Bab 35 Pasang Badan Pasukan36 Bab 36 Hamil37 Bab 37 Hampir keceplosan38 Bab 38 The one that i want39 Bab 39 Kamu cemburu 40 Bab 40 Diam tanda cembokur41 Bab 41 Enak, toh...42 Bab 42 Pamer43 Bab 43 Kejutan untuk mertua (1)44 Bab 44 Kejutan untuk mertua (2)45 Bab 45 Kasihan46 Bab 46 Pindah sementara47 Bab 47 Periksa kandungan (1)48 Bab 48 Periksa kandungan (2)49 Bab 49 Orang rumahan50 Bab 50 Omelan Pandu51 Bab 51 Nggak mau pisah52 Bab 52 Masa begitu (1)53 Bab 53 Masa begitu (2)54 Bab 54 Air mata Pandu55 Bab 55 Lamaran56 Bab 56 Pindah lagi57 Bab 57 Senyuman Zita58 Bab 58 3D59 Bab 59 Merindu60 Bab 60 Bukan mimpi61 Bab 61 Tangisan mereka62 Bab 62 Sekamar63 Bab 63 Doa banyak orang (1)64 Bab 64 Doa banyak orang (2)65 Bab 65 Keraguan Pandu66 Bab 66 Kerjasama67 Bab 67 Drama Imunisasi (1)68 Bab 68 Drama Imunisasi (2)69 Bab 69 Hati ke hati70 Bab 70 Harus Nekat (1)71 Bab 71 Harus Nekat (2)72 Bab 72 Ambruk73 Bab 73 Ikatan Dinas74 Bab 74 Zita yang heboh75 Bab 75 Lamaran Ageng (1)76 Bab 76 Lamaran Ageng (2)77 Bab 77 Berlayar bersama (1)78 Bab 78 Berlayar bersama (2)79 Bab 79 Piknik berujung liburan mendadak 80 Bab 80 Persiapan masuk SD81 Bab 81 Keistimewaan masing-masing 82 Bab 82 Dinikahi Mas Pandu (TAMAT)