icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Dinikahi Mas Pandu

Bab 3 Slip gaji

Jumlah Kata:1667    |    Dirilis Pada: 14/02/2022

ati padahal Zita baru saja merapikannya. Pelototan mata istrinya tak membuat Pandu takut, ia just

ter-muter kota

kan udah lengkap," dengan kesa

da yang enak, aku belum per

ikan, sekarang ia di daerah orang, di Dumai, Riau, yang katanya, makan

." Akhirnya wanita itu

as

Y

tanya Zita sembari mengambil kaos dan celana kulot panjan

ya karena sakit di kelaminnya. Beruntung

amu cerita?" Zita lupa. Maklum, kadang kapasitas otaknya

jawab pandu sembari menatap istrinya yang urung

Mas Pandu keluar kamar, aku nggak ma

" Pandu segera m

Mas ke

ing." Usaha lag

u!" tolak Zita sembari membuka laci lemari pakaian untuk mengambil jam

n mulutnya. Tak ada suara dari Zita, seperti mendapat kesempatan, Pandu melempar guling ke samping

juta perbulan?" Toleh Zita

apaan?" tunjuk Pandu denga

i di tengah laut, libur empat belas hari di darat, t

ainya Zita,nggak usah ngitung," tunjuk Pandu

Sebulan, tiga puluh lebih, Mas!" Zita memeki

u, ngawasin pemasangan pipa istilahnya jabatanku Floorman, ngawasin sama bantu

ita menoleh, menat

, Zit. Ya alam termasuk cuaca, atau ada masalah sama al

adak khawatir. Pan

a belas malam." Pandu mengecup pipi Zita lalu beranjak mengambil kunci mobil di atas nakas samping ranjang. Zita diam, kalau ada apa-apa sama Pandu, dia be

*

engan dengan motor. Pandu menuruti kemauan istrinya itu. Tapi,

rumah?" Wanita itu masih sibuk memakai helmnya yang tak berhasil mema

ku sambil ngajarin anak baru dateng

ak langsung k

cem. Hampir lupa, surat medical check

ting banget di bawa?" Zita bersiap naik ke at

kesehatanku nggak baik. Makanya kemarin

Sebenarnya yang lebih sewot siapa, di penanya apa yang jawab. Pandu sadar, Zita masih banyak hal yang belum d

epala saat Zita sudah naik ke boncengannya. "Peluk dong, masa sama suaminya duduk di motor

lanan dan juga tempat penting yang pasti ia harus sambangi sendiri selama suaminya bekerja. Kedua mata Pandu melirik ke sp

tak akan memaksa atau menggoda Zita untuk urusan ranjang lagi, ia tak mau istrinya kembali menangis karena menganggapnya ingk

ar posisinya dan memberikan p

dia malas mengantri lama, Zita ternyata sama, mereka sepakat pindah k

ran seafood. Jam dua siang mereka keluar rumah, panas matahari

ya?" Zita mulai bersua

mata pandu melihat satu mobil yang terparkir di sana. "Zita, ada bos ak

adi, dan ada meja kosong di dekat kasir. Setelah memesan menu di meja kasir dan menunju

Pandu. Pria lima p

?!" Pria itu beranjak.

bat tangan Pak Ahmad, lalu ke istri dan

h nikah bukan gosip?" Le

itu lagi. Pak Ahmad mengangguk, ia justru mengingatkan Pandu untuk lapor ke HRD di kantor, supaya te

kamu?" Dengan wajah bingung sembari be

arta, lagi cuti kali, jadinya bisa ke sini, yan

O. Keduanya duduk, Pandu menatap istri

ita menatap m

tar bola matanya malas. Ia masih mengedarkan pandangan ke seluruh area res

mu?" tanya Pandu duduk sembari menyangga siku di

kaan, lupa ingatan, kayak orang planga plongo. Bude sama Mas Bagus y

nggak?" Pandu masih bertanya. Zita menghela

olah yang khusus perempuan semua, Umma anter jemput aku setiap hari, ke mana-mana sama Umma, aku sama sekali nggak tau temen cowok, kecu

Pandu mula

u rusak, jadi ya, selama di sana, aku belajar apa pun sama Umma dan Baba.

ang, bahkan meraih jemari Zita. "A

au diajak nikah mendadak sama Om Brewok yang nggak aku kenal sama

it

ang dagu. Pandu mengeluarkan kartu deb

ng setiap bulan, kirimin ke Ibu, terserah kamu nominalnya berapa, sama ke Nadin

tur juga untuk kebutuhan rumah sama sehari-hari kamu, buat beli baju, atau skin care kamu, tas, sep

mu temuin duluan slip gaji itu. Emang nggak b

dupnya oleh orang lain selain bude dan tabungan peninggalan orang tuanya. Ia tersenyum

kekehan. Zita menoleh, melotot kedua matanya, Pandu senyum-senyum semba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Kota baru, pengantin baru2 Bab 2 Cowok emang gitu3 Bab 3 Slip gaji4 Bab 4 Dua minggu lagi5 Bab 5 Mati gaya6 Bab 6 Lose contact7 Bab 7 Kapan pulang 8 Bab 8 home sweet home9 Bab 9 Pandu, ya 10 Bab 10 Cerewet apa cemburu (1)11 Bab 11 Cerewet apa cemburu (2)12 Bab 12 Morning kiss, Babe.13 Bab 13 Saingan 14 Bab 14 Cie... Zita15 Bab 15 Sibuk 16 Bab 16 Di datangi Zita 17 Bab 17 Our time18 Bab 18 Gara-gara nonton bioskop19 Bab 19 Tunda buka segel20 Bab 20 Serangan Zita 21 Bab 21 Adore (Memuja)22 Bab 22 Tangisan23 Bab 23 Bukan cinta namanya24 Bab 24 Emosi jiwa (1)25 Bab 25 Emosi jiwa (2)26 Bab 26 No more secret27 Bab 27 Kedatangan Intan28 Bab 28 Dia bukan anak kecil29 Bab 29 Cari muka30 Bab 30 Siapa Intan 31 Bab 31 Ayam kabur (part 1)32 Bab 32 Ayam kabur (Part 2)33 Bab 33 Jadi, gimana 34 Bab 34 Bicara35 Bab 35 Pasang Badan Pasukan36 Bab 36 Hamil37 Bab 37 Hampir keceplosan38 Bab 38 The one that i want39 Bab 39 Kamu cemburu 40 Bab 40 Diam tanda cembokur41 Bab 41 Enak, toh...42 Bab 42 Pamer43 Bab 43 Kejutan untuk mertua (1)44 Bab 44 Kejutan untuk mertua (2)45 Bab 45 Kasihan46 Bab 46 Pindah sementara47 Bab 47 Periksa kandungan (1)48 Bab 48 Periksa kandungan (2)49 Bab 49 Orang rumahan50 Bab 50 Omelan Pandu51 Bab 51 Nggak mau pisah52 Bab 52 Masa begitu (1)53 Bab 53 Masa begitu (2)54 Bab 54 Air mata Pandu55 Bab 55 Lamaran56 Bab 56 Pindah lagi57 Bab 57 Senyuman Zita58 Bab 58 3D59 Bab 59 Merindu60 Bab 60 Bukan mimpi61 Bab 61 Tangisan mereka62 Bab 62 Sekamar63 Bab 63 Doa banyak orang (1)64 Bab 64 Doa banyak orang (2)65 Bab 65 Keraguan Pandu66 Bab 66 Kerjasama67 Bab 67 Drama Imunisasi (1)68 Bab 68 Drama Imunisasi (2)69 Bab 69 Hati ke hati70 Bab 70 Harus Nekat (1)71 Bab 71 Harus Nekat (2)72 Bab 72 Ambruk73 Bab 73 Ikatan Dinas74 Bab 74 Zita yang heboh75 Bab 75 Lamaran Ageng (1)76 Bab 76 Lamaran Ageng (2)77 Bab 77 Berlayar bersama (1)78 Bab 78 Berlayar bersama (2)79 Bab 79 Piknik berujung liburan mendadak 80 Bab 80 Persiapan masuk SD81 Bab 81 Keistimewaan masing-masing 82 Bab 82 Dinikahi Mas Pandu (TAMAT)